80 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dan saran berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh dari kajian self efficacy pada fasilitas pedestrian
di jalan perniagaan.
6.1 Kesimpulan
Jalan perniagaan merupakan bagian dari wisata belanja pajak ikan lama. Adanya wisata belanja tersebut membutuhkan fasilitas pedestrian yang meamdai
untuk mendukung kegiatan berbelanja. Dari hasil dan pembahasan tentang self efficacy pada fasilitas pedestrian di
jalan perniagaan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut Dari aspek aksesibilitas, self efficacy untuk menggunakan jalur pedestrian
ada, namun self efficacy masih rendah untuk bisa berjalan beringin serta berjalan kontinyu di jalur pedestrian. Hal ini dipengaruhi oleh lebar jalur pedestrian belum
memfasilitasi pejalan kaki untuk berjalan beriringan, belum bisa mengakomodasi pejalan kaki difabel, serta adanya pedagang kaki lima dan kendaraan yang parkir
menganggu sirkulasi pejalan kaki. Dari aspek keamanan, fasilitas penyeberangan zebra cross kurang terawat
dan belum dilengkapi dengan stop line sehingga belum bisa memberikan pelayanan secara optimal, sehingga self efficacy untuk menggunakan fasilitas
81 penyeberangan masih rendah, namun masih dalam kondisi aman untuk
menyebarang di jalan perniagaan. Untuk paving block di jalur pedestrian di beberapa bagian masih kurang baik, sehingga hal ini akan menganggu pejalan
kaki yang melintasi jalur pedestrian. Dari aspek kenyamanan, fasad bangunan dan vegetasi belum memberikan
keindahan. Peletakan fasilitas pendukung di jalur pedestrian menganggu pejalan kaki terkait dengan lebar jalur pedestrian yang kurang. Perlu adanya penambahan
fasilitas pendukung terutama bangku dan tempat sampah. Secara umum self efficacy terkait aksesabilitas, kenyamanan dan
keamanan pada fasilitas pedestrian masih kurang baik. namun kepercayaan yang dimiliki oleh responden untuk datang berkunjung masih tetap ada. Hal ini
dipengaruhi oleh daya tarik dari wisata belanja yang terdapat di jalan perniagaan.
6.2 Saran
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan untuk pemerintah setempat untuk melakukan pembenahan pada fasilitas pedestrian. Baik dalam hal
aksesibilitas, keamanan dan kenyamanan untuk meningkatkan self efficacy pejalan kaki ketika menggunakan fasilitas pedestrian. Pada aspek aksesibilitas, khususnya
dalam hal pelebaran jalur pedestrian agar sirkulasi pejalan kaki tidak terhambat, perawatan terhadap fasilitas pendukung dijalur pedestrian serta perlu adanya
penelitian lanjutan mengenai jalur pedestrian untuk pejalan kaki difabel di kawasan komersial.
5
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini berisi kajian teori terkait topik penelitian dengan sumber referensi dari berbagai pustaka. Adapun topik yang akan dibahas adalah fasilitas pedestrian
dan self efficacy. Fasilitas pedestrian yang akan dibahas yaitu mengenai fasilitas utama dan fasilitas pendukung serta Self efficacy yang akan dibahas mengenai
aksesibilitas, keamanan dan kenyamanan.
2.1 Fasilitas Pedestrian
Pedestrian berasal dari Bahasa Yunani yaitu pedos atau pedester-pedestris yang berarti kaki, jadi pedestrian adalah pejalan kaki. Pejalan kaki adalah
pergerakan atau perpindahan manusia dari suatu tempat ketempat lainnya Danoe, 2006. Pemerintah mengatur hak pejalan kaki pada UU No 22 tahun 2009 yaitu
“setiap lalu lintas jalan harus dilengkapi dengan perlengkapan jalan”. Perlengkapan jalan yang dimaksud adalah fasilitas pedestrian. sudah selayaknya
pejalan kaki bisa menikmati fasilitas pedestrian. Perencanaan dan perancangan fasilitas pedestrian yang memenuhi kebutuhan penggunanya akan mendorong
minat seseorang untuk berjalan karena dengan berjalan individu akan mendapat banyak manfaat.
Menurut Ariffin dan Zahari 2013 manfaat dari berjalan kaki yaitu jika dilihat dari aspek ekonomi, dapat mengurangi biaya transportasi dan keuntungan
dikawasaan komersial dapat menghidupkan aktivitas perdagangan, dari aspek