108
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti selama ini. Pengumpulan data diperoleh dengan melalui teknik
wawancara dengan beberapa narasumber. Observasi kelapangan dan studi dokumentasi Hasil penelitian ini akan menguraikan tentang peranan Bappeda
Kabupaten Humbang Hasundutan dalam proses perencanaan pembangunan partisipatif. Uraian tersebut mencakup bukti-bukti yang berupa data-data kualitatif
hasil penelitian dari berbagai sumber untuk kemudian dilakukan pembahasan oleh peneliti.
5.1.1. Peranan Bappeda
Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 17 tahun 2011 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan, Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan dalam proses perencanaan pembangunan partisipatif memiliki peran
dalam melaksanakan fungsi pendampingan dalam Musrenbangcam serta memfasilitasi penyelenggaraan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD
dan Musrenbang Kabupaten. Adapun uraian mengenai peranan Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
109
a. Pendampingan Musrenbang Kecamatan Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor
17 tahun 2011 Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai peran pendampingan dalam forum Musrenbang Kecamatan. Dalam peran ini Bappeda
Kabupaten Humbang Hasundutan mendampingi pelaksanaan Musrenbang Kecamatan agar alur dan mekanismenya sesuai dengan pedoman.
Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan selanjutnya membentuk tim pelaksana pendampingan yang terdiri dari seluruh pegawai Bappeda. Tim yang
dibentuk ini dipimpin oleh Kepala Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya yang menangani tentang musrenbang yang dibantu oleh para staf bidang Ekonomi dan
Sosial Budaya dalam melakukan peran pendampingan di lapangan. Dalam pelaksanaan tugas pendampingan di lapangan nanti dilaksanakan
oleh para staf Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan seperti yang telah tersusun. Secara otomatis semua pegawai Bappeda Kabupaten Humbang
Hasundutan harus paham tentang petunjuk teknis Musrenbang Kecamatan seperti yang tercakup dalam Peraturan Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan. Hal ini
diungkapkan oleh Hanaya C. Simamora, S.Sos, MPA selaku Kepala Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan berikut :
“Bappeda membentuk tim, berdasarkan pada peraturan Bupati yang kemudian ditindaklanjuti dengan surat keputusan kepala Bappeda, yakni
untuk melibatkan seluruh pegawai Bappeda untuk terlibat dalam
Universitas Sumatera Utara
110
pelaksanaan Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten. Sehingga secara otomatis semua harus paham tentang buku
pedomannya. ” Wawancara, 01 Maret 2016
Namun dalam pelaksanaan Musrenbang Desa, pendampingan tidak dilakukan oleh Bappeda. Musrenbang Desa diserahkan sepenuhnya ke
Kecamatan. Kecamatanlah yang menyurati Kepala Desa untuk melaksanakan musrenbang.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Opzen Simamora,S.Pd selaku Camat Doloksanggul sebagai berikut:
“...Yang dari Bappeda hanya surat undangan. Surat yang berisi jadwal pelaksanaan musrenbang desa dan kecamatan sebagai dasar untuk
melakukan musrenbang .” Wawancara, 07 Maret 2016
Keterangan di atas sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Raden Simamora selaku Kepala Desa Sirisi-risi berikut ini:
“Untuk musrenbang, camat menyampaikan kepada kepala desa. Jadi kepala desa menyampaikan surat tersebut kepada tiap kelembagaan desa
seperti BPD, Kaur, Kadus, Karang taruna, LKMD dll. Untuk pimpinan rapatnya sendiri adalah BPD. Kepala Desa, Sekretaris Desa dan
Perwakilan Kecamatan merupakan narasumber dalam musrenbang tersebut.” Wawancara, 07 Maret 2016.
