Kebersihan Estetika Kajian Kenyamanan Fasilitas Pedestrian

69

5.4.1 Kebersihan

Kebersihan dapat meningkatkan kenyamanan pejalan kaki. Menurut responden statis dan dinamis bahwa kebersihan dijalan perniagaan masuk kategori tidak baik Tabel 5.7. Lingkungan yang bersih dapat membuat suatu kawasan lebih menarik Zakaria dan Ujang, 2015. Karena individu cenderung menginginkan lingkungan yang bersih. Di jalan perniagaan tidak terdapat tempat sampah untuk pejalan kaki Gambar 5.15. Tempat sampah hanya disediakan oleh pedagang informal yang menjual makanan dan minuman. Tempat sampah tersebut sewaktu-waktu bisa dipindah-pindah serta tidak tersedia lagi di jalur pedestrian. Hal ini tentunya tidak efektif apabila pejalan kaki ingin membuang sampah. Sehingga pejalan kaki cenderung membuang sampah sembarangan. Di jalan perniagaan juga terdapat petugas kebersihan yang bertugas membersihkan badan jalan dari tumpukan sampah. Petugas kebersihan biasa datang pada pagi hari. Namun pada siang dan sore hari jalan perniagaan kembali kotor. Lingkungan yang tidak bersih akan menganggu psikologi dan fisik pejalan kaki Alfonzo, 2005. Sampah yang berserakan tidak hanya menganggu visual pejalan kaki namun juga menghambat sirkulasi saat berjalan karena pejalan kaki harus menghindari tumpukan sampah. Hal tersebut tentunya akan mengurangi kepercayaan diri seseorang saat berjalan. Oleh sebab itu perlu adanya tempat sampah untuk pejalan kaki, agar lingkungan dapat terjaga kebersihannya. 70 Gambar 5.15 Kebersihan di Jalan Perniagaan

5.4.2. Estetika

Di Jalan Perniagaan terdapat bangunan ruko yang cenderung memiliki fasad pecinan. Menurut responden statis fasad bangunan di jalan perniagaan termasuk kategori baik Tabel 5.7. Persepsi tersebut berbeda dengan persepsi responden dinamis yang berpendapat bahwa fasad bangunan masuk kategori tidak baik. Namun secara keseluruhan menurut responden berpendapat fasad bangunan baik. Bangunan bisa menambah pengalaman visual pejalan kaki Zakaria dan Ujang, 2015. Berdasarkan observasi, fasad bangunan di jalan perniagaan tidak memiliki keseragaman baik dari bentuk jendela maupun warna Gambar 5.16. Bentuk yang tidak rapi memberikan kesan tidak teratur. Hal tersebut dapat mengurangi kepercayaan diri pejalan kaki ketika ingin menikmati kawasan. Karena pada umumnya pejalan kaki dengan tujuan berbelanja cenderung berjalan lebih lama tanpa disadarinya. Sehingga perlu adanya penataan serta perbaikan 71 terhadap fasad bangunan menjadi lebih baik lagi, untuk meningkatkan kepercayaan diri pengunjung ketika berbelanja. Gambar 5.16 Fasad Bangunan di Jalan Perniagaan Bentuk dan warna perkerasan di jalur pedestrian menurut responden statis dan dinamis baik Gambar 5.17. Bentuk dan warna perkerasan di jalur pedestrian mempengaruhi ketertarikan pejalan kaki untuk menggunakannya Danoe, 2006. Berdasarkan observasi, jenis perkerasan yang digunakan di jalur pedestrian memiliki warna merah muda sampai abu-abu serta memiliki pola susunan bata. Penggunaan material dan pola tersebut cenderung banyak digunakan untuk jalur pedestrian. hal ini dikarenakan material paving block mudah pemasangan dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Dari hasil penelitian dapat ditemuk bahwa kepercayaan diri terhadap kondisi bentuk dan warna perkerasan di jalur pedestrian di jalan perniagaan baik. 72 Gambar 5.17 Bentuk dan Warna Jalur Pedestrian

5.4.3 Polusi