Hakikat Pembelajaran Menulis Puisi

Jabrohim 2003:54 mengemukakan bahwa tipografi merupakan pembeda yang paling awal dapat dilihat dalam membedakan puisi dengan prosa fiksi dan drama. Karena itu ia merupakan pembeda yang sangat penting. Dalam prosa baik fiksi maupun bukan baris-baris kata atau kalimat membentuk sebuah periodisitet. Namun, dalam puisi tidak demikian halnya. Baris-baris dalam puisi membentuk sebuah periodisitet yang disebut bait. Baris-baris puisi tidak diawali dari tepi kiri dan berakhir di tepi kanan. Tapi sebelah kiri maupun kanan sebuah baris puisi tidak harus dipenuhi oleh tulisan, tidak seperti halnya jika kita menulis prosa.

2.2.2 Pembelajaran Menulis Puisi

Menulis puisi diperlukan suatu proses sebelum menjadi sebuah puisi. Proses tersebut adalah pramenulis, pengedrafan, perbaikan, dan publikasi. Oleh karena itu pembelajaran menulis puisi diperlukan proses pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi akan tercapai dengan baik bila tersedia bahan yang menarik minat siswa dan mengarahkan siswa dalam menulis puisi.

2.2.2.1 Hakikat Pembelajaran Menulis Puisi

Menurut Jabrohim dkk 2003, proses kreatif bermula dari pemanfaatan fakta-fakta empirik sebagai moment estetik, sebagai sentuhan estetik. Fakta-fakta empirik itu kemudian dikembangkan dalam puisi. Cara efektif dalam pengembangan puisi ialah: a. Menemukan Diksi Diksi atau pilihan kata mempunyai peranan penting dan utama untuk mencapai keefektifan dalam penulisan suatu karya sastra b. Mengembangkan diksi dalam pengimajian Imaji berperan untuk mengintensifkan, menjernihkan, dan memperkaya pikiran c. Mengembangkan pengimajian dalam kata konkret Pengokonkretan kata-kata berfungsi agar pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair d. Mengembangkan bahasa figuratif Bahasa figuratif pada dasarnya adalah bentuk penyimpangan dari bahasa normatif, baik dari segi makna maupun rangkaian kata, dan bertujuan untuk mencapai arti dan efek tertentu e. Memperbaiki bahasa-bahasa figuratif sesuai versifikasi Versifikasi meliputi pengembangan ritma, rima, dan metrum. f. Penyusunan puisi dalam tipografi tertentu Tipografi dilakukan dalam penulisan puisi berfungsi sebagai pembeda yang paling awal antara puisi dengan karya sastra yang lain. g. Sarana retorika Seorang penulis puisi harus memiliki gaya yang khas miliknya sendiri, agar puisi yang ia buat dikenal sebagai gaya khas miliknya. Menulis puisi merupakan kegiatan produktif yang lahir dari ekspresi pribadi. Kepandaian menulis puisi bergantung pada pengalaman menulis puisi. Menurut Tjahjono 2002:35, sesungguhnya tidak ada resep pembuatan atau teori penyusunan puisi. Seandainya ada, justru akan membelenggu. Walaupun tidak ada teori penciptaan puisi, namun ada dalam penyusunan puisi sebagai berikut: a. Bahan puisi Bahan puisi adalah realitas kehidupan, pengalaman sehari-hari. Puisi dapat dimulai dari manapun misalnya, tema. Langkah pertama menghidupkan tema yang abstrak ke dalam luar peristiwa. b. Bahasa puisi Pilihan kata harus padat dan cermat dengan menggunakan gaya bahasa yang sesuai dan berirama. Irama terbentuk dari perulangan bunyi yang sama atau sedaerah artikulasi. c. Bentuk ekspresi Bentuk ekspresi menyangkut ciri visual puisi yang terbentuk oleh larik dan bait. Pada umumnya tiap satu bait mengandung satu pokok pikiran. Pemenggal;an larik harus cermat untuk menonjolkan makna. d. Pengembangan bahan Puisi tidak sekadar melukiskan apa yang diamati, tetapi juga harus memberikan kritik, pemikiran, dan sebagainya. e. Publikasi puisi Puisi diciptakan tidak hanya untuk dibaca sendiri oleh penyairnya. Ada beberapa cara untuk mempublikasikan puisi antara lain dengan cara mengirimkan puisi ke koran-koran atau majalah. Membuat kliping, dan sebagainya. Aktivitas penting yang seharusnya dilakukan sebelum mempubliksikan puisi yaitu mendiskusikan karya kita dengan teman-teman yang lain.

2.2.2.2 Manfaat Pembelajaran Menulis Puisi

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media audio visual Terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi siswa kelas IX MTS Jabal Nur Cipondoh Tangerang Tahun pelajaran 2014/2015

3 14 115

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 3 13

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 4 5

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA MELALUI PENDEKATAN SAVI.

0 2 11

(ABSTRAK) Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Melanjutkan Puisi dan Metode Mengalirkan Bayangan (Image Streaming) Siswa Kelas VII SMP N 01 Boja.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII SMP DIAN KARTIKA SEMARANG.

0 0 148

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII C MTs. NEGERI PACITAN.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE BELANJA KATA DAN GAMBAR PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 SEYEGAN.

0 2 230