Universitas Sumatera Utara
111
Jadi Bappeda menuntun panitia penyelenggara agar alur sidang mengacu pada peraturan Bupati sebagai pedoman penyelenggaraan Musrenbang Desa dan
Musrenbang Kecamatan. Selanjutnya peran Bappeda juga membantu dalam memberikan garis arah pembangunan Kabupaten Humbang Hasundutan. Jadi
semua usulan pembangunan dari masyarakat harus mengacu pada arah pembangunan Kabupaten Humbang Hasundutan yang tercermin dalam rencana
strategis kota. Hal ini diungkapkan oleh Bottor Purba, SE selaku Kabid Fisik dan Tata Ruang
Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan : ”Dalam hal ini, paling-paling Bappeda hanya memberikan garis arahannya saja,
bahwa visi dan misi pemerintah Kabupaten itu ini. Pembangunan itu meliputi bidang ini, sehingga semua aspirasi harus sesuai dengan visi dan misi tersebut”.
Wawancara, 01 Maret 2016 Selanjutnya Hanaya C. Simamora, S.Sos, MPA menambahkan :
”Secara teknis pegangan Bappeda adalah Rencana Strategis Kabupaten Humbang Hasundutan. Sehingga Bappeda mengarahkan agar semua usulan dari
masyarakat tersebut jangan sampai melenceng dari Renstra Kabupaten Kita hanya memberikan arahannya saja.” Wawancara, 01 Maret 2016
Secara teknis Bappeda tidak ikut campur dalam penyusunan subtansi permasalahan pembangunan. Penyusunan subtansi permasalahan diserahkan
sepenuhnya pada masyarakat. Bappeda dalam pendampingan ini hanya berperan
Universitas Sumatera Utara
112
pasif dan memberikan garis arahannya saja, Bappeda bertugas mengarahkan bahwa pembangunan harus didasarkan pada visi dan misi yang kemudian
dijabarkan dalam renstra kabupaten. Hal ini diungkapkan oleh Andi Saut Sihombing, SE selaku Kabid Penelitian dan
Pengembangan Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan bahwa : ”Bappeda tidak ikut campur tangan proses perencanaan, tetapi kita hanya
menjelaskan bahwa nanti perencanaan tersebut harus mengarah ke sini, yaitu untuk mendukung visi dan misi kota.” Wawancara, 03 Maret 2016
Penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam melaksanakan Musrenbang Desa dan Musrenbangcam ini, Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan
berperan dalam menuntun alur atau mekanisme persidangan agar mengacu pada pedoman surat keputusan bupati. Bappeda dalam hal ini juga berperan untuk
mengarahkan bahwa rencana pembangunan harus sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Humbang Hasundutan yang kemudian dijabarkan dalam rencana
strategis Kabupaten. Sehingga secara teknis semua usulan harus mengarah pada rencana strategis kaabupaten tersebut. Namun dalam peran ini Bappeda tidak
terlibat dalam menentukan subtansi usulan permasalahan pembangunan, semua diserahkan pada masyarakat. Hal ini sesuai dengan konsep perencanaan
pembangunan partisipatif yang menekankan pada keterlibatan masyarakat secara aktif dalam setiap tahap pembangunan.
b. Membantu kelancaran proses Musrenbangdes dan Musrenbangcam
Universitas Sumatera Utara
113
Peranan Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan dalam membantu kelancaran proses Musrenbangdes dan Musrenbangcam dengan menentukan
jadwal pelaksanaan Musrenbangdes dan Musrenbangcam Pada awalnya Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan membuat jadwal
pelaksanaan sidang Musrenbangdes dan Musrenbangcam seluruh desa dan kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan. Penentuan jadwal ini dilakukan
oleh Bappeda karena Bappeda yang mengetahui time schedule penyusunan APBD. Sehingga jadwal sidang Musrenbangdes dan Musrenbangcam ini harus
disesuaikan dengan jadwal Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. Hal ini
seperti yang disampaikan oleh Hanaya C. Simamora, S.Sos, MPA sebagai berikut :
”Bappeda lah yang membuat jadwal, karena yang mengetahui mekanisme penyusunan APBD adalah Bappeda. Jadi kita harus menyesuaikan dengan
jadwal Pemerintah Kota, hal ini untuk menciptakan sinkronisasi antara jadwal kegiatan masyarakat dan kota.” Wawancara, 04 Maret 2016
Jadi dapat disimpulkan bahwa Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan untuk membantu kelancaran proses Musrenbangdes dan Musrenbangcam membuat
jadwal pelaksanaan persidangan. Pengaturan ini dilakukan oleh Bappeda karena Bappeda yang mengetahui aturan main penyusunan APBD Kabupaten Humbang
Hasundutan. Sehingga jadwal Musrenbangdes dan Musrenbangcam ditentukan oleh Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan. Hal ini juga dapat membantu
Universitas Sumatera Utara
114
Bappeda dalam melakukan koordinasi pelaksanaan pendampingan di seluruh kelurahan dan kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan.
