Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra Perusahaan Pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat

(1)

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM

MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN PADA

EXCELLENT ISLAMIC SCHOOL (EXISS) A BA TA

SRENGSENG JAKARTA BARAT

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

WAHYU RIDHA

NIM. 109051000083

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M


(2)

(3)

PENGESAIIAN PAMTIA UJIAN

Skripsi yang berjudul STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGLIN CITRA

PE,RUSAHAAI\ PADA EXCELLENT ISLAMIC SCHOOL (DilSS) A BA TA SRENGSENG

JAKARTA BARAT telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Flidayatullah Jakarta pada tanggaI25 Maret 2014 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi lslam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakartu,25 Maret2014

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. Jumroni. M.Si

NIP: 19630515 199203

I

006

NIP: 19750606 200710 1 001

Penguji II,

/

'/,/

,t/'./

,/ ,

/

z?t/-.-r._

/ (_

H. Zakaria. MA

NIP: 19720807 200312 NIP:

Anggota,

I 003

1971081 99703 2 002

Penguji I,


(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1.

Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri

2.

a

J.

(UIN) Syarif Hidayatullah lakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku

di

Universitas Syarif Hidayatullah J akarta.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya

ini

bukan

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain,

menerima sanksi yang berlaku

di Universitas

Islam

Hidayatullah Jakarta.

telah saya cantumkan Islam Negeri (UIN)

hasil karya asli saya

maka saya bersedia

Negeri (UIN) Syarif


(5)

i

ABSTRAK

Wahyu Ridha NIM 109051000083

Strategi Public Relations dalam Membangun Citra Perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A BA TA Srengseng Jakarta Barat.

Kegiatan Public Relations di Indonesia sudah sangat berkembang pesat, hal ini ditambah dengan bantuan dari internet yang secara tidak langsung dapat mempermudah kinerja dari Public Relations itu sendiri dalam membangun sebuah citra perusahaan agar dapat lebih baik lagi di hadapan masyarakat. Dan juga masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet dimana saja. Hal itu pula yang dimanfaatkan oleh sekolah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta sebagai sekolah islam yang unggul berlokasi di Srengseng Jakarta Barat, Untuk di wilayah Jakarta Barat, A Ba Ta merupakan SDIT yang pertama kali berdiri.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka pertanyaan mayornya, Bagaimana strategi yang dilakukan public relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat? Pertanyaan minornya, Apa hasil public relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat?

Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang digunakan dalam menganalisis adalah menggunakan teori public relations menurut Frank Jefkins mendefinisikan sebagai keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya dan menggunakan teori citra yang dikemukakan oleh frank jefkins. Citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta.

Kemudian metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan data secara jelas, tepat, sistematis, faktual, dan akurat. Berdasarkan fakta yang didapatkan dari lapangan sehingga dapat dipahami orang yang tidak mengalaminya secara langsung. sedangkan teknik penulisan menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu memberikan gambaran terhadap subjek dan objek penelitian.

Setelah peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber maka dapat di hasilkan beberapa kesimpulan mengenai Strategi Public Relations dalam Membangun Citra Perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat, Public Relation sekolah Exiss A Ba Ta menggunakan beberapa macam strategi yang memudahkan mereka didalam melakukan promosi sekolah ke masyarakat. Strategi tersebut antara lain menggunakan media elektronik berupa website perusahaan, mailing list, dan juga program yang sedang dikembangkan saat ini ialah talk fusion di mana program tersebut merupakan program yang tidak dimiliki oleh sekolah-sekolah setingkat lainnya. Selain itu sekolah ini juga tetap menjalankan strategi promosi secara tradisional seperti menyebarkan brosur dan juga memasang spanduk di jalan agar memudahkan para calon orang tua murid mengetahui keunggulan dari sekolah Exiss A Ba Ta ini.


(6)

ii

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas limpahan karunia dan rahmatnya yang tidak pernah putus memberikan nikmat dan barakahnya kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang merupakan syarat untuk meraih gelar sarjana dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Shalawat serta salam senantiasa terucap kepada baginda Nabi besar panutan semua umat Islam yang mengajak menuju jalan kebenaran dan menyelamatkan umat islam dari kesesatan, yaitu Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan mendapat bimbingan, bantuan dan dorongan semangat dari semua pihak yang telah membantu dalam hal apapun. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suparto, PHd, M.Ed selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. H. Sunandar, MA selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

2. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ibu Umi Musyarofah, MA selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.


(7)

iii

3. Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah membantu mengarahkan seluruh mahasiswi untuk mengikuti proses kegiatan akademik.

4. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku dosen pembimbing yang senantiasa dengan sabar meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan memberikan arahan yang sangat berguna hingga terselesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi penulis.

6. Para staff Tata Usaha (TU) yang telah membantu surat menyurat untuk penelitian skripsi ini.

7. Seluruh staff Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu yang telah menyediakan berbagai sumber yang dibutuhkan untuk menulis skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda H. Jamaludin, Bc.Hk dan ibunda Hj. Holillah yang selalu mendoakan serta memberikan motivasi dan dukungan dengan penuh keikhlasan yang sangat berharga bagi penulis.

9. Bapak Irwan, S.Pd selaku ketua humas Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta, Bapak Encep Sopyan Sori, M.Pd.I selaku kepala sekolah, Ibu Nurhaida Saragih, S.Psi selaku humas divisi eksternal dan internal, Ibu Arbi Siti Rabiah selaku orang tua siswa dan seluruh staff Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta yang senantiasa membantu penulis untuk mendapatkan berbagai sumber data guna untuk menyelesaikan skripsi ini.


(8)

iv

Irmayanti SE, Rahman Hakim, ST, yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.

11. Sahabat-Sahabat tercinta Nurul Fifiany, SE, Siti Rahma S.Kom.I, Resyana Wilda S.Kom.I, Inna Usholihah, Desi Eka Driani S.Kom.I, Fadli Arif, S.Kom.I, kalian banyak memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menulis skripsi ini.

12. Ardianto Nur Fadhila, SE, terima kasih telah menemani hari-hari penulis, memberi motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menulis skripsi ini. 13. Teman-teman seperjuangan KPI C 2009 yang banyak memberikan motivasi dan

saling membantu satu sama lain dan tetap menjaga kekompakan serta memberikan semangat.

14. Kawan-kawan KKN AKTINIDA, Zaky, Evi, Bowo, Devid, dan teman-teman yang lain yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu dan Keluarga Besar Desa Pasir Kalong terimakasih banyak untuk kebersamaannya selama sebulan di desa pasir kalong.

Dan akhir kata dari penulis, semoga segala bentuk motivasi, dukungan, harapan dan keberkahan do’a yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang berlimpah dan ridha Allah SWT. Amin Yaa Robbal A’lamin.

Jakarta, 10 Februari 2014


(9)

v DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 7

D.Metodologi Penelitian ... 8

E. Tinjauan Pustaka ... 11

F. Sistematika Penulisan... 12

BAB II LANDASAN TEORI A.Public Relations dan Ruang Lingkupnya ... 14

1. Pengertian Public Relation... 14

2. RuangLingkup Public Relations ... 16

3. Sejarah dan Perkembangan Public Relations ... 16

4. Peran, Fungsi dan Tujuan Public Relations ... 20

B. Strategi Public Relations dan Ruang Lingkupnya ... 26

1. Definisi Strategi ... 26

2. Strategi Public Relations ... 27

C. Citra dan Ruang Lingkupnya ... 29

1. Pengertian Citra ... 29

2. Jenis-jenis Citra ... 30


(10)

vi

SCHOOL (EXISS) A BA TA SRENGSENG JAKARTA BARAT

A.Sejarah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta ... 34 B.Gambaran Umum Humas Excellent Islamic School

(Exiss) A Ba Ta ... 37 C.Visi dan Misi Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta .... 39 D.Tujuan Pendidikan Excellent Islamic School (Exiss) A

Ba Ta ... 40 E. Sistem Sekolah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba

Ta ……… ... 41 F. Program Unggulan Excellent Islamic School (Exiss) A

Ba Ta ……….. ... 42 G.Kurikulum Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta ... 42 H.Struktur Organisasi Excellent Islamic School (Exiss) A

Ba Ta ... 44 I. Sarana dan Prasarana Excellent Islamic School (Exiss)

A Ba Ta ... 44

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A.Strategi Public Relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba


(11)

vii

B.Hasil public relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A BA

TA ………... ... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 58 B. Saran-saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60


(12)

1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan. Proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi dalam segala hal digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah diciptakan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak lepas dari strategi. Strategi marketing communication yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian akibat kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix)1.

