78
RPJMD dan RKPD Provinsi Sumatera Utara; dan
Hasil evaluasi RKPD periode lalu. iv.
Dokumen-dokumen RPJP, RPJMD, RTRW; v.
Dokumen RPJMD dan hasil evaluasi pelaksanaannya; vi.
Dokumen hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun- tahun sebelumnya;
vii. Dokumen APBD tahun berjalan dan realisasi APDB
tahun-tahun sebelumnya; viii.
Data pokok statistik Daerah sampai dengan versi terakkhir;
ix. Data lainnya dari laporan kinerja SKPD
4.2. Penyusunan Rancangan Awal Penyusunan rancangan awal RKPD dilakukan melalui 2 dua
tahapan kegiatan yang merupakan suatu rangkaian proses yang berurutan, yaitu: perumusan rancangan awal RKPD dan penyajian
rancangan awal RKPD. a.
Perumusan Rancangan Awal RKPD
Perumusan rancangan awal RKPD dilakukan melalui serangkaian kegiatan berikut:
i. Pengolahan data dan informasi;
ii. Analisis gambaran umum kondisi Daerah;
Universitas Sumatera Utara
79
iii. Analisis ekonomi dan keuangan Daerah;
iv. Evaluasi kinerja tahun lalu;
v. Penelaahan terhadap kebijakan Pemerintah Nasional
dan Provinsi; vi.
Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD; vii.
Perumusan permasalahan Pembangunan Daerah; viii.
Perumusan rancangan kerangka ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah;
ix. Perumusan prioritas beserta pagu indikatif;
x. Pelaksanaan forum konsultasi public; dan
xi. Penyelarasan rencana program prioritas Daerah beserta
pagu indikatif; b.
Penyajian Rancangan Awal Penyajian
rancangan awal
RKPD disusun
menurut sistematika
yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang mengacu pada hasil kertas kerja pasca tahap perumusan rancangan awal RKPD.
Universitas Sumatera Utara
80
4.3. Penyusunan Rancangan RKPD
Penyusunan rancangan RKPD yang dijelaskan dalam bagian ini digunakan untuk menyusun RKPD yang merupakan rangkaian
mulai dari penyusunan rancangan awal RKPD dan berakhir pada penetapan RKPD. Tahapan penyusunan rancanagn RKPD mencakup
kegiatan-kegiatan: evaluais rancangan awal RKPD PRovinsi dan rancangan awal RKPD Provinsi tahun rencana; verifikasi dan
integrasi rancangan Renja SKPD; dan penyelarasan penyajian rancangan RKPD, melalui proses sebagai berikut;
a. Perumusan Rancangan
Setelah rancangan awal RKPD dibuat, tahap selanjutnya adalah merumuskan dokumen tersebut menjadi rancangan
RKPD. Perumusan Rancangan RKPD pada dasarnya adalah memadukan materi pokok yang telah disusun dalam
rancangan awal RKPD dengan rancangan Renja SKPD dan mensikronkannya dengan kebijakan NasionalProvinsi tahun
rencana. Dengan demikian, penyusunan rancangan RKPD bertujuan untuk menyempurnakan rancangan awal melalui
proses pengintegrasian dan harmonisasi program dan kegiatan prioritas yang tercantum dalam rancangan Renja
SKPD serta untuk mengharmoniskan dan menyinergikannya terhadap prioritas dan sasaran Pembangunan Nasional dan
Universitas Sumatera Utara
81
Provinsi. Penyusunan rancangan RKPD ini dilakukan oleh Kepala Bappeda beserta tim, berkoordinasi dengan Kepala
SKPD. Pada dasarnya, sistematika materi antara rancangan awal dan
rancangan RKPD
sama, masing-masing
terdiri dari:
pendahuluan, evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, rancangan kerangka ekonomi Daerah dan kerangka pagu
indikatif, prioritas dan sasaran pembangunan, dan program dan kegiatan prioritas serta pagu indikatif. Keseluruhan
materi tersebut telah dianalisis dan dirumuskan dalam tahap penyusunan rancangan awal RKPD. Tahap perumusan dalam
rancangan RKPD
lebih bersifat
penajaman dan
penyempurnaan materi yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya. Oleh karena itu, kegiatan atau langkah-langkah
dalam perumusan tahap ini relatif lebih singkat. b.
