2 Audit Kinerja sasaran mutu akademik dan pengukuran kepuasan mahasiswa dilaksanakan setahun sekali pada akhir semester genap bulan November
3 Audit Kinerja Unit dilaksanakan dalam rangka mengukur dan mengaudit ketercapaian sasaran mutu layanan masing-masing unit pelaksana akademik
Bagian akademik Fakultas dan Prodi dan sasaran mutu layanan unit pendukung bagian perlengkapan, bagian kepegawaain.
4 Audit kinerja unit dilaksanakan setahun sekali diakhir tahun november
4. Perbaikan Berkelanjutan Action
1 Prinsip continuos
improvement menjadi
dasar dalam
peningkatan pelaksanaan penjaminan mutu Unnes
2 Pelaksanaan peningkatan mutu bisa dilakukan dengan menyusun standar baru, penyempurnaan sasaran mutu setiap tahun an perbaikan rencana mutu
3 Pelaksanaan peningkatan mutu didasarkan hasil evaluasi monev dan audit mutu internal
4 Hasil evaluasi monev dan audit mutu internal dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen RTM
B.8. Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga.
Penjaminan Mutu ditingkat Institusi di Unnes dikoordinir oleh Badan Penjaminan mutu BPM. Struktur Organisasi Penjaminan Mutu pada tingkat institusi di
Universitas Negeri Semarang dibawah kelembagaan Badan Penjaminan Mutu BPM yang bertanggungjawab langsung kepada Rektor, sedangkan pada tingkat Fakultas
dan Lembaga terdapat Gugus Penjaminan Mutu GPM yang bertanggungjawab langsung kepada DekanDirektur PascasarjanaKetua Lembaga dan pada tingkat
Jurusan terdapat Tim Penjaminan Mutu TPM Jurusan dibawah koordinasi Ketua Jurusan. Hirarki hubungan BPM, GPM dan TPM secara organisasi bersifat koordinasi.
Hubungan tersebut sebagaimana tergambar berikut ini:
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 28
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Penjaminan Mutu Tabel 2.1 Unit Penjaminan Mutu menurut Keaktifannya Periode 2011-2012
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 29
KODE PT
Unit Kerja Nama Unit Penjaminan Mutu
No SK Pembentukan Aktif
YaTidak
001002 Institusi
Badan Penjaminan Mutu SK Rektor No 29 Tahun
2009 Ya
001002 LembagaFa
kultas Gugus Penjaminan Mutu
LP2M SK Ketua No.
218H37.3.1TU2011 Ya
001002 LembagaFa
kultas Gugus Penjaminan Mutu FIP
SK Dekan No. 67AUN37.1.1PP2012
Ya 001002
LembagaFa kultas
Gugus Penjaminan Mutu FBS SK Dekan No.
270FBS2012 Ya
001002 LembagaFa
kultas Gugus Penjaminan Mutu FIS
SK Dekan No. 24FIS2012
Ya 001002
LembagaFa kultas
Gugus Penjaminan Mutu FMIPA
ST Dekan No. 561UN37.1.4PP2011
Ya 001002
LembagaFa kultas
Gugus Penjaminan Mutu FT SK Dekan No.
09P2012 Ya
001002 LembagaFa
kultas Gugus Penjaminan Mutu FIK
SK Dekan No. 22FIK2012
Ya 001002
LembagaFa kultas
Gugus Penjaminan Mutu FE SK Dekan No.
