Prestasi Belajar Pengetahuan Awal

33

6. Prestasi Belajar

Prestasi berasal dari Bahasa Belanda yaitu prestatie. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan atau dikerjakan. Prestasi dapat dilihat dari berbagai sudut, misalnya prestasi belajar, prestasi akademis, dan prestasi kerja. Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan melalui mata pembelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh pendidik. Menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati 1993: 9-10, adapun dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu : a. Faktor yang berasal dari diri sendiri internal 1 Faktor jasmaniah fisiologi baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 2 Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang terdiri atas faktor intelektif dan faktor kecakapan nyata kecerdasan, bakat, dan prestasi yang dimiliki, faktor non intelektif sikap kebiasaan, minat kebutuhan, emosi, serta faktor kematangan fisik dan psikis. b. Faktor yang berasal dari luar diri eksternal 1 Faktor sosial, terdiri atas : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok. 2 Faktor budaya, seperti : adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. 34 3 Faktor lingkungan fisik, seperti : fasilitas rumah dan fasilitas belajar. 4 Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan. Dilihat dari faktor-faktor tersebut, prestasi belajar siswa di sekolah dapat ditingkatkan melalui banyak faktor. Dalam hal ini, guru memiliki peran penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa salah satunya dengan memilih metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan di sekolah menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

7. Pengetahuan Awal

Pengetahuan awal merupakan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa yang sedang belajar. Pengetahuan awal kimia siswa tidak hanya diperoleh di sekolah tetapi pengalaman keseharian juga dapat dijadikan sebagai pengetahuan awal. Menurut Piaget dalam Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, 2010: 118, dalam diri siswa terjadi dua proses pada saat pembelajaran, yaitu proses organisasi informasi dan proses adaptasi. Proses organisasi informasi adalah proses ketika manusia menghubungkan informasi yang diterimanya dengan struktur-struktur pengetahuan yang sudah disimpan atau yang sudah ada sebelumnya dalam otak. Proses adaptasi adalah proses yang terdiri dari dua kegiatan. Pertama, menggabungkan atau mengintegrasikan pengetahuan yang diterima dan kedua adalah mengubah struktur pengetahuan yang dimiliki dengan struktur pengetahuan baru sehingga terjadi keseimbangan. Usaha menyatukan pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan pengalaman baru, akan membantu mengintegrasikan pengalaman kimia yang 35 didapatkan siswa dari waktu ke waktu secara menyatu sehingga tidak ada mata rantai pengalaman yang hilang missing links. Dari pernyataan tersebut, dapat dikemukakan pentingnya pengetahuan awal bagi siswa.

8. Ikatan Kimia