Ritual Raja Jolo Di Toguan. Ritual Kelompok Sihali Aek.

4.2.2 Ritual-Ritual Yang Terdapat Pada Sistem Bertani Padi Pada Di Baktiraja

1. Ritual Raja Jolo Di Toguan.

Ritual sebagai panungkunan boni bagi masyarakat. Dengan cara ritual dengan tujuh marga raja jolo turpuk marga sebutan raja biusraja napitu duduk bersilah dibatu siukkap- ukkapon. Raja napinajoloniturpuk atau yang sering disebut dengan juru bicarayang mempunyai ilmu yaitu dari Toga Simamora. Disebut sebagai parsanggul baringin yang memiliki arti yangmembuatritualmemintadanberdoakepadaNamulaJadiNabolonmemintapetunjukmenanam benihpadi.Setelah berdoa ada satu lagi juru bicara dari TogaS ihombing “pangulu oloan” yang memiliki tugas membuka batu si ukkap-ukkapon.Setelah dibuka jika semut merah bertelur merah muncul maka benih yang dipakai adalah benih beras merah dan jika semut merah bertelur putih maka benih padi yang dipakai jenis padi putih setelah itu mereka harus memberitahukan kepada masyarakat melalui Raja Napitu kepada masing-masing marga.Marga Purba yang berdoa atau martonggo dan Silaban yang membuka batu si Ungkap-ungkapon.Setelah itu mengumumkan tanggal berapa menabur benih, tanggal berapa mencangkul dan tanggal berapa menanam melalui tujuh marga tersebut dan juga memperhatikan parhalaan kalender Batak Toba.

2. Ritual Kelompok Sihali Aek.

Ritual yang dilakukan satu kali setahun yaitu sistem pengelolahan pendistribusian aliran air untuk lahan persawahan yang menggabungkan nilai-nilai tradisional dan interaksi sosial antara ketujuh marga . Ritual khusus yang pernah dilakukan oleh sepuluh kelompok si hali aek adalah jika musim kemarau panjang , walaupun air tetap mengalir di petak sawah tetapi kalau hujan tidak turun akan mempengaruhi produksi padi saat itu , maka Raja Jolo Sihali Aek akan dibawa kebatang ke batang air dan disirami oleh anggota kelompoknya dan menyuarakan “Ro panggurguri, ro panggurguri” secara berulang-ulang maksudnya Universitas Sumatera Utara datanglah hujan penyejuk untuk tanaman dan Raja Jolo Sihali Aek akan diarak kelilingi kampong sambil disirami air. Perhara dalam hal ini beritndak sebagai yang ditugas untuk menyampaikan undangan kepada kelompok sihali aek dan mendapat bagian sawah. Setiap petak atau kontur sawah dibagi mempunyainama, sehingga kita manemui 45-55 nama sawah yang dbagi secara merata. Keberhasilan irigasi talian yang dikerjakan dengan pola kerja samaini telah memberikan hasil karena ketercukupan pasokan air sepanjang tahun sehingga lahan persawahan dapat diolah dua kali setahun untuk tanaman padi dan pola menanam padi dilakukan serentak. Gambarbajukelompokritualsihalaek. Universitas Sumatera Utara

3. Ritual Mangan Indahan Siporhis