Uji Normalitas Uji Homogenitas

Setelah dilakukan perhitungan daya pembeda pada setiap butir soal, dapat diketahui soal pre-test dan post-test terdiri dari soal cukup, baik, dan baik sekali. Hasil analisis data pembeda soal uji coba dapat diliht pada Tabel 3.5. Perhitungan selengkanya terdapat pada Lampiran 7. Tabel 3.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba No Kriteria No Soal Jumlah 1 2 3 Cukup Baik Baik Sekali 1, 2, dan 11 3, 5, 7, 8, 9, dan 12 4, 6, dan 10 3 6 3 25 50 25 Kriteria soal yang dipakai adalah soal yang valid, reliabel, mempunyai tingkat kesukaran mudah, sedang dan sukar, serta daya pembeda cukup baik dan baik. Dari hasil analisis yang sudah dilakukan terdapat beberapa soal yang belum memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Soal uji coba yang digunakan sebagai soal pre-test dan post-test ada 8 soal.

3.8 Analisis Data

Untuk menganalisis data, dipakai kesamaan dua rata-rata dan uji statistik yang digunakan adalah uji-t. Namun sebelum menggunakan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data.

3.8.1 Analisis Tahap Awal

3.8.1.1 Uji Normalitas

Pada analisis tahap awal dilakukan uji normalitas data. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas suatu data menggunakan rumus Chi Kuadrat. Hipotesis yang diujikan adalah: H : data berdistribusi normal H 1 : data tidak berdistribusi normal Adapun langkah-langkah uji normalitas data sebagai berikut: 1 Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan rendah 2 Menentukan banyak kelas interval dengan rumus banyak kelas dan menentukan panjang kelas interval. Rumus banyak kelas: aturan Struges K = 1 + 3,3 log n, dengan n adalah banyaknya subjek Rentang R = skor terbesar – skor terkecil Panjang kelas P = K R Sudjana, 2005:47 3 Menghitung rata-rata dan simpangan baku. 4 Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas. 5 Menentukan batas kelas 6 Mengitung nilai z dari setiap batas kelas dengan rumus sebagai berikut. Sudjana, 2005:138 Keterangan: Z : skor z dari setiap batas kelas x : batas kelas interval μ : rata-rata sampel, dan σ : simpangan baku sampel 7 Mengubah harga Z menjadi daerah kurva normal dengan menggunakan tabel. 8 Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva. 9 Menghitung nilai hitung 2  dengan rumus sebagai berikut Sudjana 2005: 273.      i i i hitung E E O 2 2  Keterangan: X 2 : Chi Kuadrat O i : Frekuensi pengamatan, dan E i : Frekuensi yang diharapkan. 10 Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel dengan derajat kebebasan dk = banyak kelas K – 3 dan taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikansi α = 5. 11 Kriteria pengujian: Jika hitung 2  tabel 2  , maka H diterima dan H 1 ditolak Jika hitung 2  ≥ tabel 2  , maka H 1 diterima dan H ditola Menarik kesimpulan, yairu jika H diterima berarti data berdistribusi normal Sudjana, 2005: 273.

3.8.1.2 Uji Homogenitas

Salah satu syarat untuk menggunakan analisis varian Anava adalah data varian sampel harus homogen. Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui seragam tidaknya varian sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pada penelitian ini, hipotesis yang akan diujikan adalah: H : σ 1 2 = σ 2 2 = .... = σ 11 2 varians populasi homogen H 1 : Paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku ada varians yang tidak homogen. Menurut Sudjana 2005: 263, untuk menguji kesamaan varian digunakan Uji Bartlett. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: [ ∑ ] Harga satuan B dengan rumus: [ ] ∑ Variasi gabungan dari semua sampel: ∑ ∑ Keterangan: n i : ukuran ampel, dan S i : varians sampel Kriteria pengujiannya adalah H diterima jika X 2 hitung X 2 tabel dengan taraf nyata 5.

3.8.2 Analisis Tahap Akhir