BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Belajar Mengajar dan Hasil Belajar
2.1.1 Belajar
Banyak para ahli pendidikan mendefinisikan tentang belajar. Akan tetapi definisi tersebut satu sama lainnya tidak sama. Hal ini disebabkan karena sudut
pandang mereka yang berbeda. Berikut ini penulis akan mengemukakan pendapat para ahli tersebut.
1 Gagne dan Berliner dalam Chatarina 2006: 2 menyatakan bahwa belajar
merupakan proses dimana suatu organisme mengubah prilakunya karena hasil dari pengalaman.
2 Morgan dalam Chatarina 2006: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan
perubahan relatif permanent yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.
3 Slavin dalam Chatarina 2006: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan
perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman 4
Gagne dalam Chatarina 2006: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama
periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.
Menurut chatarina
2006: 3 konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama :
10
1 Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku, Untuk mengukur apakah
seseorang telah belajar, maka diperlukan perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar.
2 Perubahan perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses
pengalaman. 3
Perubahan perilaku karena belajar bersifat permanen. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang adalah sukar untuk diukur. Biasanya
perubahan perilaku dapat berlangsung selama satu hari,satu minggu, satu bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Uraian di atas menunjukkan perbedaan pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan belajar. Namun demikian di samping adanya perbedaan-
perbedaan itu ada pula satu persamaan. Semua pendapat itu menunjukkan bahwabelajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui berbagai pengalaman
yang diperolehnya.
2.1.2 Mengajar
Mengajar bukan tugas yang ringan bagi seorang guru. Dalam mengajar guru berhadapan dengan sekelompok siswa, mereka adalah makhluk hidup yang
memerlukan bimbingan, dan pembinaan untuk menuju kedewasaaan. Siswa setelah mengalami proses pendidikan dan pengajaran diharapkan telah menjadi
menusia dewasa yang tanggung jawab terhadap diri sendiri, wiraswasta, berpribadi dan bermoral.
Mengingat tugas yang berat itu, guru yang mengajar di depan kelas harus mempunyai prinsip-prinsip mengajar, dan harus dilaksanakan seefektif mungkin,
agar guru tidak asal mengajar. Menurut Slameto 2003: 32 beberapa prinsip dalam mengajar antara lain:
1 Di dalam mengajar guru harus bisa membangkitkan perhatian siswa kepada
pelajaran yang diberikan guru. 2
Dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berfikir maupun berbuat.
3 Setiap guru dalam mengajar perlu memberi appersepsi terhadap pelajaran
yang disampaikan. 4
Waktu guru mengajar di depan kelas, harus berusaha menunjukkan benda- benda yang asli.
5 Semua kegiatan belajar mengajar perlu dievaluasi.
2.1.3 Hasil Belajar