Rawat MondokInap Hasil Wawancara

m Poli Bedah Syaraf Semua Poliklinik buka setiap hari kerja.

b. Rawat MondokInap

Instalasi rawat mondok terdiri atas beberapa ruangan dengan kapasitas sebanyak 268 tempat tidur dengan perincian : Ruang I : 31 tempat tidur, perawatan kasus Penyakit Dalam wanita BaTa, keluarga dan sederajat. Ruang II : 32 tempat tidur, perawatan kasus Penyakit Dalam pria, BaTa, keluarga dan sederajat. Ruang III : 19 tempat tidur, perawatan kasus Penyakit Anak. Ruang IV : 31 tempat tidur, perawatan kebidanan dan kasus penyakit kandungan, termasuk 9 tempat tidur bayi. Ruang V : 6 tempat tidur perawatan kasus gangguan jiwa Ruang VI : 18 tempat tidur, perawatan kasus Penyakit Dalam dan Bedah Pama, keluarga dan sederajat. Ruang VII : 21 tempat tidur, perawatan kasus Penyakit Dalam dan Bedah Pama, keluarga dan sederajat. Ruang VIII : 34 tempat tidur, perawatan kasus Bedah pria, BaTa, keluarga dan sederajat. Ruang X : 8 tempat tidur, perawatan kasus Penyakit Dalam dan Bedah VIPPejabat dan keluarga. Ruang XI : 44 tempat tidur, perawatan kasus Penyakit Dalam dan Bedah Pamen, keluarga dan sederajat. Ruang XII : 14 tempat tidur, perawatan kasus Penyakit Dalam dan Bedah Pama, keluarga dan sederajat. Ruang ICU I : 6 tempat tidur, perawatan intensif. Ruang ICU II : 4 tempat tidur, perawatan intensif penderita stroke.

4.4 Proses Pendaftaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS

4.4.1 Alur Pendaftaran BPJS

Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Kesdam IBB Medan menyediakan tempat pendaftaran rawat jalan yang disebut dengan BPJS Centre. BPJS Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Kesdam IBB Medan ada dua jenis, yaitu : a. BPJS Aktif adalah BPJS yang ditanggung oleh Kementerian Pertahanan yaitu TNIkeluarga dan PNS Kementerian Pertahanan. b. BPJS Mandiri adalah BPJS yang tidak ditanggung oleh Kementerian Pertahanan yaitu pensiunan TNI, Polri, PNS Askes, dan masyarakat umum. Adapun alur pendaftaran pada BPJS Centre adalah sebagai berikut : 1 Pasien masuk melalui pintu utama BPJS Centre 2 Pasien mengambil nomor antrian 3 Pasien duduk di kursi tunggu sambil menunggu giliran 4 Pada saat dipanggil pasien datang ke loket yang dituju 5 Kemudian pasien memberikan surat rujukan dari faskes asal 6 Petugas BPJS memberikan SEP kepada pasien yaitu Surat Elegabilitas Peserta Gambar 4.1 : Bentuk Aplikasi Surat Elegabilitas Peserta BPJS

4.2.2 Instalansi Rawat Jalan

Instalasi rawat jalan merupakan tempat pendaftaran pasien rawat jalan. Untuk pendaftaran rawat jalan dimulai dari BPJS Centre. Proses pembuatan status pasien rawat jalan adalah sebagai berikut : a Cetak tracer BPJS. Tracer adalah output dari pendaftaran pasien rawat jalan atau poliklinik spesialis pada saat pasien mendaftar saat itu. b Map biru untuk data rawat jalan c Map merah untuk pertinggal di rekam medik d Cetakan tracer BPJS dimasukkan dijepit ke dalam masing-masing map e Map biru dibawa ke poli rawat jalan f Pasien menunggu antrian kemudian masuk ke ruang poli yang dituju g Pasien diperiksa oleh dokter h Setelah pasien diperiksa kemudian membawa surat rujukan balik ke apotek i Di apotek pasien diberikan obat

4.2.3 Instalansi Gawat Darurat IGD

Instalansi Gawat Darurat merupakan tempat pertolongan pertama terhadap pasien emergency. Pasien yang datang dalam keadaan emergency langsung dibawa ke IGD untuk ditangani oleh dokter kemudian diputuskan untuk dirawat inap opname. Bagi peserta BPJS yang masuk melalui IGD tidak diminta surat rujukan dari faskes asal hanya menunjukkan kartu BPJS saja. Berbeda dengan peserta BPJS yang mendaftar ke poli harus membawa surat rujukan dari faskes asal. Tetapi apabila pasien dari poli divonis dokter untuk opname, maka pasien melakukan daftar ulang ke rawat inap yang posisinya di sebelah IGD untuk terdaftar sebagai pasien rawat inap. Kemudian didaftarkan setelah ditentukan kelas sesuai pertanggunggannya maka pasien tersebut langsung dimasukkan ke kelas tanggungannya.

