inflasi  yang  tinggi.  Daya  beli  semakin  lemah  karena  selain  suku  bunga  kredit kepemilikan  rumah  KPR  naik,  juga  akibat  penerapan  aturan  loan  to  payment
LTP  atau  uang  muka  yang  besar  dan  termasuk  semakin  sulitnya  mendapatkan harga lahan yang murah. Pertumbuhan KPR di kota Medan pada triwulan I 2014
mencapai  0,26    dari  Rp12,85  triliun  pada  desember  2013  menjadi  Rp12,89 triliun  pada  maret  2014.  Sedangkan  kredit  pemilikan  apartemen  hingga  tipe  21
pada Agustus 2013 melonjak tajam mencapai 128,27 atau sebesar Rp4,5 miliar dari bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,9 miliar. Hal ini menunjukan
perkembangan  Kredit  Pemilikan  Rumah  KPR  menengah    sederhana    di  kota Medan  tidak  terlalu  banyak  mengalami  peningkatan  bergerak  lamban,
sedangkan  kredit  pemilikan  apartemen  mengalami  lonjakan  tajam  dibandingkan tahun sebelumnya yang diakibatkan berubahnya pola pikir masyarakat  yang lebih
memilih untuk tinggal di apartemen.
4.3 Hasil Analisis Data
Pengumpulan  data  yang  digunakan  adalah  pengumpulan  data  primer  dan data  sekunder.  Data  primer  diperoleh  dari  penyebaran  kuessioner  bagi  objek
pelaku  KPR  di  sekitar  kecamatan  Medan  Helvetia  sedangkan  data  sekunder diperoleh dari badan atau lembaga yang bersifat angka-angka.
4.3.1    Uji Validitas
Uji  validitas  digunakan  untuk  melihat  apakah  data-data  pada  suatu kuessioner dapat menjawab suatu tujuan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Table 4.1 Hasil Uji Validitas  Sebelum variabel yang tidak valid dikeluarkan
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbachs Alpha if
Item Deleted
Jenis Kelamin 24.61
35.553 -.155
.735 Umur
23.73 33.411
.164 .721
Status 23.87
34.639 .073
.725 Pendidikan
24.04 33.413
.204 .718
Pekerjaan 23.17
30.526 .214
.727 Pendapatan
perbulan 23.94
27.754 .848
.650
Tingkat Suku Bunga Kredit
23.59 30.770
.238 .720
Uang Muka 23.12
20.935 .746
.619 Lokasi
Perumahan 23.38
29.228 .213
.739
Jangka Waktu Pembayaran
22.76 35.093
-.042 .727
Harga Rumah 23.58
25.862 .738
.642 Angsuran Kredit
23.35 25.159
.746 .636
Sumber : Data diolah oleh penulis
Berdasarkan  tabel  diatas  yang  digunakan  untuk  melihat  kevalidan kuesioner adalah Corrected Item-Total Correlation atau korelasi  antar skor item.
Pengambilan  keputusannya  valid  atau  tidaknya  pertanyaan-pertanyaan  dalam kuesioner  adalah  jika  nilai  corrected  item  total  correlation  R  hitung    0.05.
Sehingga  berdasarkan  tabel  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  jenis  kelamin,  dan
Universitas Sumatera Utara
jangka  waktu  pembayaran  adalah  pertanyaan  yang  tidak  valid  di  dalam kuessioner. Untuk itu hanya ada sepuluh pertanyaan  yang valid dalam kuesioner
dan akan diuji kembali.
Tabel 4.2 Hasil uji validitas setelah item yang tidak valid dikeluarkan
Scale Mean if Item
Deleted Scale
Variance if Item
Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbac hs Alpha
if Item Deleted
Umur 19.62
33.915 .168
.748 Status
19.76 35.174
.075 .752
Pendidikan 19.93
34.005 .195
.746 Pekerjaan
19.06 30.946
.222 .753
Pendapatan perbulan
19.83 28.203
.854 .678
Tingkat Suku Bunga Kredit
19.48 31.222
.244 .747
Uang Muka 19.01
21.323 .749
.649 Lokasi Perumahan
19.27 29.856
.206 .768
Harga Rumah 19.47
26.292 .743
.670 Angsuran Kredit
19.24 25.558
.753 .664
Sumber: Data dioleh oleh Penulis
Berdasarkan  hasil  output  uji  validitas,  setelah  item  jenis  kelamin  dan jangka  waktu  pembayaran  dikeluarkan  dilihat  bahwa  nilai  corrected  item  total
Universitas Sumatera Utara
correlation R hitung  alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa umur, status, pendidikan,  pekerjaan,  pendapatan  perbulan,  tingkat  suku  bunga  kredit,uang
muka, lokasi perumahan, harga rumah dan angsuran kredit adalah item pertanyaan yang valid karena nilai dari kesepuluh item tersebut  0,05.
4.3.2   Uji Reliabilitas