Public relations adalah solusi terkini bagi perusahaan atau lembaga

untuk membentuk sebuah citra dimasyarakat. Public relations dapat membangun opini publik, mengembangkan image positif dan mampu mengelola berbagai perbincangan di masyarakat. Dalam mengelola image,

public relations butuh perencanaan atau strategi untuk menjalankan fungsi

public relations. Strategi yang dibentuk sebisa mungkin harus tepat sasaran

dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan baik dari segi financial maupun faktor internal dan eksternal. Strategi yang baik adalah mengupayakan

1

John E. Kennedy& R. Dermawan Soemanagara, Marketing Communication, (Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer, 2009), h. 1.


(13)

2 secara maksimal apa yang ada secara tepat sehingga mampu mencapai hasil optimal. Maka dari itu dalam pembentukannya strategi harus dipersiapkan secara matang.

Kedudukan public relations dalam suatu organisasi atau lembaga adalah sebuah indikasi bahwa public relations memiliki peran yang penting dalam perputaran sistem yang ada pada manajemen lembaga atau organisasi. Keberadaannya mampu menyentuh dan menerobos aspek sosial dan kepentingan publik, selalu menampilkan sesuatu yang positif dalam mewujudkan citra yang positif demi kepentingan lembaga, membangun citra yang positif di masyarakat ditentukan oleh apa yang diberikan dan ditampilkan perusahaan atau lembaga tersebut. Hal ini merupakan indikasi dari proses terbentuknya citra positif dan negatif.

Public relations merupakan fungsi manajemen yang membantu

menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi atau perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen2. Dewasa

ini public relations berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari

fakta itu buruk, baik atau tanpa pengaruh yang jelas, karena itu public relations

staff dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan demi menjaga citra dan reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya. Dan tugas utama dari public relations adalah membangun citra positif kepada masyarakat ketika perusahaan, organisasi atau lembaga mengalami krisis kepercayaan.

2

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 13.


(14)

Public relations merupakan metode ilmu komunikasi sebagai salah satu kegiatan yang mempunyai kaitan kepentingan dengan suatu organisasi3. Oleh sebab itu ada bentuk yang dilihat terkait dengan kegiatan serta diklarifikasikan kedalam dua bentuk, bentuk internal seperti karyawan, pemegang saham, manajer, direktur, dan sebagainya. Adapun bentuk eksternal publik yaitu orang yang berada diluar organisasi yang jelas mempunyai kaitan kepentingan dan yang diharapkan memiliki kaitan kepentingan dalam rangka menjalin hubungan baik.

Seperti diketahui, kemajuan teknologi media akan dengan mudah dan cepat menyampaikan informasi keseluruh penjuru. Berita mengenai isu miring atau berita negatif akan dengan cepat menyebar kemana-mana. Teknologi internet yang notabene menjadi bagian dari keseharian masyarakat menyebabkan mudahnya memperoleh informasi. Penelitian public relations

pada masyarakat yang informatif, teknologi yang canggih dan global yang terjadi saat ini merupakan sarana untuk menunjang fungsi dan peranan public

relations professional secara optimal dalam mengidentifikasi dan melayani

publik serta lembaga yang diwakilinya, khususnya melaksanakan komunikasi dua arah atau timbal balik, menciptakan hubungan antara organisasi dan publiknya atau sebaliknya upaya saling pengertian dan citra positif4.

Strategi public relations merupakan manajemen yang ada disuatu perusahaan atau organisasi yang memiliki cara atau rencana dalam suatu rangkaian tindakan untuk mencapai hasil akhir yang menyangkut

3

Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), cet ke-12, h. 131.

4

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2005), h. 5.


(15)

4 pengembangan reputasi perusahaan didasarkan pada kinerja manajemen perusahaan atau organisasi itu, reputasi tidak harus terlihat selalu baik tetapi hanya yang pantas diperoleh perusahaan atau organisasi tersebut.

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan bukan hanya citra atau produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan dapat terbentuk oleh banyak hal. Hal positif yang dapat meningkatkan citra perusahaan antara lain sejarah atau riwayat hidup suatu perusahaan tersebut, prestasi yang dicapai perusahaan, mencetak sumber manusia yang unggul, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar.5

Menurut G. Sachs citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap-sikap terhadap kita yang mempunyai kelompok-kelompok kepentingan yang berbeda. Citra menjadi sasaran faktor-faktor yang sama sekali di luar kontrol kita6. Mengenai faktor-faktor yang dapat kita pengaruhi dan yang mempengaruhi citra kita, jelas bahwa kegiatan mengkomunikasikan informasi yaitu cara menyalurkan penampilan kita sangatlah penting karena merupakan kebijaksanaan informasi.