4.5 Hasil Wawancara

A. Kepala Rumah Sakit Bapak dr. Sukirman, Sp. KK

1. Apakah ada sosialisasi BPJS di rumah sakit ini, pak ? Sosialisasi BPJS di rumah sakit ini banyak. Sosialisasi itu bisa dari internal dari antara kita yang di bagian manajemen dengan yang bagian pelayanan rawat jalan kita kumpulin sosialisasi, nanti sama rawat inap juga laboratorium juga. Jadi kami paling intens 3 bulan sebelum BPJS dilaksanakan di Rumkit kita terus diadakan sosialisasi, sosialiasi itu bisa dari BPJS daerah BPJS Sumatera Utara juga kemudian dari tingkat TNI juga datang ke Medan bahwa nanti kita mengantisipasi ini bagaimana sistem pengelolaannya, bagaimana sisa-sisa obat dari pengelolaan pasien TNI sebelumnya semuanya. 2. Sosialisasi tersebut diadakan oleh pihak rumah sakit atau langsung dari BPJS sendiri, pak ? Dan kita juga dikasih sosialisasi juga dari BPJS itu tentang tata cara termasuk sistem rujukan berjenjang sampai persiapan kredensial rumah sakit kita menjadi rumah sakit provider BPJS. Kita kelas berapa ada formulir kredensial yang harus kami isi. Jadi itu kita intens karena selain BPJS yang di Regional BPJS Pusat juga kan ada juga sudah datang. Nanti kalau kalian datang ke bagian pendaftaran itu ada yang foto bapak Fahmi, dr. Fahmi Idris itu datang dengan Kapusad TNI telusur, telusur ke seluruh daerah memastikan bahwa BPJS diterapkan di TNI itu kita tidak ada masalah. Jadi masalah- masalah yang ada di daerah itu langsung didengar oleh pimpinan pusat langsung tidak melalui misalnya keluhan-keluhan berjenjang itu gak. 3. Sudah berapa lama BPJS diterapka di rumah sakit ini, pak ? Alhamdulillah ini yang tahun kedua BPJS kita juga menjadi PPK 2 kelas B kredensialnya kita lanjut untuk satu tahun ke depan. Jadi itu kita intens karena selain BPJS yang Regional BPJS Pusat kan ada juga sudah datang. 4. Bagaimana bapak melakukan koordinasi dengan semua staf dan bagian yang menjadi naungan BPJS ? Kami disini ada sistem koordinasinya ada namanya Kabina BPJS. Nanti struktur organisasinya saya kasih tau data terlampir. Kabina BPJS itu dipimpin seorang Pamen dr. Suvi kebetulan dokter senior kemudian dia dibantu oleh bagian dokter untuk verifikator, verifikator itu melihat isi rekam medis itu sudah lengkap gak resumenya. Kalau itu yang melihat bukan medis tentu agak susah untuk menganalisanya karena verifikasinya kan berjenjang, sebelum diverifikasi sama petugas BPJS tentu kan kita verifikasi dulu udah lengkap belum. Kalau yang verifikasi hanya sebatas perawat apalagi yang bukan medis itu agak susah untuk dia tau clinical patway nya kenapa pasien ini dikasih obat ini kan susah. 5. Berapa jumlah pegawai yang khusus melaksanakan pelayanan BPJS dan bagaimana pembagian tugasnya ? SDM pegawai yang melayani khusus BPJS ada tabelnya nanti, nanti dikasih tau misalnya contoh tadi ada Kabina BPJS ada verifikatornya dua dokter kemudian ada bagian koder. Nanti ada bagian asempling yang menyusun kelengkapan status. Itu semua ada 16 orang data terlampir. 