insektisida dan fungisida berdasarkan pengendalian sistem PHT adalah untuk menekan populasi hama atau tingkat kerusakan karena hama dan penyakit, agar
tetap berada di bawah ambang pengendalian atau ambang ekonomi. Itulah sebabnya, konsep PHT adalah mengendalikan hama dan penyakit, bukan
membrantas. Adanya hama dan penyakit dapat diterima sejauh populasi atau tingkat kerusakannya tidak melampaui ambang ekonomi atau ambang
pengendalian. Dengan kata lain, secara ekonomi serangan hama dan penyakit tersebut tidak merugikan. Ambang pengendalian atau ambang ekonomi bukan
suatu statis. Ambang ekonomi yang ideal harus memperhitungkan berbagai faktor, misalnya ongkos produksi, harga jual komoditi, harga pestisida, musim, biaya,
tenaga kerja, dan sebagainya. Oleh karena itu, ambang ekonomi yang ideal dapat berbeda dari satu tempat ketempat lain, dari satu tahun ke tahun yang lain, bahkan
dari musim ke musim yang lain.
2.2.5 Kaidah penggunaan pestisida
Pengertian yang menarik tentang pestisida menyatakan bahwa pestisida adalah racun ekonomis. Jadi pestisida adalah racun yang mempunyai sifat
ekonomis, penggunaan pestisida dapat memberikan keuntungan, tetapi juga dapat mengakibatkan kerugian. Pengalaman menunjukan bahwa penggunaan pestisida
sebagai racun, sebenarnya lebih merugikan dibanding menguntungkan, yaitu dengan munculnya berbagai dampak negatif yang diakibatkan oleh pestisida
tersebut. Karena alasan tersebut, maka dalam penggunaan pestisida harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Pestisida hanya digunakan sebagai alternatif terakhir, apabila belum
ditemukan cara pengendalian daya racun rendah dan bersifat selektif.
Universitas Sumatera Utara
b. Apabila terpaksa menggunakan pestisida, maka gunakan pestisida yang
mempunyai daya racun rendah dan bersifat selektif. c.
Apabila terpaksa menggunakan Pestisida, lakukan secara bijaksana. Penggunaan pestisida secara bijaksana adalah penggunaan pestisida yang
memperhatikan prinsip 5 lima tepat, yaitu : 1.
Tepat sasaran Tentukan jenis tanaman dan hama sasaran yang akan dikendalikan, sebaiknya
tentukan pula unsur-unsur abiotis dan biotis lainnya. 2.
Tepat jenis Setelah diketahui hasil analisis agro ekosistem, maka dapat ditentukan pula jenis
pestisida apa yang harus digunakan, misalnya : untuk hama serangga gunakan insektisida, untuk tikus gunakan rodentisida. Pilihlah pestisida yang paling tepat
diantara sekian banyak pilihan, misalnya : untuk pengendalian hama ulat grayak pada tanaman kedelai. Berdasarkan Izin dari Menteri Pertanian tersedia ±150
nama dagang insektisida. Jangan menggunakan pestisida tidak berlabel, kecuali pestisida botani racikan sendiri yang dibuat berdasarkan anjuran yang ditetapkan
sesuai pilihan tersebut dengan alat aplikasi yang dimilki atau akan dimilki. 3.
Tepat waktu Waktu pengendalian yang paling tepat harus di tentukan berdasarkan :
a. Stadium rentan dari hama yang menyerang tanaman, misalnya stadium
larva instar I, II, dan III. b.
Kepadatan populasi yang paling tepat untuk dikendalikan, lakukan aplikasi pestisida berdasarkan Ambang Kendali atau Ambang Ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
c. Kondisi lingkungan, misalnya jangan melakukan aplikasi pestisida pada
saat hujan, kecepatan angin tinggi, cuaca panas terik. d.
Lakukan pengulangan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. 4.
Tepat dosis konsentrasi Gunakan konsentrasidosis yang sesuai dengan yang dianjurkan oleh Menteri
Pertanian. Untuk itu bacalah label kemasan pestisida. Jangan melakukan aplikasi pestisida dengan konsentrasi dan dosis yang melebihi atau kurang sesuai dengan
anjuran, karena dapat menimbulkan dampak negatif. 5.
Tepat cara Lakukan aplikasi pestisida dengan cara yang sesuai dengan formulasi pestisida
dan anjuran yang ditetapkan. Memperhatikan bahwa pestisida dapat memberikan dampak negatif terhadap manusia maupun lingkungan, maka
penggunaan pestisida harus dilaksanakan secara bijaksana dengan mentaati ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Prinsip-prinsip penggunaan pestisida
secara bijaksana adalah sebagai berikut : a.
Menerapkan konsep pengendalian hama terpadu PHT 1.
Pestisida digunakan sebagai alternatif terakhir. Penggunaan pestisida kimia hendaknya digunakan sebagai pilihan terakhir,
apabila alternatif-alternatif pengendalian lain yang digunakan tidak berhasil. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindarimengurangi pencemaran terhadap
lingkungan dan mengurangi residu. 2.
Pengendalian hama dengan pestisida dilakukan berdasarkan nilai ambang pengendalian AP Atau ambang ekonomi AE.
Universitas Sumatera Utara
Cara-cara petani dalam mengambil keputusan berdasarkan ambang pengendalian atau ambang ekonomi dilakukan melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama
TerpaduSLPHT. b.
Menggunakan pestisida yang terdaftar dan diijinkan menteri pertanian. Tidak dibenarkan menggunakan pestisida yang tidak terdaftar dan tidak
mendapat ijin menteri pertanian, karena tidak diketahui kebenaran mutu dan efektivitasnya serta keamanannya bagi lingkungan.
c. Menggunakan pestisida sesuai dengan jenis komoditi dan jenis organisme
sasaran yang diijinkan. Pemberian ijin pestisida dilakukan berdasarkan terpenuhinya persyaratan kriteria
teknis yang meliputi pengujian fisiko-kimia, pengujian efikasi dan pengujian toksisitas. Dengan demikian penggunaan pestisida harus sesuai dengan jenis
komoditi dan jenis organisme sasaran yang diijinkan. d.
Memperhatikan dosis dan anjuran yang tercantum pada label. Efektivitas penggunaan Pestisida diperoleh melalui penggunaan dosis yang tepat.
Ketidaktaatan dalam menggunakan dosis pestisida dapat menyebabkan resistensi yang akan semakin merugikan petani.
e. Memperhatikan kaidah – kaidah keselamatan dan keamanan penggunaan
pestisida Menyadari bahwa pestisida adalah bahan kimia beracun, maka penggunaannya
harus dilakukan secara hati-hati sesuai ketentuan yang dianjurkan, seperti menggunakan alat pelindung diri dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
2.2.6 Penyebab keracunan dan tindakan pencegahan