Kaidah penggunaan pestisida Pestisida .1 Pengertian Pestisida

insektisida dan fungisida berdasarkan pengendalian sistem PHT adalah untuk menekan populasi hama atau tingkat kerusakan karena hama dan penyakit, agar tetap berada di bawah ambang pengendalian atau ambang ekonomi. Itulah sebabnya, konsep PHT adalah mengendalikan hama dan penyakit, bukan membrantas. Adanya hama dan penyakit dapat diterima sejauh populasi atau tingkat kerusakannya tidak melampaui ambang ekonomi atau ambang pengendalian. Dengan kata lain, secara ekonomi serangan hama dan penyakit tersebut tidak merugikan. Ambang pengendalian atau ambang ekonomi bukan suatu statis. Ambang ekonomi yang ideal harus memperhitungkan berbagai faktor, misalnya ongkos produksi, harga jual komoditi, harga pestisida, musim, biaya, tenaga kerja, dan sebagainya. Oleh karena itu, ambang ekonomi yang ideal dapat berbeda dari satu tempat ketempat lain, dari satu tahun ke tahun yang lain, bahkan dari musim ke musim yang lain.

2.2.5 Kaidah penggunaan pestisida

Pengertian yang menarik tentang pestisida menyatakan bahwa pestisida adalah racun ekonomis. Jadi pestisida adalah racun yang mempunyai sifat ekonomis, penggunaan pestisida dapat memberikan keuntungan, tetapi juga dapat mengakibatkan kerugian. Pengalaman menunjukan bahwa penggunaan pestisida sebagai racun, sebenarnya lebih merugikan dibanding menguntungkan, yaitu dengan munculnya berbagai dampak negatif yang diakibatkan oleh pestisida tersebut. Karena alasan tersebut, maka dalam penggunaan pestisida harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Pestisida hanya digunakan sebagai alternatif terakhir, apabila belum ditemukan cara pengendalian daya racun rendah dan bersifat selektif. Universitas Sumatera Utara b. Apabila terpaksa menggunakan pestisida, maka gunakan pestisida yang mempunyai daya racun rendah dan bersifat selektif. c. Apabila terpaksa menggunakan Pestisida, lakukan secara bijaksana. Penggunaan pestisida secara bijaksana adalah penggunaan pestisida yang memperhatikan prinsip 5 lima tepat, yaitu : 1. Tepat sasaran Tentukan jenis tanaman dan hama sasaran yang akan dikendalikan, sebaiknya tentukan pula unsur-unsur abiotis dan biotis lainnya. 2. Tepat jenis Setelah diketahui hasil analisis agro ekosistem, maka dapat ditentukan pula jenis pestisida apa yang harus digunakan, misalnya : untuk hama serangga gunakan insektisida, untuk tikus gunakan rodentisida. Pilihlah pestisida yang paling tepat diantara sekian banyak pilihan, misalnya : untuk pengendalian hama ulat grayak pada tanaman kedelai. Berdasarkan Izin dari Menteri Pertanian tersedia ±150 nama dagang insektisida. Jangan menggunakan pestisida tidak berlabel, kecuali pestisida botani racikan sendiri yang dibuat berdasarkan anjuran yang ditetapkan sesuai pilihan tersebut dengan alat aplikasi yang dimilki atau akan dimilki. 3. Tepat waktu Waktu pengendalian yang paling tepat harus di tentukan berdasarkan : a. Stadium rentan dari hama yang menyerang tanaman, misalnya stadium larva instar I, II, dan III. b. Kepadatan populasi yang paling tepat untuk dikendalikan, lakukan aplikasi pestisida berdasarkan Ambang Kendali atau Ambang Ekonomi. Universitas Sumatera Utara c. Kondisi lingkungan, misalnya jangan melakukan aplikasi pestisida pada saat hujan, kecepatan angin tinggi, cuaca panas terik. d. Lakukan pengulangan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. 4. Tepat dosis konsentrasi Gunakan konsentrasidosis yang sesuai dengan yang dianjurkan oleh Menteri Pertanian. Untuk itu bacalah label kemasan pestisida. Jangan melakukan aplikasi pestisida dengan konsentrasi dan dosis yang melebihi atau kurang sesuai dengan anjuran, karena dapat menimbulkan dampak negatif. 5. Tepat cara Lakukan aplikasi pestisida dengan cara yang sesuai dengan formulasi pestisida dan anjuran yang ditetapkan. Memperhatikan bahwa pestisida dapat memberikan dampak negatif terhadap manusia maupun lingkungan, maka penggunaan pestisida harus dilaksanakan secara bijaksana dengan mentaati ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Prinsip-prinsip penggunaan pestisida secara bijaksana adalah sebagai berikut : a. Menerapkan konsep pengendalian hama terpadu PHT 1. Pestisida digunakan sebagai alternatif terakhir. Penggunaan pestisida kimia hendaknya digunakan sebagai pilihan terakhir, apabila alternatif-alternatif pengendalian lain yang digunakan tidak berhasil. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindarimengurangi pencemaran terhadap lingkungan dan mengurangi residu. 2. Pengendalian hama dengan pestisida dilakukan berdasarkan nilai ambang pengendalian AP Atau ambang ekonomi AE. Universitas Sumatera Utara Cara-cara petani dalam mengambil keputusan berdasarkan ambang pengendalian atau ambang ekonomi dilakukan melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama TerpaduSLPHT. b. Menggunakan pestisida yang terdaftar dan diijinkan menteri pertanian. Tidak dibenarkan menggunakan pestisida yang tidak terdaftar dan tidak mendapat ijin menteri pertanian, karena tidak diketahui kebenaran mutu dan efektivitasnya serta keamanannya bagi lingkungan. c. Menggunakan pestisida sesuai dengan jenis komoditi dan jenis organisme sasaran yang diijinkan. Pemberian ijin pestisida dilakukan berdasarkan terpenuhinya persyaratan kriteria teknis yang meliputi pengujian fisiko-kimia, pengujian efikasi dan pengujian toksisitas. Dengan demikian penggunaan pestisida harus sesuai dengan jenis komoditi dan jenis organisme sasaran yang diijinkan. d. Memperhatikan dosis dan anjuran yang tercantum pada label. Efektivitas penggunaan Pestisida diperoleh melalui penggunaan dosis yang tepat. Ketidaktaatan dalam menggunakan dosis pestisida dapat menyebabkan resistensi yang akan semakin merugikan petani. e. Memperhatikan kaidah – kaidah keselamatan dan keamanan penggunaan pestisida Menyadari bahwa pestisida adalah bahan kimia beracun, maka penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati sesuai ketentuan yang dianjurkan, seperti menggunakan alat pelindung diri dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

2.2.6 Penyebab keracunan dan tindakan pencegahan