Ruang lingkup IPS Hakikat IPS

pengajaran IPS berkewajiban membentuk tenaga kerja yang terampil dan berpendidikan. Hakikat IPS merupakan perpaduan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial dan harus mencerminkan sifat interdisipliner, maka tujuant kurikuler IPS adalah sebagai berikut : 1 membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalahsosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat; 2 membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian; 3 membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan ketrampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan integralnya; 4 membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi Taneo,2010:28-29.

2.1.7.3 Ruang lingkup IPS

Berdasarkan Permendiknas No.22 Tahun 2006 ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1 manusia, tempat, dan lingkungan; 2 waktu, keberlanjutan, dan perubahan; 3 sistem sosial dan budaya; 4 perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Ruang lingkup IPS tidak lain menyangkut kehidupan manusia sebagai anggota masayarakat atau manusia dalam konteks sosial. IPS sebagai program pendidikan ruang lingkupnya sama yakni berhubungan dengan manusia sebagai anggota masyarakat dan dilengkapi dengan nilai-nilai yang menjadi karakteristik program pendidikannya. IPS sebagai program pendidikan tidak hanya terkait dengan nilai tapi wajib mengembangkan nilai tersebut. IPS sebagai program pendidikan tidak sekedar terkait dengan nilai, bahkan justru wajib mengembangkan nilai tersebut. Nilai-nilai tersebut adalah nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat, dan nilai Ketuhanan. Pendidikan IPS yang dilandasi oleh nilai-nilai khususnya nilai filsafat dan nilai Ketuhanan pada prosesnya dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan pengamalan Pancasila. 2.1.7.3.1 Ruang Lingkup IPS di SD Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS di SD harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget 1963 dalam Gunawan, 2013: 82 berada dalam perkembangan keterampilan intelektualkognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. SD memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh,dan menganggap tahun yang akan sebagai waktu yang masih jauh. Yang pedulikan adalah sekarang kongkrit,dan bukan masa depan yang belum pahami abstrak. Konsep- konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan continuity, arah mata angin, lingkungan, ritual ,akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada SD. Berbagai cara dan teknik pembelajaran dikaji untuk memungkinkan konsep-konsep abstrak itu dipahami anak. Bruner 1978 memberikan pemecahan berbentuk jembatan bailey untuk mengkongkritkan yang abstrak itu dengan enactive, iconic, dan symbolic melalui percontohan dengan gerak tubuh, gambar, bagan, peta, grafik, lambang, keterangan lanjut, atau elaborasi dalam kata-kata yang dapat dipahami. Itulah sebabnya IPS SD bergerak dari yang kongkrit ke yang abstrak dengan mengikuti pola model lingkungan yang semakin meluas expanding environment approach dan model spiral dengan memulai dari yang mudah kepada yang sukar, yang sempit menjadi lebih luas, dari yang dekat ke yang jauh. Pembelajaran IPS harusnya bisa membuat pola piker siswa berubah, dan bisa berguna bagi siswa.

2.1.8 Strategi Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA VIDEO DI SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 6 317

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 SEMARANG

0 38 380

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS VC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 13 282

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 6 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 3 210

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SD N BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

1 27 237

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR Perbandingan Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Dan NHT (Numbered Heads Together) Dengan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

0 2 15

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR Perbandingan Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Dan NHT (Numbered Heads Together) Dengan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

0 2 16