Bagi public relations, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, prestasi, publikasi dan seterusnya, tetapi terletak pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi, dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks7.

5

M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2002), h. 62.

6

Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 166.

7

Sr. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), h. 41.


(16)

Penilaian atau tanggapan masyarakat dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga atau organisasi yang diwakili oleh pihak humas atau public

relations. Biasanya landasan citra itu berakar dari nilai-nilai kepercayaan yang

konkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi. Proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas, yaitu sering dinamakan citra (image)8.

Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta sebagai sekolah islam yang

unggul berlokasi di Srengseng Jakarta Barat berdiri sejak tahun 2002. Diawali dengan membuka kelas Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Setahun kemudian tepatnya tahun 2003 mulai membuka kelas Sekolah Dasar dengan konsep Excellent Islamic School atau yang biasa dikenal dengan Sekolah Islam Terpadu. Untuk di wilayah Jakarta Barat, Exiss A Ba Ta merupakan sekolah Islam yang pertama kali berdiri. Dengan memakai konsep Islam Terpadu, maka sedikit menjawab kebutuhan orang tua akan pendidikan yang berkualitas dengan memadukan antara kurikulum umum dan kurikulum yang Islami. Sekolah Islam ini merupakan sekolah unggulan yang ada di wilayah Jakarta Barat yang mana pasti public relations di dalamnya sangat berperan membangun sekolah ini hingga menjadi sekolah unggulan di daerah Jakarta Barat ini.

8


(17)

6 Melewati masa 10 tahun berdiri, semakin menguatkan peran dan posisi Excellent Islamic school (Exiss) A Ba Ta dalam ikut berkontribusi mencerdaskan bangsa. Tidak kalah penting lagi adalah dalam rangka menyiapkan generasi-generasi Islam yang segala perilakunya senantiasa bercirikan Islam dan Al Qur’an sebagai rujukan. Ketika kita meyakini bahwa Islam sebagai ideologi, maka seharusnya keyakinan Islam sebagai solusi juga harus terpatri dalam dada kita. Sesungguhnya Excellent Islamic school (Exiss)

A Ba Ta dibangun dengan semangat tersebut, dan akan tetap terus dijaga sampai akhir hayat.

Oleh sebab itu berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengangkatnya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Strategi Public Relations dalam Membangun Citra Perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat”

B.Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, sekaligus agar terfokus dalam ruang lingkup penelitian, maka penelitian dibatasi hanya pada strategi public relations dalam membangun citra perusahaan pada

Excellent Islamic school (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana strategi yang dilakukan public relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat?

b. Apa hasil public relations dalam membangun citra perusahaan pada


(18)

C.Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan public relations

dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School

(Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.

b. Untuk dapat mengetahui hasil public relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis

Untuk tambahan referensi dan sebagai acuan atau perbandingan bagi studi dalam mengembangkan dan memperdalam pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tulisan ini, khususnya dalam ilmu

public relations karena memiliki hubungan kausalitas dan keterkaitan

yang erat dan berperan penting dalam kecakapan kehidupan berkomunikasi

b. Manfaat Praktis

Penelitian diharapkan dapat menjadi informasi, dapat menambah wawasan dan memberi masukan positif bagi mahasiswa, masyarakat dan bagi pihak-pihak yang terkait dalam mengetahui strategi public relations


(19)

8 D.Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penulisan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan proses mengumpulkan data, sedangkan teknik penulisan menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu memberikan gambaran terhadap subjek dan objek penelitian. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan di mana penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan guna mendapatkan data yang dibutuhkan.

Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya9.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah divisi humas Excellent Islamic School

(Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat. Sedangkan objek dari penelitian

ini adalah Strategi yang digunakan public relations dalam membangun citra perusahaan yang dilakukan Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.

9

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 4.