Perumusan Isi dan Substansi Rancangan RKPD Dilakukan melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut:
a Evaluasi Rancangan Awal RKP dan RKPD Provinsi
Evaluasi ini merupakan bagian dari proses identifikasi kebijakan
Nasional dimana
Pemerintah Daerah
mengevaluasi rancangan awal RKP dan RKPD Provinsi. Evaluasi dimaksudkan untuk melengkapi analisis dan
Universitas Sumatera Utara
82
evaluasi yang telah dilakukan pada tahap penyusunan rancangan
awal, khususnya
identifikasi kebijakan
NasionalProvinsi untuk tahun rencana. Suatu kebijakan menjadi relevan bagi Daerah berkenaan
yang dengan demikian harus dipedomani karena beberapa karakteristik:
i. Amanat perundang-undangan yang bersifat
mengikat secara umum Seluruh Daerah atau khusus pada Daerah tertentu.
ii. Kebijakan Pemerintah pusatProvinsi yang karena
karakteristiknya, suatu Daerah merupakan tujuan dari kebijakan tersebut.
iii. Kebijakan Pemerintah pusatprovinsi yang karena
karakteristiknya, suatu
Daerah dipengaruhi
secaran tidak langsung oleh kebijakan dimaksud. Kebijakan NasionalProvinsi lainnya memiliki
dampak strategik bagi Daerah tahun rencana karena beberapa karakteristik:
i Kebijakan pemerintah pusatprovinsi yang
mengandung peluang bagi pengembangan daerah.
ii Kebijakan pemerintah pusatprovinsi yang
Universitas Sumatera Utara
83
berdampak negatif bagi suatu daerah jika tidak diantisipasi dengan program tertentu.
Pada tataran praktis, sebagian kebijakan diwujudkan atau nyata terlihat dari program dan kegiatan yang diagendakan
pada tahun rencana. Dengan demikian, penelusuran dengan suatu analisis terhadap muatan kebijakan
ditingkat pusat dan provinsi oleh Pemerintah Kabupaten sekurang-kurangnya dilakukan pada rancangan awal RKP
dan RKPD Provinsi, baik yang secara implicit disebutkan dalam
pernyataan tentang
kebijakan dan
prioritas Pembangunan NasionalProvinsi tahun rencana maupun
jabaran program
dan kegiatan
prioritas yang
mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung rencana pembangunan suatu daerah.
Langkah persiapan ini dilakukan dengan menghimpun informasi berdasarkan sumbernya sebagai berikut:
i. Dari Pemerintah Pusat:
Rancangan awal
RKP, untuk
mengidentifikasi informasi terkait dengan kebijakan atau prioritas
Provinsi yang berdampak langsungtidak langsung bagi suatu Daerah serta program dan kegiatan yang
dilaksanakan di Kabupaten yang berkenaan.
Universitas Sumatera Utara
84
ii. Dari Provinsi:
Rancangan awal
RKPD Provinsi,
untuk mengidentifikasi informasi terkait dengan kebijakan
atau prioritas
Provinsi yang
berdampak langsungtidak langsung bagi suatu daerah serta
program kegiatan yang akan dilaksanakan. iii.
Dari Kabupaten: RPJMD : Untuk mengidentifikasi program dan
kegiatan yang harus dicapai targetnya pada tahun rencana.
