3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Situmorang et. al, 2010: 68
Pengujian validitas ini dilakukan pada 30 orang responden mahasiswa di Fakultas Ekonomi USU dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 17,00
untuk memperoleh hasil yang terarah dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2.
Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Situmorang et. al, 2010: 72 Butir pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas akan
ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Jika r
alpha
positif atau r
tabel
maka penyataan reliabel. 2.
Jika r
alpha
negatif atau r
tabel
maka pernyataan tidak reliabel.
3.9 Teknik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada
sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis seberapa besar hubungan dan pengaruh variabel bebas keterlibatan konsumen dan perbedaan
antar merek terhadap variabel terikat keputusan membeli.
Universitas Sumatera Utara
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS versi 17,00. Adapun bentuk umum persamaan regresi
yang digunakan adalah sebagai berikut Sugiyono, 2006: 211: Y= a
b
1
X
1
b
2
X
2
e Dimana:
Y: Keputusan membeli a: Konstanta
b
1
: Koefisien regresi pertama b
2
: Koefisien regresi kedua X
1:
Variabel keterlibatan konsumen X
2
: Variabel perbedaan antar merek e: standar error
Analisis regresi linier berganda ini dapat dilakukan apabila telah memenuhi syarat asumsi klasik, yaitu:
1 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunaakan pendekatan Kolmogorov Smirnov.
Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05, maka jika nilai Asyimp.Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual
berdistribusi normal. Situmorang et. al, 2010: 91-97
Universitas Sumatera Utara
2 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah grup
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika
varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Situmorang et. al, 2010: 98 3 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan kolerasi antar variabel bebas. Hubungan antar variabel
bebas inilah yang disebut dengan multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel bebas. Situmorang et.
al, 2010: 129 c. Pengujian Hipotesis
1. Uji-t uji secara parsial Dilakukan untuk menguji secara parsial setiap variabel bebas x
1,
x
2
yaitu keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek. Uji-t ini dilakukan
untuk melihat apakah variabel keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel
terikat Y yaitu keputusan membeli. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
H : b
1
= b
2
= 0
Universitas Sumatera Utara
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek
terhadap variabel terikat keputusan membeli. H
a
: b
1
b
2
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek
terhadap variabel terikat keputusan membeli. Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima H
a
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada = 5 2. Uji-F uji secara serentak
Dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek secara serentak mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat keputusan membeli.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: H
: b
1
, b
2
= 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara serentak
dari variabel bebas keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek terhadap variabel terikat keputusan membeli.
H
a
: b
1
b
2
Artinya secara serentak variabel bebas keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap variabel terikat keputusan membeli.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima H
a
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada = 5 3. Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas keterlibatan konsumen dan
perbedaan antar merek terhadap variasi naik turunnya variabel terikat keputusan membeli secara bersama-sama, dimana:
R
2
1 Jika R
2
semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas keterlibatan konsumen dan perbedaan antar
merek terhadap variabel terikat keputusan membeli adalah semakin besar. Hal ini berarti bahwa model yang digunakan semakin kuat
menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas keterlibatan konsumen dan perbedaan
antar merek terhadap variabel terikat keputusan membeli adalah semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap varibel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Wings Group didirikan pada tahun 1948, ketika Ferdinan Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan Fa Wings dan memproduksi sabun colek skala industri rumah
tangga. Pada saat itu penjualan dilakukan dengan sistem door to door. Pada tahun 1950 sabun mandi Wings pun mulai dipasarkan. Sejak tahun 1971, perusahaan ini
mulai mengembangkan diri dengan membangun beberapa perusahaan sabun dan detergent. Salah satunya adalah detergent krim dengan merek Ekonomi.
Pada tahun 1980, detergent krim dengan merek Wings Biru dan Dangdut dilepas ke pasaran. Wings tidak berhenti sampai disini saja. Bersama dengan
sejumlah investor termasuk Grup Salim, Wings mendirikan PT. Unggul Indah Cahaya, satu-satunya produsen alkybenze, yaitu bahan baku dasar produk-produk
detergent di Indonesia. Tahun 1983 Wings mendirikan PT. Multipack yang mempunyai pabrik di
Jakarta, yaitu perusahaan-perusahaan yang menghasilkan plastic container dan kemasan sachet. Sementara pabrik kemasan di Surabaya memproduksi kemasan
dalam bentuk corrugated card boxes. Wings menyadari pentingnya untuk menguasai industri hulu, karena itu perusahaan ini kembali menanamkan investasi
di bisnis hulu melaui PT. Petrocentral pada tahun 1986, salah satu penyedia bahan baku yang dibutuhkan oleh Wings. Pada tahun 1989, Wings mulai tertarik dengan
Universitas Sumatera Utara