92
b. Revisi dan Validasi Produk oleh Ahli Media
Revisi pada segi media mencakup kejelasan gambar pada lembar kerja praktikum kubikel tegangan menengah switchgear
medium voltage 20 KV. Pada halaman 17, Gambar 1 kurang terlihat jelas dan disarankan untuk mengganti atau memperjelas gambar
tersebut. Berdasarkan revisi tersebut lembar kerja praktikum divalidasi oleh ahli media dengan hasil 85,35 yang berarti dalam
kategori kriteria sangat baik.
5. Uji coba lapangan Main field testing dan Revisi produk Operational
product revision
Uji coba lapangan dilakukan dengan dua macam, yaitu uji coba lapangan utama untuk uji coba kelayakan produk yang dibuat dan uji
lapangan operasional untuk menguji produk dari segi efektivitas. Pengambilan data pengujian kelayakan dilakukan dengan instumen
angket dan pengujian efektivitas dilakukan menggunakan soal latihan berbentuk soal essay.
a. Uji Lapangan Utama Uji Kelayakan
Pengujian lanjutan model bahan ajar setelah direvisi adalah uji lapangan. Uji lapangan utama atau uji kelayakan dilaksanakan
dengan meminta tanggapan responden dalam skala kecil dan meminta tanggapan responden dalam skala besar.
Uji skala kecil dilakukan dengan meminta tanggapan responden sejumlah 10 mahasiswa. Dalam uji skala kecil ini bertujuan untuk
93
mendapatkan tanggapan awal pada uji lapangan utama dan dari pengujian ini diperoleh persentase kelayakan sebesar 85 yang
berarti dalam kategori kriteria sangat baik. Pengujian selanjutnya adalah uji skala besar yang dilakukan
dengan meminta tanggapan responden sejumlah 55 mahasiswa. Pengujian ini didapatkan nilai persentase kelayakan sebesar 87,24.
Berdasarkan persentase kelayakan tersebut tersebut, lembar kerja praktikum kubikel tegangan menengah switchgear medium voltage
20 KV dalam kategori kriteria sangat baik.
b. Uji Lapangan Operasional Uji Efektivitas
Uji lapangan operasional atau uji efektivitas lembar kerja praktikum kubikel tegangan menengah switchgear medium voltage
20 KV dilakukan dengan memberikan soal latihan berbentuk soal essay untuk dikerjakan mahasiswa. Pengujian ini dilakukan dengan
responden 2 kelas yaitu kelas atau kelompok A1 dan D1 37 mahasiswa sebagai kelas eksperimen dan kelas atau kelompok A2
dan D2 sejumlah 33 mahasiswa sebagai kelas kontrol. Uji-t digunakan untuk melihat efektivitas bahan ajar yang dikembangkan.
Dengan nilai
,
hasil kesimpulan dari pengujian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar antara mahasiswa kelas
eksperimen dan mahasiswa kelas kontrol. Nilai pengujian uji-t didapatkan dari data nilai posttest
kelompok A1 dan D1 dan kelompok A2 dan D2. Data tersebut
94
diambil dengan tujuan mendapatkan perbandingan hasil nilai peserta didik mahasiswa dari pembelajaran yang menggunakan lembar
kerja praktikum dan dengan yang tidak menggunakan lembar kerja praktikum. Kelompok A1 dan D1 sebagai kelas eksperimen dengan
jumlah 33 mahasiswa menggunakan lembar kerja praktikum dalam proses pembelajaran dan kelompok A2 dan D2 sebagai kelas kontrol
dengan jumlah 37 mahasiswa dalam proses pembelajaran tidak mempergunakan lembar kerja praktikum tetapi menggunakan
jobsheet lama dan ceramah untuk menyamakan materi pada kelompok kelas eksperimen.
Kelompok A1 dan D1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah responden 33 mahasiswa, didapatkan nilai rata-rata adalah 70. Kelas
atau kelompok A2 dan D2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah responden 37 didapatkan nilai rata-rata adalah 45. Tabel nilai kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 6.
6. Validasi Modul Operational field testing, Revisi Produk Akhir Final