6. Fasilitas apa saja yang mendukung kinerja pegawai dalam mengelola BPJS ? Kita disini pakai sistem komputerisasi semua, jadi BPJS sudah masukkan dia punya software database nya ada disitu. Tapi kita punya tidak briging, yang namanya briging itu lewat SIM kita bergabung sama servernya BPJS gabung, di kita belum karena SIM kita ini belum fix masih dalam proses pembenahan. Kalau kita sudah benah tentu kan waktu di merger enak gampang, tapi kalau satu sistem dia belum stabil secara full waktu dia di briging susah dia. Karena kan beda softwarenya itu sudah kita coba briging itu perbulan April 2014 Server BPJS ada satu disini untuk kita persiapan briging. Mudah-mudahan standart Karumkit mungkin tiga atau empat bulan ke depan kita bisa siapkan buat briging tapi oke dulu kita punya dan BPJS juga kan harus oke juga. BPJS ini dia kan juga besar ini, itu dia punya server. Jadi kita harus fix dulu. Jadi kalau kuat sama kuat waktu di brigingnya dapat, itu ilmunya tingkat analisis tinggi loh. 7. Darimana rumah sakit memperoleh anggaran biaya untuk pengelolaan BPJS ? Anggarannya kan kalau BPJS ini memang dari BPJS lah dari klaim kita, klaim bulan ini uangnya dipakai untuk operasional, untuk beli obat, bayar dokter, bayar laboratorium, untuk bayar semua yakan gitu kan. 8. Sebagai Kepala Rumah Sakit, apakah ada kebijakan khusus yang bapak buat dalam rangka pelaksanaan BPJS di rumah sakit ini ? Ya itu tadi kalau untuk kebijakan khsusus sih gak ada cuma kebijakan Karumkit yang untuk verifikator kita pakai dokter jadi ada dokter senior jadi 3 sama buk suvi itu untuk di BPJS. 9. Bagaimana SOP rumah sakit dalam mengimplementasikan program BPJS, pak ? Ada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS itu secara umum ya dan ada juga Keputusan dari Direktur Kesehatan Angkatan Darat Nomor KEP257VI2014 tanggal 26 Juni 2014 ini Buku Pedoman tentang Sistem Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional JKN Bagi Personel Militer, PNS, dan Keluarganya di Lingkungan TNI AD Bagi Pemberi Pelayanan KesehatanFaskes data terlampir. 10. Bagaimana petunjuk teknis pelaksanaan BPJS di rumah sakit ini, pak ? Ya juknis banyak dari mulai juknis nanti dilihat dari Undang-Undang nya sudah jelas juknis tentang tarif habis itu ada juga namanya juknis pelayanan BPJS di Rumah Sakit TNI ada. Jadi juknis-juknis itu termasuk juga nanti surat edaran-edaran juga dari BPJS. BPJS sering bikin edaran-edaran sambungan. Nanti saya kasih 1 contoh surat edarannya data terlampir. 11. Bagaimana bentuk pengawasan yang bapak lakukan terhadap pengelolaan BPJS ? Jadi disitu peran kita juga mengkontrol pengeluaran obat, kita juga rumah sakit harus juga ya kalau bisa pasien pulang sembuh kan gitu. Dari evaluasi kemaren juga tingkat yang mortalitas masih standart Depkes, kita meng off-pay nya disini 6 hari pakai standart Depkes. Jadi untuk itu saya biasanya yang banyak kontak dengan Kasiyanmed kemudian Kasiyanmed kontak dengan Kabina BPJS terus Komite Medik dan Komite Keperawatan juga.

