43
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas hasil dan temuan dalam penelian setelah dilakukan penyebaran kuisioner dan observasi di jalan perniagaan. Temuan-
temuan akan dianalisa berlandaskan teori dari jurnal dan peraturan pemerintah terkait fasilitas pedestrian. Pada bab ini akan dibahas mengenai kajian
karakteristik pejalan kaki yang menjadi responden dalam penelitian. Self efficacy pada fasilitas pedestrian di jalan perniagaan dikaji melalui aksesibilitas di jalur
pedestrian, kepercayaan terhadap keamanan fasilitas pedestrian, dan kenyamanan fasilitas pedestrian.
5.1 Kajian Karakteristik Pejalan Kaki
Kuisioner dibagikan kepada 40 responden statis yakni pajalan kaki harian baik itu pedagang informal, pemilik kegiatan komersial dan petugas keamanan,
serta 60 responden dinamis yakni pengunjung yang berasal dari Medan, Binjai, Padang, Rantau Perapat, dan Aceh
Adapun perbandingan presentase jenis kelamin tidak terlalu jauh berbeda untuk responden statis yaitu 48 : 52 Gambar 5.1, namun presentase pada
responden dinamis lebih dominan berjenis kelamin perempuan dibandingkan dengan laki-laki yakni 72 : 28. Perbedaan jenis kelamin antara wanita dan pria
mempengaruhi kemampuan untuk beraktifitas Bandura, 2003. Hal tersebut juga
44 akan mempengaruhi persepsi individu ketika beraktifitas di jalur pedestrian jalan
perniagaan. Persepsi dari responden yang berbeda jenis kelamin akan memberikan informasi yang lebih lengkap.
Tabel 5.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
Statis Dinamis
Statis Dinamis
Perempuan 21
43 53
72 Laki-Laki
19 17
48 28
Jumlah 40
60 100
100
Sebagaimana yang telah ditetapkan peneliti bahwa usia minimal responden adalah 18 tahun. Pemilihan usia responden yang berada pada usia 18 tahun ke atas
agar pejalan kaki lebih bisa memahami pertanyaan-pertanyaan kuisioner yang berkaitan dengan kondisi fasilitas pedestrian di jalan perniagaan.
Berdasarkan hasil kuisioner, sebanyak 62 responden statis berusia 18-25 tahun, sisanya 38 berusia 26-40 tahun. Sedangkan untuk responden dinamis
yakni 40 berusia 26-40 tahun, untuk usia 18-25 tahun dan 41-55 tahun masing- masing sebanyak 27 dan sisanya 7 berusia 55 tahun. dari data tersebut dapat
diketahui bahwa pejalan kaki di jalan perniagaan cenderung berusia 26-40 tahun Tabel 5.2.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Danoe 2006 usia mempengaruhi jarak tempuh serta kecepatan berjalan kaki. Dengan mengambil responden yang
berbeda usia akan menghasilkan persepsi yang berbeda untuk menanggapi
45 fasilitas pedestrian di jalan perniagaan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
bahwa pejalan kaki yang di jalan perniagaan cenderung berusia 26-40 tahun. Tabel 5.2 Usia Responden
Usia Frekuensi
Persentase Statis
Dinamis Statis
Dinamis 18-25
25 16
62 27
26-40 15
24 38
40 41-55
16 27
55 4
7 Jumlah
40 60
100 100
Pada penelitian ini umumnya pekerjaan responden statis 98 bewirausaha. Wirausaha yang dimaksud yaitu pemilik kegiatan komersial dan karyawannya dan
sisanya 2 bekerja sebagai petugas keamanan. Hal ini sesuai dengan tata guna lahan yang berfungsi sebagai kawasan komersial. tidak heran jika responden statis
mayoritas bekerja sebagai wirausaha. Sedangkan pekerjaan responden dinamis pelajar mahasiswa 18, PNS 22, Pegawai swasta 13, wirausaha 23,
pensiun 8, Lainnya 13 ada yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga Tabel 5.3.
Barang-barang dagangan yang ada di jalan perniagaan dijual grosiran dan eceran. Harga barang-barang dagangan yang dijual relatif standart tidak terlalu
mahal ataupun murah. Namun banyaknya variasi dan model bahan tekstil yang dijual membuat pengunjung tertarik untuk berbelanja. Tidak sedikit pula
pengunjung yang datang untuk keperluan wirausaha.
