Kemandirian Ekonomi Kemandirian Nelayan pada Usaha Penangkapan Ikan Demersal :

33 2.4.2.5. Mengembangkan Kerjasama dalam pemanfaatan laut Sumberdaya pesisir dan laut bersifat common property milik bersama dengan akses yang terbuka bagi setiap orang open access. Istilah common property lebih mengarah pada kepemilikan di bawah kendali dan tanggungjawab pemerintah dan pada sifat sumberdaya itu sendiri yang merupakan public domain. Kemungkinan konflik dan kerjasama dalam pemanfaatan sumberdaya tersebut merupakan bagian penting yang perlu ditelaah. Upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan dan isu-isu yang muncul dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut antara lain dapat dilakukan dengan model pengelolaan yang kolaboratif, yaitu memadukan unsur masyarakat pengguna kelompok nelayan, pengusaha perikanan, dll dan pemerintah yang dikenal dengan co-management. Model pengelolaan hendaknya menyatukan lembaga-lembaga terkait terutama masyarakat dan pemerintah serta stakeholder lainnya dalam setiap proses pengelolaan sumberdaya Rudyanto, 2004. Model pengelolaan yang melibatkan kerjasama berbagai stakehorlder tersebut dapat menghindari kemungkinan konlik pemanfaatan sumberdaya laut. Satria 2002: 72 mengidentifikasi paling tidak ada empat macam konflik dalam masyarakat pesisir, khususnya nelayan yang dapat dikategorikan ke dalam berbagai macam bentuk berdasarkan faktor-faktor penyebabnya, yakni: 1 konflik kelas, yang terjadi antarkelas sosial nelayan, misalnya seperti yang terjadi antara nelayan trawl dan nelayan tradisional, 2 konflik orientasi, terjadi antara nelayan yang memiliki perbedaan orientasi dalam pemanfaatan sumberdaya, 3 konflik agraria, terjadi akibat perebutan fishing ground, dan 4 konflik primordial, terjadi akibat perbedaan identitas, etnik, asal daerah atau lainnya.