B. Kepala Seksi Pelayanan Medik Ibu drg. Trisna Prihatin

1. Bagaimana ibu mengetahui informasi tentang penerapan BPJS di rumah sakit ini ? Penerapan BPJS di TNI itu sudah diinformasikan dari awal bahwa semua pasien TNI, keluarganya dan Polri itu akan TMT 1 Januari 2014 harus masuk BPJS. Kesepakatan itu sudah berjenjang dari mulai tingkat atas tingkat Panglima TNI, mereka bikin semacam rapat koordinasi dengan BPJS Pusat bahwa dana yang selama ini dana kesehatan TNI itu akan dialihkan pengelolaannya kepada BPJS. Kemudian yang ASKES dulu JAMKESMAS dulu juga akan menjadi peserta BPJS juga. Jadi kita dapatnya informasi ada yang dari buku ada juknisnya ada Undang-Undang ada juga memang dari peraturan TNI kian ada PKS Perjanjian Kerja Sama antara TNI dengan BPJS pusat. Itu kita banyak dan semua file itu kebetulan memang ada di saya. 2. Berapa jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap yang menggunakan BPJS di rumah sakit ini, bu ? Untuk pasien disini itu yang untuk rawat jalan itu kita satu hari itu ada sekitar 300 pasien, bayangin aja kalau kita 25 hari berarti 300x25 sekitar 7500 kunjungan ya itu hanya untuk rawat jalan. Kalau rawat inap kita 30 pasien masuk perhari, jadi kalau satu bulan sekitar 800-an pasien. Cuma kalau pasien BPJS kita sekitar 80-90 BPJS. Jadi disitu kita musti intens, istilahnya berbagi tanggungjawabnya kalau gak, gak bisa di saya sendiri juga gak bisa di buk suvi juga gak bisa, jadi kita berbagi. 3. Apa manfaat BPJS yang diperoleh rumah sakit ini, bu ? Kita kalau BPJS ini memang manfaatnya banyak ya dengan BPJS tentu penerimaan rumah sakit otomatis bertambah karena kalau sebelum BPJS pasien TNI itu kita tidak menerima uang langsung dari pengobatan kita dapat jatah obat dari Angkatan Darat kemudian dapat jatah makan pasien perhari. Dengan BPJS kan kita dikasih include biaya ya kan, jadi kalau kita bisa hemat bisa kendali mutu, kendali biaya, ya kita bisa rumah sakit bisa dapat lebih. Tapi kalau kita tidak punya kendali mutu tidak punya kendali biaya bisa rugi malah play objek pasiennya panjang itu karena mungkin infeksi nosokimia bisa jadi juga pemberian antibiotik tidak adekuat itu tentu semuanya pasien jadi lama sembuh, lama sembuh lama di rumah sakit. 4. Apakah ibu merasa semua pegawai memahami dengan benar tugas mereka dalam mengelola BPJS ? Paham bener mereka, karena mereka sudah ada bagian-bagiannya. Kita ada satu sistem disitu sistem yang mereka sudah tau kerja sih bagian pendaftaran siapa, cetak SEP siapa, bagian verifikasi siapa tentu kan. 5. Apakah ada pelatihan khusus bagi staf BPJS dalam melakukan pelayanan terhadap pasien ? Pelatihan ada, kita untuk BPJS ada pelatihan misalnya ada workshop dari BPJS sendiri ke Jakarta itu melibatkan misalnya petugas kodernya sama Kepala Pengendali itu bolak balik BPJS selalu panggil. Terus kalau dari versi sendiri kemaren buat juga di Novotel itu kita ikut sampai ada sekitar 6 orang ikut. Terus di rumah sakit internal sendiri kita panggil misalnya petugas koder kita panggil pelatihan dari pormiki dari perhimpunan organisasi rekam medik ya informasi kesehatan kita panggil mereka. Terus masalah sistem rujukan berjenjang kami undang Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan kemari langsung. Bagaimana sih potret pelayanan BPJS di Rumah Sakit Putri Hijau itu kita dinilai sama orang lain yang memberikan paparan itu buk Mariamah Kepala BPJS Kota Medan iniloh posisi Rumah Sakit Putri Hijau dibanding rumah sakit lain di Medan baik penerimaan, pelayanannya, itu kita di potret covernya udah dapat di Sumbagut. 