menggunakan validitas butir soal atau validitas item. Validitas item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada
item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Sebuah item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini diartikan dengan korelasi sehingga
untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut :
Kriteria: Hasil perhitungan r
xy
dikonsultasikan dengan r product moment dengan signifikansi 5, jika r
xy
r
tabel
maka butir soal tersebut valid dan jika sebaliknya maka butir soal tidak valid Arikunta, 2002 : 78.
3.5.2 Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh
berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi disingkat D. Daya pembeda soal tes dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Keterangan : D = indeks daya beda
= jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok atas
{ }
{ }
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
r
xy
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
=
B A
n B
n A
D
∑ ∑
− =
∑
A
= jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok bawah n
A
= jumlah peserta tes kelompok atas n
B
= jumlah peserta tes kelompok Bawah Surapranata, 2005 :31
Klasifikasi daya pembeda butir soal tes adalah sebagai berikut: 0,0 D 0,2 kategori jelek
0,2 D 0,4 kategori cukup 0,4 D 0,7 kategori baik
0,7 D 1,0 kategori baik sekali D = negatif, kategori sangat jelek sehingga sebaiknya butir soal
dibuang.
3.5.3 Indeks Kesukaran Soal Tes
Ditinjau dari segi tingkat kesukaran, soal yang baik adalah soal yang terlalu mudah tetapi juga tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya, sementara itu soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena mereka merasa hal tersebut berada di luar jangkauan kemampuan mereka. Bilangan yang menunjukkan sukar
atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan tingkat kesukaran
soal, rumus untuk menghitung tingkat kesukaran soal adalah : Keterangan :
P : Indeks kesukaran
Js B
P =
∑
B
B : Banyaknya siswa yang menjawab suatu butir soal dengan benar Js : Jumlah peserta uji coba
Arikunta, 2002 : 208
3.5.4 Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah keajekan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap Arikunta, 2002 : 86. Reliabilitas dapat dihitung dengan teknik kolerasi KR-21 yang
rumusnya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
11
r
= reliabilitas yang dicari M = mean atau rerata skor total
St
2
= Standar deviasi dari tes n = banyaknya butir soal
Arikunta, 2002 : 103
3.6 Analisis Data