18
sepenuhnya  secara  kolektif  standar  serta  cara  dan  proses  dalam mengaudit laporan.
5 Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesional yang Berkelanjutan
Terkait  kompetensi  yang  dimiliki  seorang  auditor,  maka  auditor harus  melakukan  pendidikan  dan  pelatihan  lanjutan.  Hal  ini
dilakukan  agar  kualitas  dari  auditor  tetap  terjaga.  Seorang  auditor harus
memperoleh sertifikat
kelulusan dari
pendidikan berkelanjutan  dengan  cara  melalui  serangkaian  tes  yang  sudah
dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI.
3. Independensi Auditor
a. Pengertian Independensi
Independensi  adalah  sikap  mental  yang  bebas,  tidak dikendalikan  dan  tidak  tergantung  oleh  pihak  lain.  Independensi  juga
mengharuskan seorang
auditor memiliki
kejujuran dalam
mempertimbangkan fakta dan penyimpangan yang ada secara objektif dalam  merumuskan  dan  menyatakan  pendapatnya  Mulyadi,  2011:  6
dalam Burhanudin, 2016. Menurut  Munawir  1999:  35  independensi  yang  dimiliki  oleh
auditor  terbagi  menjadi  dua,  yaitu  independensi  dalam  fakta independence  in  fact  dan  independensi  dalam  penampilan
independence  in  appearance.  Independensi  dalam  fakta  merupakan sikap  yang  ada  pada  auditor  untuk  bersikap  bebas,  jujur,  dan  objektif
dalam  melaksanakan  tugas  audit.  Sedangkan  independensi  dalam
19
penampilan  merupakan  independen  dipandang  dari  pihak-pihak  yang berkepentingan  terhadap  perusahaan  yang  diaudit  yang  mengetahui
hubungan antara auditor dan kliennya. Independensi  merupakan  suatu  pandangan  yang  tidak
berprasangka  unbiased  viewpoint  saat  melaksanakan  pengujian, penilaian terhadap hasil penyajian laporan audit Munawir, 1999: 71.
Setiap  audit  harus  memiliki  sikap  yang  independen  agar  pemakai laporan
keuangan memiliki
kepercayaan terhadap
sikap independensinya.  Dapat  disimpulkan  bahwa  Independensi  Auditor
adalah  suatu  sikap  auditor  untuk  tidak  memihak  independen  kepada pihak  lain  dalam  mempertimbangkan  pendapat  atas  fakta-fakta  yang
ditemukan saat melakukan audit.
b. Faktor yang Mempengaruhi Independensi
Menurut Supriyono 1995: 14 mengatakan bahwa terdapat dua faktor penting independensi, yaitu:
1 Integritas
Seorang  auditor  harus  melaksanakan  semua  tanggung  jawab profesionalnya  dengan  integritas  tinggi  untuk  memelihara  dan
meningkatkan kepercayaan publik. 2
Objektivitas Seorang  auditor  harus  mempertahankan  objektivitasnya  dan  bebas
dari  konflik  kepentingan  dalam  melaksanakan  tanggung  jawab profesional.
20
c. Indikator Independensi Auditor