2.4.3. Kemandirian Ekonomi

2.4.3.1. Nilai Aset Aset menunjuk kepada pemilikan kekayaan. Aset seorang individu dapat berupa uang tunai, deposito bank, saham, hak pensiun, rumah dan segala isinya. Aset dapat dikategorikan menjadi: 1 current asset adalah aset yang dapat diubah ke dalam bentuk tunai dalam jangka waktu satu tahun, seperti: uang tunai, penerimaan, dan barang dagangan, 2 fixed asset, adalah aset yang digunakan dalam periode waktu yang lama, seperti: tanah, bangunan, dan mesin-mesin, dan 3 liquid asset, adalah aset dalam bentuk tunai atau yang dapat dengan mudah diubah ke dalam bentuk tunai Meyer dalam Encyclopedia, 2004. 34 Asset yang dimiliki oleh nelayan adalah semua peralatan dan armada tangkap, termasuk uang tunai yang digunakan untuk menjalankan kegiatan penangkapan ikan. Mulyadi 2005: 85-86 menulis bahwa nilai aset inventaris tetaptidak bergerak dalam satu unit penangkapan juga disebut sebagai modal. Pada umumnya untuk satu unit penangkapan modal terdiri dari: alat-alat penangkapan, sampan atau armada tangkap, alat-alat pengolahan atau pengawet di dalam kapal, dan lain-lain. Penilaian terhadap aset nelayan dapat dilakukan dalam tiga cara. Pertama, didasarkan pada nilai alat-alat yang baru, yaitu berupa ongkos memperoleh alat- alat tersebut menurut harga yang berlaku sekarang. Kedua, berdasarkan harga pembelian atau pembuatan alat-alat sesuai dengan investasi awal yang telah dilakukan dengan memperhitungkan penyusutan aset tiap tahun. Ketiga, dengan menaksir nilai alat pada waktu sekarang yakni harga yang akan diperoleh apabila alat-alat tersebut dijual Mulyadi, 2005: 86. 2.4.3.2. Biaya Operasional Pembiayaan berarti mencari dan mengurus modal uang yang berkaitan dengan transaksi-transaksi dalam arus barang dari sektor produksi sampai sektor konsumsi Hanafiah dan Saefuddin, 1983: 15. Beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan yang dijadikan modal dasar maupun untuk langkah-langkah pengembangan usahanya, yaitu melalui kredit perbankan, pinjaman lembaga keuangan bukan bank, modal ventura, pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba Badan Usaha Milik Negara BUMN, hibah, dan jenis-jenis pembiayaan lainnya Anoraga, 1997: 48. Jumlah biaya yang dibutuhkan dalam usaha perikanan sangat bervariasi, tergantung jenis dan skala usahanya. Para pelaku usaha perikanan di Indonesia terutama skala usaha menengah dan kecil, mengembangkan usahanya dengan modal sendiri atau pinjaman dari bakul atau pedagang ikan tanpa dukungan dari pihak perbankan. Di beberapa daerah, nelayan memperoleh pinjaman modal dalam bentuk biaya operasi penangkapan atau untuk pembelian alat tangkap dan mesin dari para bakul dan pedagang ikan. Namun pemberian tersebut tidak cuma-cuma karena nelayan harus menjual hasil tangkapannya kepada bakul tersebut dengan harga yang lebih rendah Effendi dan Oktariza 2006: 97. 35 2.4.3.3. Diversifikasi Usaha Diversifikasi usaha merupakan strategi adaptasi yang dilakukan oleh nelayan dengan mengkombinasikan pekerjaan untuk menghadapi ketidakpastian. Pada masyarakat tribal dan pertanian, kegiatan menangkap ikan jarang menjadi pekerjaan yang eksklusif. Oleh karena itu kegiatan penangkapan ikan selalu dikombinasikan dengan pekerjaan lain seperti bertani. Kegiatan menangkap ikan dilakukan secara bergantian dengan pekerjaan lain atau berpindah-pindah dari satu jenis penangkapan metode dan peralatan tangkap ke jenis penangkapan ikan lainnya, yang berbeda obyek dan karakteristiknya Kusnadi, 2000: 197-198 Suryana 2006: 156 menggunakan istilah perluasan cakupan usaha untuk diversifikasi usaha. Perluasan usaha bisa dilakukan dengan menambah jenis usaha baru, produk, dan jasa yang berbeda dari yang sekarang diproduksi, serta dengan teknologi yang berbeda. Dengan demikian, lingkup usaha ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh total biaya produksi gabungan joint total production dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama lebih kecil dari pada penjumlahan biaya produksi masing-masing produk itu bila diproduksi secara terpisah. Perluasan cakupan usaha ini bisa dilakukan jika wirausaha memiliki permodalan yang cukup. 2.4.3.4. Pendapatan Tujuan pokok dijalankannya suatu usaha adalah untuk memperoleh pendapatan, di mana pendapatan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup usaha tersebut. Pendapatan yang diterima adalah dalam bentuk uang, dimana uang adalah merupakan alat pembayaran atau alat pertukaran Samuelson dan Nordhaus, 1997: 36 Selanjutnya, pendapatan menunjukan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu biasanya satu tahun, pendapatan terdiri dari upah, atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan deviden serta pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti tunjangan sosial atau asuransi pengangguran” Samuelson dan Nordhaus, 1997: 258 . Sedangkan Winardi 1981: 11 menulis bahwa pendapatan seseorang dapat didefinisikan sebagai nilai benda-benda serta jasa-jasa yang selama periode tertentu akan dikonsumir olehnya, tanpa ia bertambah kaya atau bertambah miskin oleh karenanya. 36 Pendapatan bisa dalam bentuk tunai cash atau tidak tunai non-cash. Dalam bentuk tunai termasuk pembayaran yang diterima dari hasil penjualan komoditi ikan, sedangkan pendapatan dalam bentuk tidak tunai mungkin dapat diperoleh dalam bentuk barang-barang atau jasa. Salah satu bentuk pendapatan yang tidak tunai adalah produk ikan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga Jolly dan Clonts, 1993: 156-157. Sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan, pendapatan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal ini disebabkan pendapatan biasanya dibahas dalam hubungannya dengan pengukuran dan waktu pengakuan pendapatan itu sendiri. Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu menurut ilmu ekonomi dan menurut ilmu akuntansi Rustam, 2002. Menurut ilmu ekonomi pendapatan adalah nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi. Sedangkan ilmu akuntansi, menekankan pengertian pendapatan pada arus masuk penambahan lain atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban-kewajibannya atau kombinasi keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan-kegiatan lain yang merupakan operasi inti. 2.4.3.5. Jumlah Tabungan Istilah tabungan kadang-kadang digunakan dalam pengertian yang sama dengan istilah investasi. Namun para ekonom yang menghitung pendapatan nasional menggunakan kedua istilah ini secara berhati-hati untuk dua pengertian yang berbeda Mankiw, 2001: 208. Yudiantoro 2007: 87 membedakan istilah tabungan dengan investasi dari sisi berkembangnya dana yang tersimpan atau memang diserupakan dalam bentuk yang lain. Selanjutnya, Mankiw 2001: 208 membedakan antara tabungan swasta private saving dan tabungan publik public saving. Tabungan swasta adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah rumah tangga membayar pajak dan membayar konsumsi mereka, sedangkan tabungan publik adalah jumlah pendapatan pajak yang tersisa pada pemerintah setelah dipotong belanja 37 pemerintah. Dengan demikian, maka yang menjadi fokus kajian studi ini adalah tabungan swasta atau jumlah pendapatan yang tersisa dan ditabung oleh rumah tangga nelayan setelah mengeluarkan pajak dan kebutuhan konsumsi mereka. Banyak cara yang dilakukan oleh nelayan atau petani tambak untuk menyimpan sebagian dari keuntungan hasil usaha mereka. Yudiantoro 2007: 88 mencontohkan cara yang ditempuh oleh petani tambak di wilayah Sidoarjo antara lain dengan menukarkan keuntungan yang mereka peroleh dengan pehiasan, baik emas maupun barang berharga lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan dana yang dibutuhkan untuk proses produksi berikutnya. Namun demikian, kemampuan nelayan untuk menyimpan atau menabung keuntungan hasil usahanya disinyalir masih sangat lemah. Lemahnya menyimpan surplus usaha ini pada hakekatnya bersumber dari sikap mental nelayan sendiri. Mereka mempunyai sifat pemboros. Bila pada musim banyak ikan tertangkap mereka lebih suka berpesta secara berlebihan, dan sebagainya. Mereka enggan menabung sehingga kesempatan pembentukan modal sendiri dari hasil penjualan produk tidak akan terjadi, bahkan modal usaha habis akibat sikap mental mereka itu Hanafiah dan Saefuddin, 1983: 179.

2.4.4. Kemandirian Sosial