Indikator Tujuan Pembelajaran : SIMPULAN DAN SARAN
                                                                                Membagi  pulau  Jawa  menjadi  16  Karesidenan  dan  tiap-tiap Karesidenan dibentuk badan pengadilan
3  Masa Pemerintahan Hindia Belanda Memperluas  pengaruh  dan  kekuasaannya  ke  seluruh  wilayah
Indonesia,  antara  lain  :  Lampung,  Kalimantan,  Sulawesi  dan  Nusa Tenggara
c.  Kebijakan di Bidang Sosial Budaya 1  Masa Thomas Stamford Raffles
Memberikan bantuan kepada para ahli pengetahuan
3.  Munculnya berbagai perlawanan a.  Perlawanan Rakyat Maluku
Dipimpin  Thomas  Mattulessia  Patimura  pada  tahun  1817.  Saat  itu benteng  Duurstede  berhasil  dihancurkan  pasukan  Maluku  dan  residen
Belanda  Van  den  Berg  terbunuh.  Pattimura  terpaksa  menyerahkan  diri dan  dihukum  mati,  pemimpin  perlawanan  digantikan  oleh  Kristina
Tiahahu, yang akhirnya ditangkap dan diasingkan di pulau Jawa. b.  Perlawanan rakyat Rakyat Sumatera Barat
28 Oktober 1827 Tuanku  Imam Bonjol  diundang Residen Francis untuk berunding  di  Papuluh.  Tapi  ia  ditangkap  dan  dibuang  ke  Cianjur  dan
wafat pada 6 Noivember 1862 dimakamkan di desa Pinelang. c.  Perang Diponegoro
1830  Pangeran  Diponegoro  diajak  berunding  di  Magelang,  de  Kock berjanji  jika perundingan  gagal, pangeran Diponegoro bebas kembali  ke
markasnya.  Tetapi  de  Kock  berkhianant  akhirnya  Pangeran  Diponegoro ditangkap  pada  tanggal  28  Maret  1830  dan  diasingkan  ke  Menado
kemudian  dipindahkan  ke  Makasar  dan  meninggal  disana  tanggal  8 Januari 1855.
d.  Perlawanan Rakyat Aceh 1873 – 1904
Disebabkan  nafsu  Belanda  ingin  menguasai  daerah  tersebut,  kemudian menyerang  Aceh  pada  tanggal  5  April  1873  dengan  kekuatan  3.000
tentara  dipimpin  Mayor  Jenderal  J.H.R.  Kohler  yang  akhirnya  tewas  di pekarangan masjid Besar.
e.  Perlawanan Rakyat Sumatera Utara Tapanuli
Pada  tanggal  17  Juni  1907,  Si  Singamangaraja  XII  yang  memusatkan pertahanan  terakhir  di  Dairi,  gugur  karena  ditembak  oleh  belanda  yang
membuat perang Tapanuli berakhir. f.  Perlawanan Rakyat Bali
Berawal  dari  persengketaan  antara  Kerajaan  Buleleng  dan  Belanda mengenai  Hak  Tawan  Karang.  Hak  Tawan  Karang  adalah  hak  para raja
Bali untuk merampas kapal yang terdampar di wilayah tersebut. Ternyata kapal  Belanda  terdampar  di  pantai  Purancak  dan  Sangsit  di  wilayah
Buleleng g.  Perlawanan Rakyat Sulawesi Selatan
Kerajaan-kerajaan  di  Sulawesi  Selatan  telah  melakukan  perlawanan terhadap  Pemerintah  Belanda  antara  lain  kerjaan  Soppeng,  kerajaan
Ternate yang dipimpin oleh Raja La Patau dan kerajaan Bone h.  Perlawanan Rakyat Kalimantan Selatan Banjar
Perlawanan  dipimpin  Pangeran  Antasari  dan  akhirnya  meninggal  dunia tahun  1862  dan  dilanjutkan  oleh  Gusti  Matsaid,  Pangeran  Mas
Natawijaya,  Tumenggung  Surapati,  Tumenggung  Naro,  Penghulu Rasyid,  Gusti  Matseman  dan  Pangeran  Perbatasari  dengan  siasat  perang
gerilya  dan  menyebar  di  berbagai  wilayah  sehingga  Belanda  mengalami kesulitan mengahadapi perlawanan ini
4.  Perkembangan persebaran agama Kristiani di Indonesia Salah  satu  fenomena  yang  menarik  dari  perkembangan  agama
Kristiani  di  Indonesia  adalah  munculnya  gereja-gereja  lokal  yang sebagian  dari  mereka  pada  masa  kolonial  tidak  diakui  oleh  gereja-
gereja  yang  datang  dari  Barat.  Penyebaran  agama  Kristiani  di  daerah Mojowarno  Jawa  Timur  yang  dilakukan  oleh  Kyai  Tunggul  Wulung
dan  di  Bagelen  Jawa  Tengah  oleh  Kyai  Sadrach  merupakan  contoh dari  pertemuan  antara  kepercayaan  dan  budaya  lokal  dengan  agama
Kristiani. Jika sebelumnya sebagian besar pemeluk agama Kristiani di Jawa  terdiri  atas  penduduk  perkotaan,  di  bawah  gereja-gereja  lokal
berkembang  komunitas  Kristiani  di  daerah  pedesaan.  Pertemuan dengan  unsur-unsur  lokal  itu  di  Jawa  kemudian  menghasilkan  gereja
                                            
                