bertanggung jawab maka hanya seseorang yang mampu bertanggung jawab yang dapat dipertanggungjawabkan pidana-kan.
32
Pertanggung jawaban
pidana dalam
bahasa asing
disebut “Toerekenbaarheid”,”Criminal Responsibility”,”Criminal Liability”. Pertanggung jawaban
pidana dimaksudkan
untuk menentukan
apakah seseorang
tersangkaterdakwa dipertanggungjawabakan atas suatu tindak pidana crime yang terjadi atau tidak.
33
Dengan perkataan lain apakah terdakwa akan dipidana atau tidak. Jika dipidana, harus tindakan yang
dilakukan bersifat melawan hukum dan terdakwa mampu bertanggung jawab. Kemampuan tersebut memperlihatkan kesalahan dari petindak yang berbentuk kesengajaan atau kealpaan.
Artinya tindakan tersebut tercela dan tertuduh menyadari tindakan yang dilakukan tersebut.
3. Pengertian Sanksi Pidana
Untuk pelanggaran yang dirasakan sebagai lebih merusak kepentingan umum, perlu diadakan sanksi yang lebih berat, yang disebut sebagai sanksi pidana. Penentuan sanksi
pidana didasarkan pada benar-benar diperlukan adanya alat pemaksa pamungkas tertinggi Ultimum Remedium untuk menjamin suatu norma. Oleh karena itulah maka hukum pidana
sering disebut sebagai benteng hukum Het strafrecht is het citadel van het recht.
34
Sanksi pidana perundang-undangan kita adalah : Pidana Mati, Penjara, Tutupan, Kurungan dan Denda sebagai Pidana Pokok. Disamping itu jika perlu ada pidana tambahan,
yaitu pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang atau pengumuman keputusan hakim. Ketentuan ini terdapat dalam Pasal 10 KUHP.
Selain daripada itu, dikenal pula sanksi semacam sanksi berupa Tindakan perbaikan Maatregel yaitu apabila seorang anak yang belum cukup umur melakukan suatu tindak
pidana tertentu, maka ia dapat dikembalikan kepada orang tuanya, atau diserahkan kepada pemerintah untuk dididik paksa terhadap anak-anak yang belum cukup umur sering dirasakan
32
E.Y. Kanter S.R. Sianturi, Op.Cit. Hlm 249.
33
Ibid , Hlm 250.
34
Ibid , Hlm 31.
Universitas Sumatera Utara
oleh anak itu sendiri, maupun oleh orang tua dari anak, sebagai tidak lebih ringan daripada sanksi pidana. Demikian juga jika ternyata seorang gila melakukan suatu tindak pidana, dapat
diperintahkan supaya ia dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa.
35
“Dalam hukum pajak disamping sanksi administratif terdapat juga sanksi pidana. Sanksi administratif dijatuhkan oleh administrasi untuk pelanggaran-pelanggaran yang
sifatnya ringan dan diberikan dalam bentuk denda. Disamping sanksi administratif masih ada sanksi pidana yang dijatuhkan untuk pelanggaran pidana dan untuk kejahatan.
Pelanggaran yang diancam dengan denda pidana yang ringan, lazimnya merupakan pelanggaran yang terjadi karena kealpaan, sedangkan denda pidana yang lebih berat
dijatuhkan kepada tindak pidana yang dilakukan dalam bidang perpajakan yang dikualifikasikan sebagai kejaha
tan.”
36
Sanksi pidana, dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP WvS telah menetapkan jenis-jenis pidana yang termaktub dalam Pasal 10 KUHP. Diatur dua pidana
yaitu pidana pokok dan pidana tambahan. Pidana pokok terdiri atas empat jenis pidana, dan pidana tambahan terdiri atas tiga jenis pidana.
37
Jenis-jenis pidana menurut Pasal 10 KUHP ialah sebagai berikut : a. Pidana Pokok meliputi :
1. pidana mati 2. pidana penjara
3. pidana kurungan 4. pidana denda
b. pidana tambahan meliputi : 1. pencabutan beberapa hak-hak tertentu
2. perampasan barang-barang tertentu 3. pengumuman putusan hakim.
Apabila terpidana merupakan korporasi, maka pidana tambahan yang diberikan, sebagai berikut :
1. bahwa hak yang dicabut adalah segala hak yang diperoleh korporasi
35
Ibid.
36
Rochmat Soemitro, Pengantar Singkat Hukum Pajak Bandung : Eresco, 1992 Hlm. 31.
37
Bambang Waluyo, Pidana dan Pemidanaan Jakarta : Sinar Grafika, 2004 Hlm. 10.
Universitas Sumatera Utara
2. bahwa pencabutan hak dijatuhkan pada korporasi maka bebas dalam menentukan lama pencabutan tersebut.
38
F. Metode Penelitian