Kerangka Pikir Kerangka Pikir dan Paradigma Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka pikir penelitian

2. Paradigma Penelitian

Sebuah penelitian kuantitatif pasti mempunyai paradigma penelitian. Sugiyono 2015: 66 mengemukakan paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antarvariabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis yang digunakan. Permasalahan: Prestasi belajar IPS rendah, dari hasil penelitian diketahui bila keterampilan bertanya guru serta keterampilan mengadakan variasi kurang maksimal. Penyebaran angket respon siswa terhadap keterampilan bertanya guru dan keterampilan mengadakan variasi guru Analisis data menggunakan korelasi product moment dan multiple correlation 1. Ada hubungan yang signifikan dan positif antara keterampilan bertanya dengan prestasi belajar IPS. 2. Ada hubungan yang signifikan dan positif antara keterampilan mengadakan variasi guru dengan prestasi belajar IPS. 3. Ada hubungan yang signifikan dan positif antara keterampilan bertanya dan keterampilan mengadakan variasi guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS. Berdasarkan uraian di atas, maka kesimpulan paradigma penelitian adalah suatu gambaran dalam pola pikir dari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Berikut adalah gambaran paradigma penelitian. Gambar 2.2 Paradigma penelitian Sumber: Riduwan 2009: 141 Keterangan: X 1 = Keterampilan bertanya guru X 2 = Keterampilan mengadakan variasi Y = Prestasi belajar IPS

H. Hipotesis

Hipotesis pasti diperlukan dalam sebuah penelitian. Sugiyono 2015: 96 bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis yang dibuat peneliti perlu dilakukan pengujian secara ilmiah apakah hipotesis yang telah dibuat benar atau salah. Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut. 1. Ada hubungan yang signifikan dan positif antara keterampilan bertanya dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 4 Metro Utara. 2. Ada hubungan yang signifikan dan positif antara keterampilan mengadakan variasi guru dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 4 Metro Utara. 3. Ada hubungan yang signifikan dan positif antara keterampilan bertanya dan keterampilan mengadakan variasi guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis rancangan penelitian menjadi dasar bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Peneliti menggunakan metode penelitian ex post facto korelasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari data yang sudah ada sehingga penelitiannya menggunakan metode penelitian ex post facto. Sugiyono dalam Riduwan 2009: 50 mengemukakan penelitian ex post facto kolerasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara keterampilan bertanya dengan prestasi belajar IPS, hubungan antara keterampilan mengadakan variasi dengan prestasi belajar IPS, dan hubungan antara keterampilan bertanya dan keterampilan mengadakan variasi guru IPS siswa kelas V SD Negeri 4 Metro Utara.