Pengertian Audit Standar Audit Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Kualitas Audit

a. Pengertian Audit

Audit adalah suatu proses sistematis dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kepatuhan antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan Jusup, 2014: 10. Pengertian lain tentang audit yaitu pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis dan kritis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya yang telah disusun oleh manajemen dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan Agoes, 2012: 4 Menurut Dewi 2016 audit merupakan suatu bukti yang berkaitan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan peristiwa ekonomi melalui prosedur yang terencana, terorganisasi dan terstruktur untuk memeriksa pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan apakah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan kemudian menyampaikan 9 hasilnya pada pihak yang berkepentingan. Jadi Audit adalah suatu tindakan pemeriksaan dan evaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif dengan standar yang telah ditetapkan yang hasilnya akan dilaporkan pada pihak yang berkepentingan.

b. Standar Audit Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah

Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER05M.PAN032008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, terdiri dari: 1 Standar Umum a Visi, misi, tujuan, kewenangan, dan tanggungjawab APIP harus dinyatakan secara tertulis, disetujui dan ditandatangai oleh pimpinan tertinggi organisasi. b Dalam semua hal yang berkaitan dengan audit, APIP harus independen dan para auditornya harus objektif dalam pelaksanaan tugasnya. c Auditor harus mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kompetensi lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. d Auditor harus menggunakan keahlian profesionalnya dengan teliti dan cermat serta harus hati-hati dalam setiap penugasan. e Auditor harus mematuhi Kode Etik yang ditetapkan. 10 2 Standar Pelaksanaan Audit Kinerja a Dalam setiap penugasan audit kinerja, auditor harus menyusun rencana audit. b Pada setiap tahap audit kinerja, pekerjaan auditor harus disupervisi untuk memastikan bahwa sasaran dapat dicapai, terjamin kualitasnya, dan mampu meningkatkan keahlian auditor. c Auditor harus mengumpulkan bukti untuk mendukung kesimpulan dan temuan audit kinerja. d Auditor harus mengembangkan temuan yang ditemukan selama pekerjaan audit kinerja. e Dokumen audit harus disimpan secara baik dan sistematis untuk memudahkan apabila akan dilakukan peninjauan kembali, dirujuk, dan dianalisis. 3 Standar Pelaporan Audit Kinerja a Auditor harus segera membuat laporan hasil audit sesuai dengan format penugasannya. b Auditor dalam membuat laporan hasil audit harus secara tertulis dan segera untuk menghindari kemungkinan salah tafsir atau kesimpulan. c Laporan yang dibuat oleh auditor harus komunikatif, sehingga dapat dimengerti oleh auditi atau pihak lain yang terkait. 11 d Laporan hasil audit harus tepat waktu, lengkap, akurat, objekif, meyakinkan, jelas, dan seringkas mungkin. e Auditor harus meminta tanggapan atas kesimpulan, temuan, rekomendasi dan tindakan perbaikan kepada auditi. f Laporan hasil audit diserahkan kepada pimpinan organisasi auditi dan pihak lain yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan. 4 Standar Tindak Lanjut Audit Kinerja a Auditor harus tetap berkomunikasi kepada auditi untuk menyelesaikan dan menindaklanjuti temuan serta rekomendasi yang diberikan. b Auditor harus memantau tindak lanjut atas temuan beserta rekomendasi. c Auditor harus melaporkan status temuan dan rekomendasi yang belum ditindaklanjuti. d Auditor harus melakukan kerja sama dengan apparat penegak hukum dalam menindaklanjuti adanya tindakan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

c. Pengertian Kualitas Audit

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL INSPEKTORAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 6 17

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

0 3 11

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit(Studi Terhadap Auditor KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

1 5 15

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Inspektorat Karanganyar dan Surakarta).

0 3 13

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Inspektorat Karanganyar dan Surakarta).

0 2 13

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITORTERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik se-Provinsi Yogyakarta).

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITORTERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik se-Provinsi Yogyakarta).

0 0 17

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDITOR DI INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 18

Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Auditor Di Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Doc1

0 1 1

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 3 185