Kesimpulan Salmina W Ginting, ST, MT 4. Ir. N. Vinky Rahman, MT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Karakteristik Gampong Teungoh dan Gampong Jawa Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, karakteristik Gampong Teungoh dan Gampong Jawa antara lain: 1. Masyarakatnya masih menganut sistem pemerintahan adat yang berlaku di Propinsi Nangroe Aceh Darusalam. Yaitu masih berpedoman pada naskah Kanun Syara’ Kesultanan Aceh yang ditulis oleh Teungku di Mulek pada tahun 1270 Hijriah. 2. Penduduk Gampong Teungoh dan Gampong Jawa, seperti halnya masyarakat di wilayah Aceh Besar, menarik garis keturunan berdasarkan prinsip bilateral, memperhitungkan hubungan kekerabatan baik pada pihak laki-laki maupun pihak perempuan. 3. Sebagian besar penduduk yang merupakan penduduk asli, bertempat tinggal di rumah peunulang, yaitu rumah warisan mertua mereka, yang menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk laki-laki di Gampong Teungoh dan Gampong Jawa menikah dengan wanita sesama warga. 4. Mata pencaharian penduduk Gampong Teungoh dan Gampong Jawa cukup beragam. Sebagian besar warga Gampong Teungoh dan Gampong Jawa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pada awalnya hidup sebagai petani dan buruh tani, namun belakangan ini beralih menjadi wiraswasta pedagang kaki lima. 5. Tata nilai dan kepercayaan yang berkembang pada masyarakat Gampong Teungoh dan Gampong Teungoh adalah adat Aceh Besar dan Islam. Keseluruhan masyarakatnya merupakan pemeluk agama Islam, dan secara umum dikenal sebagai pemeluk agama Islam yang taat, bahkan terkesan fanatik. Masyarakat masih memegang adat Aceh Besar yang tercantum dalam Hadih Maja hasil kesimpulan dari Musyawarah Besar Kerukunan Rakyat Aceh, sebagai pedoman dalam pergaulan masyarakat. 6. Gampong Teungoh dan Gampong Jawa dilewati oleh Krueng Langsa, yang membatasi Gampong Teungoh dan Gampong Jawa dengan jalan utama dan gampong-gampong di sekitarnya. 7. Pola dan struktur ruang Gampong Jawa dan Gampong Teungoh pada awalnya adalah pola ruang linier, namun pada perkembangan selanjutnya baik pola maupun struktur ruang permukiman mengalami perubahan menjadi kombinasi antara struktur ruang linier dan clustered dengan pola sub kelompok komunitas. 6.1.2 Perkembangan kawasan permukiman Gampong Teungoh dan Gampong Jawa Berdasarkan survei primer yang dilakukan, pada umumnya rumah di Gampong Teungoh dan Gampong Jawa merupakan hak milik dengan kondisi yang masih tradisional, namun disamping itu sudah banyak juga berkembang menjadi rumah baik yang permanen UNIVERSITAS SUMATERA UTARA maupun semi permanen. Namun di beberapa titik lokasi juga terdapat bangunan non permanentemporer.

6.2 Saran