Pembelajaran dengan Metode Eksperimen dan Diskusi Menggunakan

73 Pelajaran 20142015. Satu sampel lain digunakan sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang mengikuti pembelejaran metode diskusi dengan tanpa lembar kegiatan siswa pada materi ikatan kimia, dalam hal ini kelas kontrol adalah kelas X MIA 2 SMA Negeri 1 Pakem Tahun Pelajaran 20142015. Masing-masing kelas beranggotakan 32 siswa dengan guru pengampu mata pelajaran kimia yang sama. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang di dalamnya terlampir Lembar Kegiatan Siswa LKS yang terlampir pada Lampiran 1-10, angket motivasi belajar kimia yang terlampir pada Lampiran 17, dan soal prestasi belajar kimia siswa yang terlampir pada Lampiran 11. Pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pengisian angket motivasi belajar dan evaluasi pembelajaran dengan soal prestasi belajar kimia baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dilaksanakan oleh peneliti, tujuannya agar pengaruh guru dapat diabaikan sehingga tidak mempengaruhi hasil penelitian.

1. Pembelajaran dengan Metode Eksperimen dan Diskusi Menggunakan

Lembar Kegiatan Siswa Sebelum memulai pembelajaran pada kelas eksperimen, siswa terlebih dahulu mengisi angket motivasi belajar kimia, tujuannya adalah untuk mengetahui motivasi awal kimia siswa sebelum diberi perlakuan. Proses pembelajaran dilakukan sesuai yang tertera pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dimulai dari apersepsi, kegiatan inti, dan penutup. Tidak semua submateri pembelajaran dalam materi ikatan kimia dapat dilakukan dengan metode eksperimen sehingga pembelajaran pada submateri 74 yang dimaksud menggunakan metode diskusi. Dari 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, 2 diantaranya menggunakan metode eksperimen dan 3 menggunakan metode diskusi. Pada pertemuan pertama yaitu pembelajaran dengan submateri kestabilan atom, ikatan ion, dan ikatan kimia menggunakan metode diskusi. Metode diskusi dilakukan dalam kelompok dimana yang anggotanya heterogen dan dibentuk oleh peneliti. Tujuan pembentukan kelompok yang anggotanya heterogen ini agar siswa yang relatif lebih cepat menangkap materi pembelajaran dengan siswa yang relatif lambat dalam menangkap materi pembelajaran dapat bergabung menjadi satu sehingga pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif, dan sesama anggota kelompok dapat mengisi kekurangan satu sama lain. Dalam satu kelas terbagi menjadi 8 kelompok sehingga dalam satu kelompok beranggotakan 4 siswa . Peneliti membagi kelompok tersebut berdasarkan nilai pengetahuan awal siswa yang merupakan nilai Ulangan Tengah Semester Gasal yang diperoleh dari guru pengampu mata pelajaran kimia bersangkutan. Pada pertemuan kedua yaitu pembelajaran dengan submateri ikatan logam dilakukan dengan metode diskusi. Pada pertemuan ketiga yaitu pembelajaran dengan submateri bentuk molekul juga dilakukan dengan metode diskusi. Untuk mempermudah siswa memperkirakan bentuk molekul yang terjadi dari suatu molekul digunakan media plastisin dan jarum pentul, tujuannya agar siswa terbantu dalam memvisualisasikan bentuk molekul sehingga diskusi dalam kelompok menjadi lebih efektif dan efisien. 75 Pada pertemuan keempat yaitu pembelajaran dengan submateri kepolaran senyawa kovalen dilaksanakan dengan metode eksperimen yang dilakukan di laboratorium kimia SMA Negeri 1 Pakem. Pertemuan kelima yaitu pembelajaran dengan submateri perbedaan fisis senyawa ion dan kovalen dilakukan dengan metode eksperimen. Pertemuan kelima dilaksanakan sore hari mengingat terbatasnya waktu penelitian karena sekolah memiliki agenda untuk pendalaman materi sebagai persiapan Ulangan Akhir Semester Gasal. Lembar Kegiatan Siswa LKS diberikan kepada setiap siswa pada tiap pertemuan baik pembelajaran dengan metode eksperimen maupun diskusi, mengacu terhadap setiap submateri yang diberikan berdasarkan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan secara detail dicantumkan secara runtut pada Lembar Kegiatan Siswa LKS. Pada akhir pertemuan siswa kembali mengisi angket motivasi belajar dan mengerjakan soal prestasi belajar kimia sebagai bentuk dari kegiatan evaluasi. Pengisian angket motivasi belajar dilakukan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar kimia siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan metode eksperimen dan diskusi dengan Lembar Kegiatan Siswa LKS. Tujuan dari kegiatan evaluasi ini adalah untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi ikatan kimia setelah pembelajaran metode eksperimen dan diskusi menggunakan Lembar Kegiatan Siswa LKS. 76

2. Pembelajaran dengan Metode Diskusi Tanpa Lembar Kegiatan Siswa