76 sumber serat, konsentrasi gum arab 0,5 formula E memiliki nilai uji rasa pada
batas nilai penolakan Gambar 22.
Gambar 22. Hasil Uji Rasa Minuman Berserat pada Formulasi yang berbeda. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa formulasi minuman
memberikan pengaruh nyata terhadap rasa minuman. Uji lanjut yang dilakukan diperoleh hasil bahwa rasa minuman formulasi A, E, C dan D berbeda nyata
terhadap semua formulasi sedangkan formulasi B dan F tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan formulasi lainnya Lampiran 62.
b. Aroma
Aroma suatu produk sangat mempengaruhi selera konsumen. Aroma yang kurang enak akan menurunkan minat untuk mengkonsumsinya. Oleh karena itu,
industri pangan menganggap uji bau merupakan uji yang sangat penting karena secara cepat dapat memberikan hasil penilaian terhadap produksinya, disukai atau
tidak disukai. Pada minuman berserat hasil penelitian ini, aroma flavor yang diberikan adalah aroma jeruk. Diharapkan bau khas rumput laut dapat tertutupi
oleh aroma tersebut. Penilaian panelis berada pada kisaran 5,2 – 6,6. Hasil penilaian terhadap aroma disajikan pada Gambar 23.
Rasa 5
4 3.2
2.7 4.5
4
1 2
3 4
5 6
A B
C D
E F
Form ula m inum an N
ila i u
ji r
asa
77 Gambar 23. Hasil Uji Aroma Minuman Berserat pada Formulasi yang berbeda.
Analisis sidik ragam terhadap aroma menunjukkan hasil berbeda nyata. Uji lanjut terhadap aroma, menunjukkan bahwa formulasi A dan B tidak berbeda
tetapi berbeda dengan formulasi lainnya. Formulasi C, E dan F tidak berbeda tetapi berbeda dengan formulasi lain sedangkan formulasi D berbeda dengan
formulasi lainnya Lampiran 63.
c. Kenampakan
Uji kenampakan suatu produk meliputi warna dan penampilan dengan menggunakan indera penglihatan. Meskipun warna paling cepat dan mudah
memberi kesan, tetapi paling sulit diberi deskripsi dan sulit cara pengukurannya. Itulah sebabnya penilaian secara subyektif dengan penglihatan masih sangat
menentukan dalam penilaian komoditi Soekarto, 1981. Gambar 24 menunjukkan hasil uji kesukaan terhadap kenampakan. Formulasi minuman A,
B, C, D dan E memiliki nilai diatas batas penolakan, artinya kenampakan minuman dapat diterima konsumen. Formulasi F memiliki nilai dibawah batas
penolakan. Kenampakan minuman formula F agak kusam dan agak kotor. Hal ini disebabkan sumber serat Glacilaria sp dan bahan tambahan alginat memiliki
warna agak kecoklatan sehingga pewarna yang diberikan tidak terserap sempurna sesuai yang diinginkan. Warna yang ditimbulkan menjadi agak kusam.
Aroma 6.6
6.4 5.9
5.2 5.8
5.7
1 2
3 4
5 6
7
A B
C D
E F
Form ula m inum an N
ilai u ji ar
o m
a
78 Gambar 24. Hasil Uji Kenampakan Minuman Berserat pada Formulasi yang
berbeda. Hasil analisis sidik ragam terhadap kenampakan adalah berbeda nyata.
Artinya formulasi minuman berpengaruh terhadap kenampakannya. Uji lanjut Duncan terhadap kenampakan menunjukkan hasil bahwa formulasi A, B, C dan F
masing-masing berbeda dengan formulasi lainnya, formulasi D dan E tidak berbeda tetapi berbeda dengan formulasi lainnya Lampiran 64.
d. Kekentalan