6. Apakah pelayanan medik menerima laporan mengenai pelaksanaan BPJS dari rawat jalan dan rawat inap ? Laporan harian memang kita memberikan, pasien masuk hari ini berapa setiap hari kita laporkan. Pasien masuk dalam bentuk surat masuk rawat inap itu tiap pagi kan dikirimkan kesana terus langsung cetak SEP nya biar tau pasien itu ditanggung apa gak. Kadang- kadang dia memiliki kartu ternyata kartu itu misalnya dia tidak bayar terus ada juga kartu tapi ternyata belum aktif misalnya 7 hari lagi atau 3 hari lagi seperti itu. Jadi kita laporan harian kalau rawat jalan ya langsung kan dari pendaftaran kita SEP, disitu langsung nanti pulangnya udah selesai pelayanan SEP nya sama bukti pelayanannya rawat jalan sama resep obat-obatannya itu langsung dibundel jadi satu diikat dari apotek kasih ke mereka. Jadi itu langsung diinput harian, jadi bulan berjalan, jadi waktu misalnya klaim februari itu dikerjakan bukan awal maret baru dikerjakan gak tapi langsung dikerjakan targetnya disini tanggal 5 bulan berikutnya itu kami harus selesai. Jadi kalau gak bulan berjalan gimana bayangin ada sekitar 7 ribu lembar rawat jalan yang harus diperiksa satu satu loo diperiksa sama BPJS. SEP dicetak pasien dirawat terus kan nampak lembar buktinya perawatan, selain udah dilayani itu kan dimasukkan sama orang bagian cetak SEP diagnosanya dimasukkan, siapnya, habis itu obat-obatan kan udah dimasukkan ke bagian obat. Nanti semua kertas itu diperiksa ulang sama bagian verifikatornya BPJS internal ya. Dia periksa satu-satu sebundel-sebundel perhari diperiksa ulang bukan nunggu diperiksa BPK sana gak itu diperiksanya langsung kayak warkat gitu. Kalau misalnya mereka ada yang ragu dikonfirmasi langsung mereka reject dia tolak, misalnya ini pasien gak bener atau misalnya SEP nya gak tercetak atau misalnya ini gak ada surat rujukannya gitu. Jadi dari awal masuk juga sudah kita verifikasi rujukan apalagi yang perlu-perlu obat kronis. Kalau gak ada surat rujukannya gak bisa, terus misalnya ternyata dia dikasih obat kronis belum 30 hari dia berobat lagi atau minta obat lagi ketahuan sama BPJS karena langsung catat pasien dengan obat kronis langsung acc dia masukkan di sistemnya bahwa ini nanti obat ibu ini akan habis obatnya di tanggal 1 dia sebelum tanggal 1 udah berobat lagi kemari dia tidak bisa dapat obat kronis udah ketahuan di sistem. 7. Bagaimana bentuk laporan BPJS kepada pelayanan medik sebagai evaluasi dari perkembangan pengelolaan BPJS ? Kami sendiri disitu sudah ada dikasih semacam surat edaran dari pertama BPJS disini melaporkan kesiapan fasilitas seperti apa kami harus menyiapkan administrasi nanti contoh-contohnya ada. Bagaimana sih melaporkan dia pertamanya awal per minggu. Per minggu harus bikin Monev. Kebetulan saya dikasih surat perintah dari Kesdam bahwa saya ikut tim monitoring BPJS yang ada di Rumkit. Itu surat tugasnya dari Komandan yang lebih tinggi daripada Karumkit Kakesdam namanya. Karena saya yang bukan pengelola langsung, pengelola disini namanya pengendali BPJS ada disini dulu pengendali ASKES. Jadi yang bagian urusan klaim berapa bayarnya persyaratannya apa itu nanti kalau kalian ada waktu bisa ketemu buk suvi langsung masalah divisi dia kepala pembinaan pengendali BPJS disini. Kalau saya langsung ke pasiennya, pasien masuk di pendaftaran pasien BPJS dari pertama dia masuk antrian sudah kita tanya “ibuk berobat atau bapak punya fasilitas apa BPJS ataukah umum ?” disitu langsung terpisah pasien. Kalo BPJS tentu akan ditanya syarat-syaratnya karena kita ini PPK 2 syarat kemari harus rujukan, rujukannya berjenjang tadi. Bisa nggak pakai rujukan kalau dia itu emergency di IGD. BPJS di awal pertama implementasi di rumah sakit kan selalu ada perubahan walaupun dia ada juklaknya ada itu terus karena kebetulan kan disini ditempatkan dua orang petugas BPJS sendiri. Jadi kita itu komunikasinya ada yang langsung ada yang lewat buku.

