21
akan datang Mukhlasin, 2001. Perbedaan jumlah akuntansi dari perbedaan metode akuntansi akan memicu tindakan politik. Dengan demikian dalam
kaitannya dengan pemilihan metode akuntansi persediaan, manajemen akan memilih metode yang memberikan political cost yang rendah. Apabila
Profitabilitas perusahaan tinggi maka akan menarik perhatian media dan konsumen sehingga political costnya menjadi besar. Political cost
mengurangi dana perusahaan dalam hal investasi, namun dapat pula menjadi insentif bagi perusahaan karena memberikan sinyal bahwa perusahaan
berkemampuan tinggi dan kemudian meningkatkan profiatbilitas perusahaan Bonfigliolo dan Gancia 2010.
1. Pengukuran Persediaan
Exopure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.14 Revisi Tahun 2008 tentang persediaan paragraf ke 8 menyatakan bahwa ED PSAK 14 par,
IAI, 2009. “Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto, mana
yang lebih rendah.” Dalam PSAK No.14 Revisi tahun 2008 disebutkan pula bahwa ada beberapa
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh persediaan tersebut. Biaya tersebut meliputi biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai
persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
Biaya Pembelian Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya
kecuali yang kemudian dapat ditagih kembali oleh entitas kepada otoritas pajak, biaya pengangkutan, biaya penanganan, dan biaya lainnya yang
secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan,
Universitas Sumatera Utara
22
dan jasa. Diskon dagang, rabat dan hal lain yang serupa dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.
Biaya Konversi Biaya konversi persediaan meliputi biaya yang secara langsung terkait
dengan unit yang diproduksi, misalnya biaya tenaga kerja langsung. Termasuk juga alokasi sistematis overhead produksi tetap dan variabel
yang timbul dalam mengonversi bahan menjadi barang jadi. Biaya-biaya lain hanya dibebankan sebagai biaya persediaan sepanjang biaya tersebut
timbul agar persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Misalnya, dalam keadaan tertentu diperkenankan untuk memasukkan overhead
nonproduksi atau biaya perancangan produk untuk pelanggan tertentu sebagai biaya persediaan.
Biaya Lain-lain
Biaya yang terjadi hingga persediaan siap digunakan. Dalam situasi tertentu, biaya pinjaman akan diakui sebagai bagian dari harga pokok
persediaan IAS 23 Metode biaya standar standard cost method atau metode eceran boleh digunakan untuk menaksir harga pokok persediaan.
Standard mengijinkan untuk menggunakan first in first out FIFO.
2. Penilaian Persediaan
Roberts, et al 2005 menyebutkan bahwa key issues dari IAS 2 adalah penilaian persediaan merupakan aspek penting dalam menentukan sebuah laba
bersih sebuah perusahaan. Standar menyatakan bahwa laba akan diakui pada saat terbentuknya earned yaitu pada saat persediaan dijual. Harga perolehan
persediaan adalah semua biaya yang terjadi hingga persediaan tersebut siap dijual. IAS 2 berisi aturan untuk penilaian persediaan.
1. persediaan diukur dengan nilai terendah lower of antara nilai realisasi
bersih net realizable value dan harga pokoknya. 2.
harga pokok meliputi harga beli, biaya konversi, biaya kirim dan biaya- biaya lain-lain yang terjadi hingga persediaan siap dijual.
3. Harga pokok termasuk biaya yang dialokasikan secara sistematis dari
biaya overhead tetap dan variabel yang didasarkan pada kapasitas normal dari fasilitas pabrik yang ada; biaya overhead biaya lain-lain yang terjadi
hingga persediaan siap untuk digunakan.
4. Dalam situasi tertentu, biaya pinjaman akan diakui sebagai bagian dari
harga pokok persediaan IAS 23.
Universitas Sumatera Utara
23
5. Metode biaya standar standard cost method atau metode eceran boleh
digunakan untuk menaksir harga pokok persediaan. 6.
Standard mengijinkan untuk menggunakan first in first out FIFO
3. Pengakuan sebagai Beban