2. Apakah model terpadu TGT dan NHT dapat meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS kelas IV SDN Patemon 01 Semarang?
3. Apakah model terpadu TGT dan NHT dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV SDN Patemon 01 Semarang?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Dengan melihat aktivitas siswa yang rendah dengan indikator banyaknya siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa yang masih
rendah maka berdasarkan diskusi yang dilakukan antara peneliti dengan kolaborator, ditemukan suatu pemecahan masalah dengan menerapkan model
terpadu TGT dan NHT pada pembelajaran IPS pada materi aktivitas ekonomi kelas IV SDN Patemon 01.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada kelas IV SDN Patemon 01
Semarang melalui model terpadu TGT dan NHT, meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat antara lain:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa konsep sebagai bahan referensi dan untuk menambah kajian tentang hasil pembelajaran IPS.
1.4.2 Manfaat Praktis
1 Siswa Penelitian ini menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi
siswa dimana siswa diajak untuk melakukan permainan dan berkompetisi dengan kelompok lain sehingga dapat meningkatkan aktivitas serta hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPS. 2 Guru
Penelitian ini memberikan pengalaman baru tentang penggabungan model Teams Games Tournament dan Numbered Heads Together.
3 Sekolah Penelitian ini dapat menjadi panduan bagi sekolah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang ada di sekolah, khususnya pada pembelajaran IPS. 4 Peneliti
Penelitian ini memberikan pengalaman langsung tentang model Teams Games Tournament dan Numbered Heads Together pada pembelajaran IPS.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga liang lahat. Salah satu
pertanda bahwa seseorang telah belajar adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut bersifat pengetahuan kognitif dan keterampilan
psikomotor maupun sikap afektif Siregar dan Nara, 2011:3. belajar adalah suatu suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu
pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian Witherington dalam Thobroni, 2012: 20. Hal ini sejalan
dengan Slavi n dalam Rifa’i Anni, 2012: 66 yang menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Berdasarkan pendapat-pendapat tentang pengertian belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup.