Manajemen Sarana prasarana Manajemen Sekolah

analisis kebutuhan siswa, rekrutmen siswa, seleksi siswa, orientasi siswa, penempatan siswa, serta pencatatan dan pelaporan. Kegiatan pembinaan siswa meliputi beberapa layanan khusus yang dapat menunjang manajemen siswa. Layanan-layanan khusus tersebut antara lain: layanan bimbingan konseling, layanan perpustakaan, layanan laboratorium, layanan kantin, layanan kesehatan, layanan transportasi, dan layanan asrama. Sedangkan kegiatan evaluasi siswa merupakan suatu tindakan untuk menentukan suatu nilai. Evaluasi hasil belajar siswa berarti kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa baik berupan kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler. Mutasi siswa diartikan sebagai perpindahan siswa dari sekolah satu ke sekolah lainnya ekstern atau perpindahan siswa dalam satu sekolah intern. Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa managemen kesiswaan adalah upaya satuan pendidikansekolah dalam mengelola siswa yang meliputi perencanaan, pembinaan, evaluasi dan mutasi pesera didik.

2.12.3 Manajemen Sarana prasarana

Hermino 2014:55 mendifinisikan sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Bafadal dalam Hermino 2014:54 mendifinisikan manajemen sarana prasarana sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa manajemen sarana prasarana merupakan suatu proses yang terdiri atas langkah- langkah tertentu secara sistematis. Proses manajemen sarana prasarana dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 2.4 Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Sumber : Manajemen Kurikulum Berbasis Karakter, Hermino, hal 56 Mengacu pada pengertian manajemen secara umum yang meliputi 4 fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, maka manajemen sarana prasaran adalah upaya memberdayakan segenap sarana prasarana mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap sarana prasarana yang ada di satuan pendidikan. Ada empat tahapan manajemen sarana prasarana di sekolah. Pertama tahap perencanaan. Perencanaan sarana prasarana dibutuhkan untuk kelangsungan pendidikan di sekolah. Apa sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, apa sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan siswa, apa sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang bidang keuangan, dan bagaimana merencanakan sumber dana untuk pengadaan atau perawatan sarana prasarana yang diperlukan. Tanpa adanya perencanaan sarana prasarana yang baik maka kebutuhan sarana prasarana dalam satuan pendidikan akan berjalan tanpa arah. 1.Pengadaan  Analisis kebutuhan  Analisis anggaran  Seleksi  Keputusan  Pemerolehan 5. Penghapusan 4. Inventarisasi 3. Penggunaan dan pemeliharaan 2. Pendistribusian  Pengalokasian Kedua tahap pengorganisasian. Perencanaan terhadap sarana prasarana yang baik perlu ditindak lanjuti dengan tahap pengorganisasian. Pada tahap pengorganisasian, kepala sekolah perlu menetapkan dan memfungsikan komponen-komponen yang terlibat dalam pengelolaan sarana prasarana di sekolah, sehingga pengelolaan sarana prasarana dapat berjalan sesuai tujuan sekolah tersebut. Ketiga tahap pelaksanaan. Pada tahapan pelaksanaan, kepala sekolah perlu memberikan arahan kepada semua komponen yang terlibat dalam pengelolaan sarana prasarana secara bersama-sama, sehingga apa yang telah direncanakan dan dilaksanakan tidak akan melenceng jauh dari rambu-rambu yang sudah ditetapkan. Keempat tahap pengawasan. Tahap pengawasan sangat penting dilakukan dalam upaya mengontrol pelaksanaan suatu program. Adanya pengawasan diharapkan semua tahapan dapat berjalan sesuai acuan yang telah ditetapkan, dengan pengawasan diharapkan dapat mengefektifkan serta efisiensi tujuan pengelolaan maupun pengadaan sarana prasarana di sekolah. Keempat tahapan pada pengelolaan sarana prasarana, tidak lain bertujuan agar sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah dapat digunakan lebih lama dan lebih tepat guna. Adanya sarana prasarana yang terjaga dengan baik dapat mendukung aktivitas pendidikan di sekolah menjadi lancar serta dapat menghemat penggunaan dana untuk belanja sekolah. Sarana prasarana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan program akselerasi pendidikan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar, antara lain: ruang belajar, laboratorium IPA, ruang multi media, perpustakaan, dan fasilitas penunjang lainnya.

2.12.4 Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA INTELIGENSI DENGAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS X AKSELERASI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 15

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN PELAKSANAAN NGEDIYOU PADA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN DI KAMPUNG TERBANGGI BESAR KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 10 48

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOPER BOLA (PASSING) MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA X D DI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH

5 59 56

KAJIAN SOSIOLOGIS TENTANG KOMUNITAS ANAK NAKAL (Studi Di Desa Terbanggi Besar Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah)

0 11 75

KAJIAN SOSIOLOGIS TENTANG KOMUNITAS ANAK NAKAL (Studi Di Desa Terbanggi Besar Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah)

2 25 81

BAHASA LAMPUNG SEBAGAI ALAT INTEGRASIMASYARAKAT JAWA DENGAN MASYARAKAT LOKALSUKU LAMPUNG (Studi Kasus di Kampung Indra Putra Subing Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah)

0 11 79

PENGELOLAAN PROGRAM AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SEMARANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SEMARANG.

0 0 11

Pengaruh lingkungan belajar terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus SMA Kristen 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

0 1 155

Analisis kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi Akuntansi pengeluaran kas (studi kasus di SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah)

0 1 144

TRADISI SEBAMBANGAN PADA MASYARAKAT ADAT LAMPUNG PEPADUN PERSPEKTIF ISLAM (Studi di Kelurahan Terbanggi Besar Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah) - Raden Intan Repository

0 1 107