c. Membantu dalam menyusun skala prioritas pembangunan Secara umum Bappeda membantu dalam memberikan petunjuk-petunjuk
teknis penentuan skala prioritas pembangunan berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat. Jadi Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan berperan dalam
membantu masyarakat dalam menentukan skala prioritas pembangunan di sidang Musrenbangdes dan Musrenbangcam. Karena seringkali usulan masyarakat hanya
merupakan keinginan bukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan mengenai arah kebutuhan, analisa potensi wilayah serta hasilnya sesuai dengan keadaan
wilayah setempat. Namun keputusan akhir dalam menentukan substansi skala prioritas tetap dipegang oleh masyarakat. Bappeda hanya memberikan formula
untuk menentukan skala prioritas agar benar-benar berdasarkan kebutuhan masyarakat.
d. Penyelenggara Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Forum SKPD merupakan forum musyawarah antara para pemangku
kepentingan pembangunan untuk membahas rumusan kegiatan pembangunan hasil Musrenbangcam dan rumusan kegiatan komunitas sektoral dalam rangka
menyepakati Daftar Skala Prioritas Kegiatan dalam rancangan Renja SKPD. Dalam hal ini Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai peran
Universitas Sumatera Utara
115
sebagai penyelenggara Forum SKPD dalam tahapan pelaksanaan Musrenbang. Adapun peranan Bappeda dalam Forum SKPD meliputi:
1 Memfasilitasi pembentukan panitia penyelenggara Bappeda Kabupaten
Humbang Hasundutan membantu memfasilitasi pembentukan panitia penyelenggara Forum SKPD. Susunan panitia penyelenggara ini
ditetapkan oleh Kepala Bappeda, yang meliputi unsur pimpinan SKPD pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dan Bappeda. Adapun tugas
panitia penyelenggara meliputi : a
Merekapitulasi hasil Musrenbangcam. b
Mengumumkan secara terbuka jadwal, agenda pembahasan dan tempat penyelenggaraan Forum SKPD.
c Membuka pendaftaran dan mengundang calon peserta Forum
SKPD. d
Mempersiapkan bahan atau materi dan peralatan serta notulen untuk Forum SKPD.
e Bersama SKPD menyusun hasil pemutakhiran rancangan Renja
SKPD berdasarkan hasil Forum SKPD. f
Merangkum berita acara Forum SKPD. g
Memimpin sidang pleno. h
Menyampaikan tata tertib persidangan pada peserta. i
Melaporkan kepada Kepala Bappeda hasil pemutakhiran rancangan Renja SKPD.
Universitas Sumatera Utara
116
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Hanaya C. Simamora, S.Sos, MPA selaku kabid Ekonomi dan Sosial Budaya.
”Forum SKPD ini difasilitasi oleh Bappeda dan ditetapkan oleh Kepala Bappeda, sedangkan panitia penyelenggara itu sendiri terdiri
dari un sur pimpinan SKPD dan Bappeda.”
Wawancara,04 Maret 2016 2 Memfasilitasi pelaksanaan Forum SKPD
Pada pelaksanaan Forum SKPD ini, Bappeda berperan sebagai penyelenggara serta memfasilitasi semua keperluan Forum SKPD antara
lain : a
Menyiapkan ruang atau tempat penyelenggaraan serta memfasilitasi semua keperluan Forum SKPD lengkap dengan
sidang komisi. Sehingga proses persidangan dapat berjalan tertib dan lancar.
b Menyediakan saran dan prasarana untuk pelaksanaan sidang
Forum SKPD. c
Melaksanakan administrasi sidang Forum SKPD. e.
