Beban Angkut Pembelian Freight-in, merupakan

Ekonomi SMAMA XII 10

a. Free on Board FOB

destination point prangko gudang pembeli, yaitu penjual menanggung semua ongkos pengiriman sampai barang dagangan tersebut sejak dari gudang penjual sampai barang dagangan ada di gudang pembeli.

b. Free on Board FOB

shipping point prangko gudang penjual yaitu pembeli menanggung semua ongkos pengiriman sampai barang dagangan tersebut sejak dari gudang penjual sampai barang dagangan ada di gudang pembeli.

6. Penjualan sales, rekening ini digunakan untuk mencatat

transaksi penjualan barang dagangan baik secara tunai maupun kredit. Bukti transaksi atas penjualan barang dagangan ini berupa faktur atau bukti penerimaan kas kuitansi.

7. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga sales return

and allowances, rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengembalian barang yang telah dijual tetapi dikembalikan oleh pembeli karena barang tidak sesuai dengan yang dipesan atau barang tersebut rusak. Jika terjadi pengembalianretur barang dagangan yang telah dijual maka bukti transaksi berupa nota kredit akan dicatat dalam rekening retur penjualan dan pengurangan harga di sisi kredit. Transaksi pengembalian barang ini bagi pembeli dinamakan retur pembelian dan bagi penjual dinamakan retur penjualan

8. Potongan Penjualan sales discount, rekening ini

digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi karena ada potongan penjualan. Potongan penjualan ini terjadi jika pelangganpembeli membayar harga barang yang dibelinya tersebut dalam jangka waktu termin potongan. Potongan penjualan ini dipengaruhi oleh syarat pembayaran yang ditetapkan oleh penjual. Rekening potongan ini bagi pembeli dinamakan potongan pembelian dan bagi penjual dinamakan potongan penjualan. Bukti transaksi yang digunakan sebagai sumber pencatatan dalam transaksi ini berupa bukti penerimaan kas.

9. Beban Angkut Penjualan freight-out, rekening ini

digunakan untuk mencatat setiap transaksi penjualan 11 Ekonomi SMAMA XII apabila dalam perjanjian jual beli, penjual yang menanggung beban tersebut. Rekening ini sangat tergantung pada syarat penyerahan barang yang ditetapkan oleh penjual. Beban angkut ini bagi pembeli dinamakan beban angkut pembelian dan bagi penjual dinamakan beban angkut penjualan. Bukti transaksi yang digunakan sebagai sumber pencatatan berupa kuitansi atau bukti kas keluar.

D. Metode Pencatatan Persediaan

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan kemudian menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk maupun fungsinya. Dalam hal ini akan timbul beberapa permasalahan, yaitu dalam menentukan persediaan akhir. Cara menentukan harga pokok barang dan nilai persediaan akhir akan sangat bergantung pada metode pencatatan persediaan yang dilakukan oleh perusahaan. Metode pencatatan persediaan barang dagangan dalam akuntansi ada dua yaitu:

1. Metode Fisik Periodik

Metode pencatatan persediaan secara fisik biasa disebut juga dengan sistem periodik periodic inventory system, karena untuk menentukan nilai atau harga pokok persediaan barang dagangan di akhir periode akuntansi harus dilakukan penghitungan secara fisik stock opname di gudang tempat menyimpan barang yang bersangkutan untuk mengetahui besarnya persediaan barang dagangan pada akhir periode. Karena nilai persediaan barang dagangan tidak dapat diketahui melalui pencatatan, maka harga pokok barang yang terjual juga tidak dapat ditentukan dengan benar. Oleh karena itu pada akhir periode akuntansi, setelah dihitung jumlah persediaan akhir barang tersebut secara akuntansi dibuatkan jurnal penyesuaian atas persediaan barang dagangan tersebut. Penghitungan persediaan akhir barang dagangan ini antara lain dengan metode; FIFO First In First Out, LIFO Last In First Out, rata-rata sederhana, dan rata-rata tertimbang. Metode FIFO ini yang digunakan pedoman adalah harga barang yang dibeli pertama digunakan untuk menentukan harga pokok barang yang terjual. Metode LIFO menetapkan harga barang yang paling akhir terbaru dibeli digunakan sebagai dasar menentukan harga pokok barang yang laku dijual.