19
Berawal dari gejala, kemudian public relations menjadi konsep dan selanjutnya menjadi profesi. Ini berkat kegiatan yang dilakukan para
pelopor public relations antara lain Ivy L. Lee, Paul Garret, TJ. Ross, Eric Jhonston, Arthur W. Page, Carl Byoir dan Verne Burnett.
Jika Lee memberikan pengaruh besar pada perkembangan cara baru praktik public relations, maka Edward Bernays lebih dikenal sebagai
„Bapak PR’ dalam usahanya mengenalkan sistem dan ilmu pengetahuan tentang public relations
9
. a.
Periode 1913-1917 Dalam periode ini Bernays memulai karier public relationsnya dengan
bekerja sebagai seorang agen pers untuk beberapa pertunjukkan teater, konser dan balet.
b. Periode 1917
Periode ini adalah periode Perang Dunia I. Bernays bekerja untuk Komite Informasi. Komite ini adalah mesin propaganda Amerika yang
dirancang untuk mengemas, mengiklankan, dan menjual perang sebagai satu cara “membuat dunia menjadi aman dan demokratis”. Tujuannya
adalah agar rakyat Amerika memberikan dukungannya pada perang. Hal ini berkaitan dengan banyaknya dana dari anggaran keuangan negara
yang diperuntukkan bagi keperluan uang tersebut. Pada masa itulah dibentuk The Committee On Public Information
c. Periode 1919-1929
Dalam periode ini perang berakhir, Bernays membuka praktik public relationsnya di New York dengan mendeskripsikan dirinya sebagai
9
Keith Butterick, Public Relations Teori dan Praktek, Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2012, h. 14-15.
20
„bukan’ praktisi public relations, tapi lebih sebagai konselor public relations. Pada 1923 Bernays menulis buku public relations pertama
berjudul Crystallizing Public Opinion, dan merancang mata kuliah public relations untuk yang pertama kalinya dan diajarkan di Universitas New
York. d.
Periode 1929 Bernays untuk pertama kalinya mengorganisasi acara media berskala
global, yaitu saat dia memimpikan “Light’s Golden Jubillee” untuk
perusahaan General Electric, sebuah perayaan di seluruh dunia untuk memperingati ulang tahun ke-50 bola lampu listrik. Masa inilah kegiatan
public relations
dilancarkan untuk
menyesuaikan kepentingan
perseorangan atau perusahaan swasta dengan kepentingan masyarakat termasuk rasa tanggung jawabnya.
4. Peran, Fungsi dan Tujuan Public Relations
a. Peran Public Relations
Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan pengembangan pesan public relations, baik sebagai praktisi
maupun profesi dalam suatu organisasi atau perusahaan, menurut Dozier D.M merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public
relations dan komunikasi organisasi. Selain itu hal tersebut juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi public relations
dan pencapaian profesionalisme dalam public relations. Dari beberapa literature yang ada, dikatakan bahwa pada dasarnya
peranan public relations hampir sama. Namun, secara garis besar aktivitas utamanya public relations berperan sebagai berikut
10
:
10
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, h. 26-27.
21
1 Communicator
Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak atau elektronik dan lisan
atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuader.
2 Relationship
Kemampuan peran public relations membangun hubungan yang positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan
eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama, dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut.
3 Back up Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia dan
sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi.
4 Good Image Maker
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public
relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan mambangun citra atau nama baik lembaga atau organisasi dan produk yang
diwakilinya. b.
Fungsi Public Relations Secara turun temurun, fungsi public relations dapat digambarkan
sebagai pengontrol publik, mengarahkan apa yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang lain dalam rangka memuaskan kebutuhan
22
organisasi, merespon publik, mereaksi pengembangan, masalah, mencapai hubungan yang saling menguntungkan antara publiknya
melalui hubungan yang harmonis. Menurut buku yang ditulis Djanalis Djanaid
11
yang berjudul Public Relations: Teori dan Praktek disebutkan dua fungsi public relations,
yakni: 1
Fungsi Konstruktif Fungsi ini mendorong humas membuat aktivitas ataupun kegiatan-
kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif. Termasuk di sini humas bertindak secara preventif
mencegah. 2
Fungsi Korektif Fungsi ini lebih kepada memperbaiki suatu perusahaan atau organisasi
yang sedang krisis kepercayaan. Fungsi korektif ini memang menjadi berat. Apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-
masalah dengan publik, maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.
Dalam konsepnya, fungsi public relations officer ketika manjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator,
maupun organisator, menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis
12
adalah sebagai berikut: 1
Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi 2
Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal
11
Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, Bogor: PT. Ghalia Indonesia, 2004, h.22-23.
12
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relation, h. 9-10.
23
3 Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi
dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi
4 Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum 5
Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya,
untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.
c. Tujuan Public Relations
Humas pada hakikatnya adalah aktivitas, kata “relations”
menunjukkan kata kerja aktif, maka harus dilihat tujuan ini berdasarkan kepentingan kedua belah pihak organisasi dan publik. Tujuan humas
hendaknya dipandang sebagai tujuan yang netral atau bersifat katalisator antara tujuan organisasi atau lembaga dengan tujuan publik. Adapun
tujuan humas menurut Frida Kusumastuti
13
sebagai berikut: 1
Terpelihara dan Terbentuknya Saling Pengertian Aspek Kognisi Tujuan ini membuat publik dan organisasi saling mengenal. Baik
mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing- masing.
Dengan demikian,
aktivitas kehumasan
haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal
dan mengerti.
13
Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, h. 21-22.