merasa sangat dekat dengan merek tersebut atau bahkan merasa bahwa merek tersebut telah menjadi bagian dari dirinya.
5. Merek sebagai perusahaan Pada tahap ini, merek memiliki identitas kompleks dan banyak poin
kontak antara konsumen dan merek. Karena merek sama dengan perusahaan, maka konsumen akan mempersepsikan merek dan perusahaan
dengan cara yang sama.
2.2 Penelitian Terdahulu
Yuliani 2005 judul skripsi: “Analisis Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan antar Merek Terhadap Keputusan Membeli Sabun Kecantikan pada
Mahasiswi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan
konsumen dan perbedaan antar merek terhadap dalam proses pengambilan keputusan membeli produk sabun kecantikan. Hasil dari analisis data dengan
metode analisis Regresi Linier Berganda menunjukkan bahwa keterlibatan konsumen X
1
dan perbedaan antar merek X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli sabun kecantikan pada mahasiswi
Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini memiliki kesamaan dalam hal variabel yang diteliti dengan
penelitian yang penulis lakukan, yaitu sama-sama meneliti pengaruh Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan antar Merek terhadap Keputusan Membeli. Namun
berbeda dalam hal produk yang akan diteliti dan tempat melakukan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Produk yang diteliti dalam penelitian ini adalah sabun kecantikan dan penelitiannya dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
sedangkan produk yang penulis teliti adalah mie instan merek Sedaap dan penelitian dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Affandi 2010 “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Merek Sedaap Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Ekstensi Universitas Sumatera Utara”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan dalam pengambilan
keputusan pembelian produk mie instan merek Sedaap pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk mie instan merek
Sedaap pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini memilki perbedaan dalam hal varibel bebasnya dengan
penelitian yang penulis lakukan yaitu faktor Kebudayaan, Sosial, Pribadi, dan Psikologis. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian yang penulis lakukan
adalah Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan antar Merek. Namun memiliki kesamaan dalam variabel terikatnya yaitu keputusan membeli. Kemudian juga
memiliki perbedaan dalam tempat melakukan penelitian yaitu penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sedangkan penelitian
yang penulis lakukan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Namun
Universitas Sumatera Utara
memiliki kesamaan dalam hal produk yang diteliti yaitu sama-sama meneliti mie instan merek Sedaap.
2.3 Kerangka Konseptual