21
c Menghindari  penggunaan  kata-kata  yang  menyesatkan  baik
secara  sengaja  maupun  tidak  sengaja  dalam  melaporkan  fakta, opini, dan rekomendasi dalam interpretasi auditor.
d Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor
mengenai fakta atau opini dalam laporan audita internal.
4. Moral Reasoning Auditor
a. Pengertian Moral Reasoning
Moral adalah tata cara dalam kehidupan atau adat istiadat yang berhubungan dengan nilai-nilai susila, larangan, tindakan salah ataupun
benar dan juga mengacu pada baik buruknya perilaku manusia Mukino, Purnomo dan Suntoro, 2016. Menurut Falah 2006 dalam Al-Fithrie
2015 mengatakan moral merupakan sikap mental dan emosional yang dimiliki seseorang sebagai anggota kelompok sosial dalam melakukan
tugas-tugas serta loyalitas pada kelompok. Moral reasoning merupakan suatu  alasan  sebagai  dasar  seseorang  untuk  mengambil  tindakan  atau
alasan  sebagai  dasar  seseorang  untuk  mengkritik  atau  membenarkan sebuah perbuatan Gaffikin  Lindawati, 2012.
Menurut  Kohlberg  1995  mengatakan  terdapat  tiga  kerangka level dalam menilai pertimbangan moral atau alasan yang terdiri dari:
1 Pre-convensional level
Pada  tahap  ini  menunjukkan  bahwa  norma,  aturan  atau harapan dari masyarakat belum dipahami sepenuhnya oleh individu.
22
2 Convensional level
Pada tahap kedua setiap individu sudah mampu memahami norma  dan  aturan  sesuai  dengan  harapan  masyarakat,  guru,  orang
tua, dan tokoh masyarakat. 3
The post convensional level Pada  level  yang  ketiga,  individu  dapat  memahami  norma,
aturan,  serta  harapan  masyarakat  berdasarkan  prinsip  moral  yang mendasarinya dan sudah mampu membuat keputusan moral dengan
mengutamakan prinsip moral yang dianutnya. Setiap  tindakan  atau  tingkah  laku  yang  dilakukan  oleh
individu  dalam  kehidupannya  erat  kaitannya  dengan  moral  yang dimiliki  individu  tersebut.  Perilaku  atau  tindakan  yang  dilakukan
harus  disesuaikan  dengan  norma-norma  yang  berlaku  dalam masyarakat  agar  setiap  individu  mengetahui  baik  buruknya  setiap
tindakan  yang  dilakukannya.  Menurut  Faisal  2007  Penalaran Moral
Moral Reasoning
dapat dinilai
menggunakan Multidimensional  Ethics  Scale  MES.  MES  secara  spesifik
mengidentifikasi  rasionalisasi  dibalik  alasan  moral  dan  mengapa individu  percaya  bahwa  tindakan  yang  dilakukannya  adalah  etik.
Terdapat lima konstruk moral dalam MES, yaitu justice, deontology, relativism, utilitarianism dan egoism. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Moral  Reasoning  Auditor  adalah  suatu  alasan  yang  mendasari
23
seorang  auditor  dalam  melakukan  tindakan,  apakah  keputusan  itu benar atau salah saat melaksanakan audit.
b. Faktor yang Mempengaruhi Moral Reasoning