Rancangan RKPD: Menginformasikan isu-isu strategis, tujuan, indikator pencapaian dan
prioritas program dan kegiatan pembangunan daerah dan pagu indikatif berdasarkan sumber
pendanaan,serta penyempurnaan rancangan awal RKPD dengan masukan dari hasil musrenbang
kecamatan dan forum SKPD. Rancangan Renja SKPD hasil forum SKPD:
sebagai bahan verifikasi dan sikronisasi untuk rancangan RKPD pada musrenbang Kabupaten.
Kriteria usulan kegiatan prioritas yang dapat diusulkan sebagai prioritas daerah. Kriteria ini
Universitas Sumatera Utara
85
ditetapkan oleh Kepala Bappeda. b
Verifikasi dan Integrasi Program dan Kegiatan Prioritas Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa materi atau
muatan rancangan RKPD sama dan telah melalui proses sinkronisasi dari Renja SKPD dari seluruh SKPD. Tujuan
pokok penyelarasan adalah menyangkut kesamaan materi antara program dan kegiatan prioritas tiap-tiap SKPD pada
rancangan SKPD telah sama dengan muatan nama program dan kegiatan prioritas tiap-tiap SKPD, termasuk informasi
tentang indikator kinerja input, output, dan outcome masing-masing programkegiatan prioritas. Tujuan lain
yang tidak kalah penting adalah memastikan agar program dan kegiatan prioritas yang terkait atau merupakan
penjabaran dari prioritas pembangunan daerah telah sepenuhnya tercantum dalam rancangan Renja SKPD pada
SKPD terkait. Pada tahap verifikasi, seluruh SKPD wajib menyampaikan
rancangan Renja SKPD hasil penyempurnaan forus SKPD kepada Bappeda paling lambat pada akhir bulan Februari
dengan menggunakan nota dinas pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian rancangan Renja SKPD kepada
Kepala Bappeda. Dalam hal suatu rancangan belum sesuai
Universitas Sumatera Utara
86
sebagaimana di maksud pada paragraf diatas maka Bappeda akan mengembalikan rancangan Renja SKPD
kepada SKPD terkait, hingga tercapai keselarasan atau kesesuaian sebagaimana dimaksud.
Pada akhirnya, tujuan akhir integrasi program dan kegiatan prioritas adalah untuk memastikan bahwa pagu indikatif
program telah selaras dengan pagu indikatif kegiatan. Dengan kata lain, pagu indikatif kegiatan yang tercantum
dalam rancanga Renja SKPD tidak melebihi batas pagu program atau total pagu indikatif kegiatan telah sesuai
dengan perhitungan kapasitas keuangan daerah yang dialokasikan bagi belanja langsung SKPD.
c Penyelarasan Materi Penyajian
Tahap ini merupakan sinkronisasi terhadap penyajian rancangan awal RKPD dikeseluruhan bab sehubungan
dengan adanya perubahan dibab-bab tertentu oleh proses yang spesifik pada tahap perumusan rancangan RKPD.
Untuk evaluasi rancangan awal RKP dan RKPD Provinsi, data dan informasi pada tahap evaluasi kebijakan Nasional
dan Provinsi yang dengan demikian akan mempengaruhi materi penyajian dirancangan RKPD pada bab telaahan
kebijakan Nasional dan Provinsi. Hasil dari evaluasi
Universitas Sumatera Utara
87
tersebut jika ada perubahan prioritas dan sasaran pembangunan dan program serta kegiatan prioritas akan
merubahmenambah materi terkait pada bab telaahan kebijakan Nasional dan Provinsi. Jika dirasa perlu, untuk
memenuhi aspek kecukupan informasi, hal-hal terkait dengan perubahan tersebut, ditambahkan informasi yang
relevan pada bab analisis dan evaluasi di subbab terkait. c.
Penyajian Rancangan RKPD Penyajian rancangan RKPD disusun menurut sistematika
yang telah disusun sebagaimana disajikan pada rancangan awal RKPD Provinsi. Kertas kerja yang muncul pada tahap
penyusunan rancangan RKPD menjadi dasar perubahan materi terkait dari isi rancangan awal RKPD.
4.4. Pelaksanaan Musrenbang