C. Kepala Pembinaan Pengendali BPJS Ibu dr. Suvi Novida, M. Kes

1. Apa yang ibu ketahui tentang BPJS ? BPJS adalah Program JKN untuk memberikan perlindungan kesehatan dalam bentuk manfaat pemeliharaan kesehatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayarkan. 2. Bagaimana penerapan BPJS di rumah sakit ini, bu ? RS Putri Hijau merupakan Faskes II lanjutan yang menerima pelayanan orang sakit dari Faskes I dan keadaan emergency. 3. Apakah ada sosialisasi BPJS di rumah sakit ini, bu ? Sosialisasi dilakukan oleh petugas BPJS Cabang Utama Medan. 4. Bagaimana proses pelayanan BPJS di rumah sakit ini, bu ? Proses pelayanan BPJS di Rumkit Putri Hijau merupakan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut FKTL, kecuali pada keadaan emergency, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan kesediaan fasilitas. 5. Bagaimana ibu melakukan koordinasi dengan semua staff dan bagian yang menjadi naungan BPJS ? Koordinasi dilakukan dalam mendukung pelayanan terhadap pasien BPJS termasuk pada bagian yang menjadi naungan BPJS. 6. Berapa jumlah pegawai yang melaksanakan pelayanan BPJS dan bagaimana sistem perekrutan pegawai BPJS di rumah sakit ini, bu ? Jumlah pegawai yang melaksanakan pelayanan di BPJS 16 orang dan Rekrutmen melalui TUUD Rumkit Putri Hijau. 7. Bagaimana pembagian tugas dari masing-masing pegawai BPJS di rumah sakit ini, bu ? Tugas dibagi sesuai bidang pelayanan masing-masing, seperti pendaftaran, Kader, Verifikasi rawat jalan dan rawat inap. 8. Fasilitas apa saja yang mendukung kinerja mereka dalam mengelola BPJS ? Fasilitas yang mendukung kinerja seperti komputer yang terhubung dengan internet, dan lain-lain. 9. Bagaimana proses klaim rumah sakit kepada BPJS ? Klaim diajukan ke BPJS apabila seluruh persyaratan administrasi pasien sudah lengkap dan telah di periksa oleh petugas verifikator BPJS Cabang Medan. 10. Apakah semua pegawai sudah memahami tugas mereka dan bagaimana ibu melakukan evaluasi terhadap kinerja mereka ? Semua pegawai sudah memahami tugas mereka masing-masing dan saya evaluasi setiap hari setelah selesai pelayanan. 11. Apakah ada pelatihan khusus bagi staff BPJS dalam melaksanakan tugas mereka ? Pelatihan khusus ada dilaksanakan oleh BPJS Cabang Utama Medan untuk petugas pendafaran, petugas kader, dan petugas klaim. 12. Apa yang menjadi dasar atau pedoman pelayanan BPJS ? Dasar pedoman pelayanan BPJS yaitu : 1. Peraturan Menkes Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional data terlampir. 2. MOU Rumkit Putri Hijau dengan BPJS data terlampir. 13. Apakah ada pembedaan pelayanan yang diberikan kepada pasien TNI dengan pasien umum ? Pelayanan tidak ada pembedaan antara pasien peserta TNIprajurit dengan peserta BPJS lainnya. 14. Hambata apa saja yang ibu hadapi dalam pengelolaan BPJS ? Hambatannya masih banyak dijumpai pasien yang masuk belum menggunakan BPJS, pasien masuk kartunya belum aktif disitu banyak. Masalahnya hanya di pasien saja kalau sosialisasi dan edukasi saya rasa sudah optimal. 15. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, bu ? Solusi penindakannya diuruskan ke dinas sosial. Nanti disana yang belum biuat kartu supaya dibuat kartunya. Karena kartunya juga tidak langsung aktif, itu ada seminggu baru aktif setelah kartu BPJS dibuat.

4.6 Hasil Sebaran Kuesioner

Dokumen yang terkait

Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

7 149 101

Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai)

6 127 174

Implementasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) (Studi Pada Rumah Sakit Tingkat Ii Putri Hijau Kesdam I/Bukit Barisan Medan)

15 148 118

Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj) Provinsi Sumatera Utara

4 100 108

Karakteristik Penderita Hepatitis B Rawat Inap Di Rumah Sakit Putri Hijau Kesdam I/Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013

0 66 129

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai)

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Implementasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) (Studi Pada Rumah Sakit Tingkat Ii Putri Hijau Kesdam I/Bukit Barisan Medan)

0 1 33

Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj) Provinsi Sumatera Utara

0 0 28

Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj) Provinsi Sumatera Utara

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Hepatitis B - Karakteristik Penderita Hepatitis B Rawat Inap Di Rumah Sakit Putri Hijau Kesdam I/Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013

0 0 26