0102012 Ya
001002 LembagaFa
kultas Gugus Penjaminan Mutu FH
SK Dekan No. 22P2011
Ya 001002
LembagaFa kultas
Gugus Penjaminan Mutu Pascasarjana
SK Direktur No. 22FIK2012
Ya 001002
Jurusan Tim Penjaminan Mutu
Jurusan SK Jurusan masing-
masing Ya
B.9. Dampak Proses Penjaminan Mutu terhadap Pengalaman dan Mutu Hasil Belajar Mahasiswa
Siklus penjaminan mutu seperti yang dijelaskan diatas meliputi Plan, Do, Check, Action. Dalam proses pembelajaran, sistem penjaminan mutu internal
diarahkan untuk menjamin kualitas bahwa input, proses dan output pembelajaran berjalan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Mulai dari proses
penerimaaan mahasiswa baru sampai dengan wisuda benar-benar berjalan sesuai dengan mapping proses bisnis yang telah ditetapkan lampiran mapping proses bisnis
SPMI Unnes. Dampak nyata yang akan dihasilkan dari siklus penjaminan mutu bagi
pengalaman dan mutu belajar siswa dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Dosen didorong mempersiapkan perangkat perkuliahan yang baik sesuai dengan
kandungan kurikulum yang telah ditetapkan 2. Dosen melakukan penyusunan kontrak perkuliahan yang sesuai dengan SAP dan
disepakati bersama dengan peserta didikmahasiswa 3. Jumlah pertemuan dilaksanakan sesuai dengan kontrak perkuliahan
4. Peningkatan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan dosen berdasarkan monitoring perkuliahan yang berjalan secara online
5. Dosen menyusun kisi-kisi dan soal UTS dan UAS sesuai dengan SAP dan kontrak perkuliahan yang telah disepakati
6. Kinerja dosen dalam pembelajaran semakin baik dengan adanya kesempatan kepada mahasiswa untuk memberikan feedback berupa kewajiban mahasiswa
memberikan penilaian kinerja dosen dalam pembelajaran secara online melalui SIKADU sebelum yudisium dilakukan
B.10. Metodologi Baku Mutu benchmarking
Metodologi baku mutu dilakukan untuk melihat keberhasilan perbaikan berkelanjutan yang telah dilakukan Unnes dalam meningkatkan kinerja capaian
sasaran mutu setiap tahunnya. Benchmarking dilakukan melalui perbaikan standar mutu dan prosedur mutu,yang dilakukan dengan perkembangan sistem penjaminan
mutu perguruan tinggi SPMPT yang berjalan disemua perguruan tinggi di Indonesia. Misal pada tahun 2011, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat
Penjaminan Mutu Pendidikan PPMP telah mengembangkan instrumen evaluasi mutu internal EMI Perguruan tinggi yang dijadikan sebagai instrumen baku bagi Perguruan
tinggi dibawah Dikti untuk melihat peta mutu internal perguruan tinggi. Dan Unnes sebagai salah satu dari 33 perguruan tinggi negeri percontohan mencoba melakukan
elaborasi dan sinkronisasi penggunaan EMI PT sebagai salah satu indikator
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 30
pencapaian mutu internal yang didasarkan pada standar mutu nasional pendidikan tinggi.
B.11. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan
Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan
dilakukan secara konsisten dilakukan Unnes dalam rangka membangun organisasi dan lembaga yang
memenuhi prinsip Good University Governance GUG dan juga dalam rangka mengarahkan lembaga pendidikan ini memenuhi visi, misi dann tujuan yang telah
ditetapkan. Penilaian pranata kelembagaan dilakukan melalui berbagai upaya evaluasi dan
refleksi yang dilakukan secara masif baik melalui rapat pimpinan, rapat kerja universitas, koordinasi rutin lembaga dan audit internal terhadap kinerja lembaga atau
kinerja unit. Audit dilakukan melihat bagaimana kinerja lembaga tercapai berdasarkan pranata atau aturan yang telah ditetapkan, misalnya dibidang kepegawaian apakah
rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan telah dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku dan pedoman yang telah ditetapkan, dibidang keuangan untuk
melihat apakan pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi yang berjalan telah memenuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku.
