Sumber: Data Penelitian Lutfi Amiq, 2013 Sedangkan nilai dari sig posttest adalah 0,000
α dengan α = 0.05, maka H
1
diterima dengan tingkat kepercayaan 95 maka dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara minat belajar siswa
yang menggunakan Macromedia Flash dengan siswa yang tidak menggunakan Macromedia Flash.
d. Minat Siswa dalam Proses Pembelajaran
Skor minat belajar siswa melalui angket yang diisikan oleh dua sampel antara kelas VIII C dan kelas VIII D setelah proses pembelajaran
dilaksanakan dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.6. Uji perbedaan dua rata-rata Posttest
Levenes Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig.
T df
Sig. 2-
taile d
Mean Difference
Std. Error
Differen ce
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper minat
belajar siswa
Equal variances
assumed .092 .763 22.184
54 .000 22.71429 1.02390 20.66149 24.76709 Equal
variances not
assumed 22.184 53.869 .000 22.71429 1.02390 20.66137 24.76720
Tabel 4.7. Skor Rata-rata Minat Belajar Siswa dalam IPS Sejarah
No .
Kelas Pretest
Posttest Skor
rata –rata
Present ase
Skor rata-rata
Presenta se
1.
2. Kelas VIII C Eksperimen
Kelas VIII D kontrol 66.2
65.3 52,89
52,23 92,79
70.1 74,23
56,06 Sumber: Data Penelitian Lutfi Amiq, 2013
Dari data diatas dapat dilihat perbedaan yang sangat mendasar antara pembelajaran dengan menggunakan Macromedia Flash dengan tidak
menggunakan Macromedia Flash. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari hasil Pretest dan Posttest skor dan prosentase dua kelas antara kelas VIII C
Kelas Eksperimen menggunakan Macromedia Flash dan kelas VIII D Kelas kontrol tidak menggunakan Macromedia Flash. Kelas VIII C skor
rata-rata adalah 66,2 Pretest dan 92,79 Posttest dengan presentase 52,89 Pretest dan 74,23 Posttest sedangkan kelas VIII D skor rata-rata
65,3 Pretest dan 70,1 Posttest dengan presentase 52,23 Pretest dan 56,06 Posttest.
Perbedaan minat belajar IPS Sejarah antara siswa kelas VIII D dan VIII C disebabkan oleh proses pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran Macromedia Flash dapat lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menambah minat dan menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Bahan ajar menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan membuat siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih
baik. Sedangkan pada kelas kontrol, siswa masih merasa monoton dan bosan terhadap pembelajaran IPS Sejarah karena tidak ada sesuatu yang bisa
menghidupkan suasana kelas mereka. Sehingga mereka kurang termotivasi dan minatnya rendah pada pembelajaran IPS Sejarah.
C. Pembahasan