46 Tabel 5.3 Pekerjaan Responden
Pekerjaan Frekuensi
Persentase Statis
Dinamis Statis
Dinamis PelajarMahasiswa
11 18
PNS 13
22 Pegawai Swasta
8 13
Wirausaha 39
14 97
23 Pensiun
5 8
Lain 1
8 3
13 Jumlah
40 60
100 100
Pendidikan responden statis 83 atau 33 responden cenderung berpendidikan terakhir SMA, rata-rata responden yang mengisi kuisioner
mempunyai pekerjaan wirausaha. Pekerjaan tersebut mengutamakan pengalaman sehingga tidak heran jika rata-rata pendidikan terakhir responden adalah SMA.
sisanya D1D3 5, S1 5, lainnya 7 berpendidikan SD dan SMP. Selain itu, responden dinamis berpendidikan akhir SMA 20, D1D3 38, S1 33,
S2 2, lainnya 7 berpendidikan SMP Tabel 5.4. Pendidikan akan mempengaruhi cara pandang individu dalam memberikan
persepsi. Semakin tinggi pendidikan maka pola pikir seseorang semakin kompleks Bandura, 2003. Hal ini akan mempengaruhi pemahaman seseorang untuk
memberikan persepsi terkait dengan pertanyaan kuisioner yang diajukan peneliti.
47 Tabel 5.4 Pendidikan Responden
Pendidikan Frekuensi
Persentase Statis
Dinamis Statis
Dinamis SMA
33 12
83 20
D1D3 2
23 5
38 S1
2 20
5 33
S2 1
2 LAIN
3 4
7 7
Jumlah 40
60 100
100
Pejalan kaki dinamis dan statis cenderung berjalan dari pagi sampai sore hari, puncak pejalan kaki terjadi pada siang hari Gambar 5.1. Terkait dengan
ruko dari pemilik kegiatan komersial yang cenderung buka dari pagi sampai sore hari 08.00-18.30. hal ini mempengaruhi waktu pejalan kaki berjalan di jalan
perniagaan. Namun hanya sebagian responden statis yang berjalan kaki pada malam hari. Karena masih ada beberapa toko yang buka sampai malam hari.
Gambar 5.1 Diagram waktu berjalan kaki
48 Berdasarkan hasil kuisioner, berat badan responden statis 75 memiliki
berat badan 51-79 kg, sisanya 25 memiliki berat badan 50 kg. Sedangkan 63 responden dinamis cenderung memiliki berat badan 51-75 kg, sisanya masing-
masing 18 memiliki berat badan 50 kg dan 80 kg Tabel 5.5. Pada penelitian ini, berat badan responden terbagi menjadi 3 kategori,
yaitu kategori berat badan ringan 50 kg, sedang 51-79 kg, dan berat 80 kg. Berat badan mempengaruhi, aktivitas yang bisa dilakukan pejalan kaki. Semakin
ringan berat badan maka semakin banyak aktivitas yang bisa dilakukan Alfonzo, 2005. Pada jalan perniagaan, kecenderungan responden yang berpartisipasi
menjawab kuisioner adalah responden yang memiliki berat badan dengan kategori sedang. Perbedaaan berat badan responden akan mempengaruhi persepsi yang
diberikan karena kemampuannya ketika berjalan di jalur pedestrian jalan perniagaan.
Tabel 5.5 Berat Badan Responden
Berat Badan Frekuensi
Persentase Statis
Dinamis Statis
Dinamis 50
10 11
75 18
51-79 30
38 25
63 80
11 18
Jumlah 40
60 100
100
Moda transportasi yang digunakan untuk mencapai ketempat tujuan. Moda transportasi yang digunakan responden statis yakni 29 responden menggunakan
kendaraan roda dua, 6 responden menggunkan transportasi umum serta sisanya 5
49 responden berjalan kaki. Sedangkan moda transportasi yang digunakan responden
dinamis yakni 25 responden menggunakan kendaraan roda dua, 17 responden menggunakan kendaraan roda empat, 5 responden menggunkan transportasi
umum serta sisanya 15 responden menggunakan becak Gambar 5.2. Moda transportasi digunakan sebagai kegiatan pendukung untuk
menghubungkan suatu kawasan perkotaan Suryani, Wahid dan Ginting, 2010. Moda transportasi akan mempermudah pejalan kaki untuk mencapai jalan
perniagaan. Dalam hal ini kecenderungan moda transportasi pejalan kaki menuju jalan perniagaan menggunakan kendaraan pribadi roda dua.
Keterangan: a.
Kendaraan pribadi roda dua b.
Kendaraan pribadi roda empat c.
Transportasi umum d.
Becak e.
Berjalan kaki Gambar 5.2 Moda Transportasi Pejalan Kaki untuk Mencapai Jalan Perniagaan
Kecenderungan pejalan
kaki menggunakan
kendaraan pribadi,
mengakibatkan semakin banyaknya lahan yang dibutuhkan untuk parkir kendaraan. Di jalan perniagaan, parkir kendaraan terletak di bahu jalan.
50 Banyaknya kendaraan yang parkir mengakibatkan luas jalan untuk kendaraan
yang melewati jalan perniagaan menjadi berkurang sehingga hal ini dapat menimbulkan kemacetan serta adanya perilaku buruk pengendara yang
memarkirkan kendaraannya di jalur pedestrian apabila parkir kendaraan tidak mencukupi. Hal ini mengindikasikan bahwa daya tampung parkir masih kurang.
5.2 Kajian Aksesibilitas di Jalur Pedestrian