penyimpanan yang dilakukan oleh para pedagang. Semua sampel yang telah dikumpulkan dibawa ke laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan.
3.3.2 Pemeriksaan Bagian Tanaman pada Buah di Laboratorium 3.3.2.1 Pemeriksaan Langsung
Direct Inspection
Seluruh buah diamati dari gejala serangan cendawan dengan menggunakan mikroskop stereo. Buah yang menunjukkan gejala selanjutnya diambil bagian
cendawan seperti miselium atau spora dengan menggunakan jarum tusuk dan diletakkan pada object glass yang telah ditetesi lactophenol kemudian ditutup
dengan cover glass. Untuk mengetahui jenis cendawan yang terdapat dalam preparat diamati dengan mikroskop compound dengan pembesaran 10x10, 40x10
dan 100x10.
3.3.2.2 Metode Kertas Saring Blotter Test
a. Bagian tanaman yang bergejala, diisolasi dengan cara memotong antara bagian tanaman yang sakit dengan bagian yang sehat ± 2 cm.
b. Potongan disterilisasi dengan menggunakan natrium hipoklorit 2 selama 5 menit kemudian dibilas dengan air steril 2 dua kali dan dikeringkan dengan
tissu steril. Setelah itu bagian tanaman disusun di atas cawan petri yang telah dialasi dengan kertas saring steril. Cawan petri diletakkan di dalam ruang
inkubasi dengan suhu 20 C ± 2
C di bawah lampu NUV Near Ultra Violet dengan panjang gelombang 200 nm Syahrini, 2004 selama 12 jam gelap dan
12 jam terang selama lebih kurang 5-8 hari Neergaard, 1979. Setelah itu cendawan diamati dengan menggunakan mikroskop stereo.
Universitas Sumatera Utara
c. Miselium cendawan yang terdapat pada cawan petri dipindahkan dengan menggunakan jarum tusuk ke object glass yang telah ditetesi lactophenol
kemudian ditutup dengan cover glass lalu diseal dengan canada balsam preparat.
d. Preparat diamati dengan menggunakan mikroskop compound dengan pembesaan 10x10, 40x10 dan 100x10 .
e. Identifikasi cendawan dilakukan dengan merujuk kepada buku Illustrated Genera of Infected Fungi
Ellis, 1971.
3.3.2.3 Metode Inkubasi pada Media Agar.
a. Bagian buah yang sakit dan sehat di potong ± 2 cm. Setelah itu disterilkan dengan larutan natrium hipoklorit 2 selama 5 menit, di bilas dengan air steril
sebanyak 2 dua kali dan dikeringkan dengan kertas tisue steril lalu. Setelah itu potongan tanaman disusun dalam cawan petri yang bersisi media PDA.
b. Cawan petri yang bersisi PDA diinkubasi selama lebih kurang 5 hari dalam ruangan inkubasi di bawah lampu NUV dengan pengaturan penyinaran selama
12 jam terang dan 12 jam gelap untuk pertumbuhan cendawan. c. Miselium cendawan yang terdapat pada cawan petri dipindahkan dengan
menggunakan jarum tusuk ke object glass yang telah ditetesi lactophenol kemudian ditutup dengan cover glass lalu diseal dengan canada basam
preparat kemudian diamati dibawah mikroskop compound dengan perbesaan 10x10, 40x10 dan 100x10.
d. Identifikasi cendawan dilakukan dengan merujuk kepada buku Illustrated Genera of Infected Fungi
Ellis, 1971.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2.4. Pembentukkan Mating Type