bagan, peta, grafik, lambang, keterangan lanjut, atau elaborasi dalam kata-kata yang dapat dipahami. Itulah sebabnya IPS SD bergerak dari yang kongkrit ke
yang abstrak dengan mengikuti pola model lingkungan yang semakin meluas expanding environment approach dan model spiral dengan memulai dari yang
mudah kepada yang sukar, yang sempit menjadi lebih luas, dari yang dekat ke yang jauh. Pembelajaran IPS harusnya bisa membuat pola piker siswa berubah,
dan bisa berguna bagi siswa.
2.1.8 Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan Trianto, 2007: 144. Strategi pembelajaran berarti pendekatan dalam mengelola kegiatan
pembelajaran dalam mengintegrasikan komponen urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran, peralatan, dan bahan serta waktu yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien Sugandi, 2007: 101.
2.1.8.1 Model Pembelajaran Teams Games Tournament
Teams Games Tournament merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif untuk membantu siswa mereview dan menguasai materi pelajaran.
TGT berhasil meningkatkan skill dasar, pencapaian, interaksi positif antarsiswa,
harga diri, dan sikap penerimaan pada siswa-siswa lain yang berbeda Slavin dalam Huda, 2011: 197.
Dalam TGT, siswa mempelajari materi di ruang kelas. Setiap siswa ditempatkan dalam satu kelompok yang terdiri dari 3 orang berkemampuan
rendah, sedang, dan tinggi komposisi ini dicatat dalam tabel turnamen. Dalam TGT setiap anggota ditugaskan untuk mempelajari materi terlebih dahulu bersama
anggota-anggotanya, barulah mereka diuji secara individual melalui game akademik. Nilai yang mereka peroleh dari game akan mempengaruhi nilai
kelompok Huda, 2011: 197 a. Langkah-langkah Model Teams Games Tournament
Menurut Slavin 1995 pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan yaitu:
1. Penyajian Kelas Class Presentations Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas
atau sering juga disebut dengan presentasi kelas class presentations. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, pokok materi dan penjelasan singkat
tentang LKS yang dibagikan kepada kelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah yang dipimpin
oleh guru. 2. Belajar dalam Kelompok Teams
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria kemampuan prestasi peserta didik dari ulangan harian sebelumnya, jenis
kelamin, etnik dan ras. Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6 orang peserta didik.
3. Permainan Games Game Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
4. Pertandingan atau Lomba Tournament Tournament atau lomba adalah struktur belajar dimana game atau
permainan terjadi. 5. Penghargaan Kelompok Team Recognition
Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim atau kelompok akan mendapat
sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Tim atau kelompok mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata
skor 50 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 50-40 dan “Good Team
” apabila rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat menyenangkan para peserta didik atas prestasi yang telah mereka buat.
b. Kelebihan Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai
berikut: 1. Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas
berkemampuan akademis tinggi lebih menonjol dalam pembelajaran,
tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.
2. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
3. Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru
menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.
4. Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan
berupa tournamen dalam model ini.
2.1.8.2 Model Pembelajaran Numbered Heads Together