B.12. Evaluasi Internal yang Berkelanjutan
Dalam proses pembelajaran, Unnes melakukan kontrol terhadap kualitas dan kuantitas perkuliahan dengan memanfaatkan Sistem Monitoring Perkulihan secara
online SIMOHAN. Sistem ini mulai diimplementasikan di Fakultas MIPA, selanjutnya dikembangkan ditingkat Universitas. Dengan sistem ini, pemangku kebijakan dapat
melakukan monitoring secara cepat tentang penggunaan ruang kuliah setiap saat, presensi kehadiran mahasiswa dan dosen, serta materi perkulihan yang disajikan
dalam kuliah. Disamping monitoring kehadiran mahasiswa dan kehadiran dosen dalam
pembelajaran, kinerja dosen dalam pemebelajaran juga dilakukan evaluasi melalui penilaian persepsi mahasiswa terhadap performance dosen pemebelajaran dikelas.
Evaluasi dilakukan setelah selesai proses pembelajaran, tepatnya sebelum yudisium, mahasiswa sebelum melihat hasil studi pada kartu hasil studinya wajib memberikan
penilaian melalui online terhadap masing-masing dosen mata kuliah yang diikuti. Hasil monitoring dan evaluasi pembelajaran digunakan sebagai salah satu alat
pengukuran untuk melihat kinerja proses pembelajaran. Dari data monev perkuliahan, kehadiran dosen dan penilaian mahasiswa terhadap kinerja dosen diformulasikan
dalam bentuk Indeks Kinerja Dosen dalam pembelajaran IKDP. Hasil IKDP
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 31
dilaporkan kepada pimpinan universitas dan Fakultas sebagai rapor kinerja dosen setiap semester. Dosen yang mendapatkan hasil IKDP yang baik akan mendapatkan
apresiasi dari pimpinan Universitas berupa penghargaan berupa surat keputusan rektor dan dana pembinaan.
B.13. Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan EksternalAkreditasi dalam Perbaikan dan Pengembangan Pprogram
Evaluasi internal dilakukan melalui monitoring dan evaluasi internal serta audit internal baik bidang akademik maupun non akademik. Hasil monevin dan audit internal
digunakan sebagai evaluasi diri internal bagi Program Studi, Fakultas, dan unit pendukung akademiknya dalam melihat kinerja pelaksanaan program yang ditunjukan
dari kinerja capaian sasaran mutu berbasis renstra. Hasil capain kinerja renstra dimanfaatkan untuk semua unit untuk menganalisis akar penunjang dan akar
penyebab dari capaian yang diatas target maupun yang dibawah target. Dari Akar penunjang yang ada digunakan sebagai modal kekuatan serta percontohan pada unit
lain. Sedangkan akar penyebab masalah akan segera dicari solusi pemecahannya.
B.14. Kerjasama dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian Mutu
Pengendalian Mutu dilakukan disamping dilakukan secara internal juga dilakukan secara ekternal, sehingga penilaian lebih independen dan obyektif terhadap
kinerja program dapat dilakukan. Salah satu bentuk kemitraan adalah dengan Lembaga Konsultan ISO dan lembaga sertifikasi sistem ISO, dalam bentuk kerjasama
sebagai berikut: a. Kemitraan dan kerjasama dengan lembaga konsultan ISO dilakukan dengan PT
Surveyor Indonesia. Kerjasama dalam bentuk konsultasi dan pendampingan dalam menyusun dokumen dan perangkat mutu sebagai bagian dari instrumen dalam
sistem penjaminan mutu internal b. Kemitraan dan kerjasama dengan lembaga sertifikasi ISO dilakukan dengan PT
SGS Indonesia. Kerjasama dalam bentuk audit gap analysis, audit pre assesment, audit sertifikasi dan audit survailence. Audit dilakukan oleh auditor eksternal dari PT
SGS dalam rangka menjamin bahwa Unnes konsisten melaksanakan sistem manajemen mutu SMM ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007.
B.15. Deskripsi SWOT Komponen B 1. Kekuatan
a. Komitmen kepemimpinan Unnes yang kuat, yang dibuktikan dengan dukungan kepemimpinan terhadap upaya-upaya pengembangaan kelembagaan
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 32
c.
d. e.
f. g.
h. i.
j. k.
l.
2. a.