Penyelenggara Musrenbang Kabupaten Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai peran sebagai
penyelenggara dalam sidang Musrenbang Kabupaten. Adaapun peran Bappeda dalam tahapan Musrenbang Kabupaten meliputi :
Universitas Sumatera Utara
117
1 Menjadi panitia musrenbang kabupaten
Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan menjadi panitia Musrenbang Kabupaten.
Adapun tugas panitia Musrenbang Kabupaten ini adalah: a.
Panitia Musrenbang kabupaten menyusun tata tertib Musrenbang kabupaten.
b. Merancang tahapan kegiatan yang dibutuhkan dalam
Musrenbang kabupaten. c.
Menentukan mekanisme
sosialisasi pedoman
penyelenggaraan Musrenbang kabupaten dan hasil Musrenbang kabupaten tahun lalu.
d. Mengumpulkan materi hasil Musrenbangcam.
e. Sinkronisasi hasil Musrenbangcam dengan program
kegiatan berbasis program pemerintah kabupaten. Selanjutnya
Hanaya C.
Simamora, S.Sos,
MPA menjelaskan:
”Semua hasil dari Musrenbang desa dan Musrenbangcam ada di Bappeda. Jadi nanti semua masuk dari sini. Bappeda
yang menangani. Kemudian kita bekerja sama dengan SKPD untuk mengkompilasikan semua hasil Musrenbang
desa dan Musrenbangcam ke dalam sebuah daftar sebagai
Universitas Sumatera Utara
118
materi bahan Musrenbang Kabupaten nanti.” Wawancara,
04 Maret 2016 2 Memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang kabupaten.
Pada pelaksanaan Musrenbang kabupaten ini, Bappeda berperan sebagai penyelenggara serta memfasilitasi semua
keperluan sidang Musrenbang kabupaten antara lain : a.
Menyiapkan ruang atau tempat penyelenggaraan serta memfasilitasi semua keperluan sidang Musrenbang
kabupaten lengkap dengan sidang komisi. Sehingga proses persidangan dapat berjalan tertib dan lancar.
b. Menyediakan saran dan prasarana sidang, berupa dana
yang sudah dianggarkan. c.
Melaksanakan administrasi
sidang Musrenbang
kabupaten, meliputi kesekretariatan sidang, bahan sidang, dan lain-lain.
Peranan Bappeda Kabupaten Humbang Hasundutan di atas sesuai
dengan bukti-bukti
kualitatif seperti
yang diungkapkan oleh Hanaya C. Simamora, S.Sos, MPA:
“mengenai sarana dan prasarana, saya pikir setiap tahun kita menganggarkan dalam APBD Kab. Humbang
Hasundutan untuk
anggaran penyelenggaraan
musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat
Universitas Sumatera Utara
119
kecamatan, kabupaten,
provinsi dan
pusat juga
dianggarkan. Contoh yang difasilitasi adalah tempat pertemuan,
bahan-bahan yang
disosialisasikan dipaparkan di masing-masing tingkat musrenbang. Jadi,
sarana dan prasarana dalam hal inikan termasuk juga dalam dana yang tersedia. Untuk sarana pendukung
seperti laptop komputer, Infocus, speaker, dll tidak disediakan oleh Bappeda. Bappeda hanya mendorong
masing-masing tingkat pemerintahan untuk menyediakan tempat
pertemuan yang
representatif memadai.
” Wawancara, 04 Maret 2016
Keterangan di atas juga sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Andi Saut Sihombing, SE sebagai berikut :
”Dalam pelaksanaan Musrenbang kabupaten, Bappeda hanya panitia saja, semua diserahkan pada peserta sidang.
Kita hanya memfasilitasi.” Wawancara, 04 Maret 2016
5.1.2. Peranan Bappeda dalam Perencanaan Pembangunan Partisipatif