Transformasi Alur Tranformasi Tokoh

132 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 menggunakan teori penerapan hipogram sebagai naskah asal. Teori penerapan hipogram tersebut adalah ekspansi, konversi, modifikasi, dan ekserp yang dikemukakan oleh Riffatere. Sundusiah 2009: 7-8 menjelaskan dalam tulisannya tersebut ekspansi berarti penambahan terhadap unsur semula yang asalnya tidak ada, konversi adalah pemutar balikan hipogram, modifikasi adalah manipulasi yang dipengaruhi oleh tuntutan zaman sehingga diperlukan perubahan tokoh untuk kepentingan tertentu, ekserp diartikan semacam intisari suatu unsur atau episode dari hipogram. Dari keempat teori penerapan yang disampaikan kategori ekspansi dan modifikasi banyak berperan. Upaya mentransformasi wujud cerita hikayat menjadi komik dapat dilakukan dengan melakukan analisis struktur hikayat terlebih dahulu. Dari hasil analisis struktur ini barulah dilakukan proses tranformasi menjadi komik. Berikut diuraikan upaya tranformasi dari hasil analisis struktur hikayat menjadi komik.

1. Transformasi Alur

Berdasarkan hasil analisis, urutan peristiwa yang terdapat di dalam HSI terbagi menjadi beberapa bagian cerita. yaitu: 1. Asal-usul Syahrul I ndra 2. Episode penculikan Syahrul Arifin Syahrul I ndra oleh Maharaja Samsu I ndra 3. Episode Tuan Putri Kumkumah Johari 4. Episode Dewa Lila menculik Putri Kumkumah Johari 5. Episode penyelamatan Putri Kumkumah Johari 6. Pertempuran Dewa Lila dengan pasukan penolong Syahrul I ndra Bujangga Lila dan Raja Balidanta indra Dari keenam bagian cerita tersebut di atas disusun menjadi enam seri cerita komik dengan judul berikut ini. Seri Judul 1 Syahrul I ndra 2 Penculikan Syahrul I ndra 3 Putri Kumkumah Johari 4 Penculikan Putri Kumkumah Johari 5 Penyelamatan Putri Kumkumah Johari 6 Perang Penghabisan Pada bagian awal cerita komik ditambahkan cerita pengantar untuk pembaca. Cerita pengantar tersebut merupakan kisah Syahrul I ndra sebagai raja yang sakti dan hebat sebelum cerita asal-usulnya. Penambahan cerita ini disebut ekspansi.

2. Tranformasi Tokoh

Penokohan dalam HSI terdiri dari ± 79 tokoh yang terdiri dari 2 tokoh sentral, 66 tokoh bawahan, dan 10 tokoh tambahan. Syahrul I ndra dan Maharaja Samsu Indra merupakan tokoh sentral dalam HSI . Semua tokoh dalam HSI digambarkan sebagiamana penokohan dalam hikayat, kecuali Maharaja Samsu I ndra. Tokoh Syahrul I ndra digambarkan sebagai orang yang elok rupawan, gagah, sakti, berani, sakti, bertanggungjawab, arif dan bijaksana. Tokoh Maharaja Samsu Indra 133 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 digambarkan sebagai seorang yang gagah berani dan bersifat kejam. Karena tokoh Maharaja Samsu Indra merupakan tokoh antagonis, maka penokohannya diperjelas dengan gambaran fisik selain tinggi dan gagah, juga bermuka angker. Penambahan semacam ini berarti ekspansi. Paksi Purnama adalah seekor unggas yang berubah menjadi manusia dan kemudian berganti nama menjadi Bujangga Lila. Paksi Purnama digambarkan elok rupawan, pandai berbicara, rendah hati, humoris, arif, dan bijaksana. Raja Balidanta I ndra digambarkan sebagi tokoh yang sakti, suka menolong dan berbakti kepada orang tua. Putri Kumkumah Johari adalah seorang perempuan cantik dan setia kepada suaminya. Raja Tabalbun digambarkan seorang yang sakti dan memiliki kasih sayang terhadap anak-anaknya. Sementara itu, tokoh- tokoh yang lain yang belum dibahas disesuaikan dengan penokohan dalam hikayat.

3. Tranformasi Latar