(20)

3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki di lapangan10. Dalam hal ini peneliti mengadakan pengamatan langsung dengan mengadakan kunjungan langsung ke yayasan ABACU serta ke sekolah Excellent Islamic school

(Exiss) A Ba Ta yang beralamat di Jl. Srengseng Raya no.45 Jakarta

Barat untuk mendapatkan data bagaimana program kerja dan kegiatan yang dilakukan divisi humas dalam membangun citra perusahaan pada

Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara yaitu teknis dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data11. Wawancara mendalam dilakukan guna menambah data yang diperlukan melalui tanya jawab seputar topik yang terkait dalam permasalahan ini. Peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan orang-orang yang terlibat di Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat. Penulis melakukan wawancara dengan bapak Irwan, S.Pd selaku kepala humas Excellent Islamic school (Exiss)

A Ba Ta, divisi humas bagian eksternal dan internal ibu Nurhaida Saragih, S.Psi, bapak Encep Sopyan Sori, S.pd selaku kepala sekolah

Excellent Islamic school (Exiss) A Ba Ta dan ibu Arbi Siti Rabiah selaku

10

Dedy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h. 181.

11

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Bineka Cipta, 1996) Cet ke-10, h. 120.


(21)

10 perwakilan orang tua murid dengan tujuan untuk mendapatkan keterangan yang jelas tentang strategi public relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat sesuai dengan tujuan penelitian ini.

c. Dokumentasi

Peneliti akan mengumpulkan informasi berupa arsip-arsip, buku-buku dan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan dalam penulisan ini. peneliti melakukan dokumentasi atau penyimpanan data-data yang diperlukan untuk penelitian. Bahan-bahan dokumentasi berupa artikel-artikel, hasil wawancara, foto. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data. Proses pengumpulan dan pengambilan data berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan dokumen ataupun arsip-arsip yang berhubungan dengan penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Adapun metode yang digunakan dalam menganalisa data adalah analisis deskriptif. Fungsi analisis deskriptif yaitu memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh12.

Ciri dari analisis ini adalah menitikberatkan pada observasi suasana ilmiah. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat. Secara singkat, hasil penelitian diolah dan disajikan dengan cara melaporkan data dengan menerangkan dan memberikan gambaran mengenai data yang terkumpul yang kemudian data tersebut disimpulkan.

Dengan demikian melalui teknik analisis kualitatif, penelitian ini mengumpulkan informasi melaui instrumen-instrumen penelitian kualitatif

12


(22)

observasi, wawancara, dan dokumentasi, lalu mengolahnya untuk menjadi sebuah bahan ilmiah yang bisa disuguhkan dalam bentuk laporan tertulis.

E.Tinjauan Pustaka

Beberapa karya ilmiah dan penulisan skripsi yang membahas mengenai tulisan ini sudah banyak dilakukan oleh mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam, diantaranya:

Skripsi yang pertama oleh Muhamad Iqbal dengan judul “Strategi Public Relations Polri dalam Membangun Citra Pelayanan pada Masyarakat

(Studi pada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat)”, Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, 107051002581, Universitas Islam Negeri Jakarta, 201113. Adapun persamaannya sama-sama menggunakan analisis deskriptif dan membahas tentang public relations. Perbedaannya, jika pada skripsi sebelumnya menjelaskan mengenai membangun citra pelayanan pada masyarakat yang dilakukan oleh polri yang berada di kepolisian Resort Metro Jakarta Barat, sedangkan pada skripsi ini penulis membahas tentang strategi public relations

dalam membangun citra perusahaan sekolah islam di Jakarta Barat.

Skripsi yang Kedua oleh Ditya Arif Setiabudi dengan judul “Strategi Public Relations Bank BNI Syariah dalam Meraih Citra Positif di Media

Online”, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 108051000018, Universitas Islam Negari Jakarta, 201214. Adapun persamaannya sama-sama membahas tentang

public relations. Perbedaannya, jika pada skripsi sebelumnya menjelaskan

mengenai strategi yang dilakukan olah bank BNI syariah meraih citra positif di

13

Muhamad Iqbal, Strategi Public Relations Polri dalam Membangun Citra Pelayanan pada Masyarakat (Studi pada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat), Jakarta: 2011, h. 5.

14

Ditya Arif Setiabudi, Strategi Public Relations Bank BNI Syariah dalam Meraih Citra Positif di Media Online, Jakarta: 2012, h. 6.


(23)

12 media online yaitu pengguna situs facebook dan twitter, sedangkan pada skripsi ini penulis membahas tentang strategi public relations dalam membangun citra perusahaanpada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Jakarta Barat.

Skripsi yang Ketiga oleh Johan Alkautsar dengan judul “Strategi Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtera dalam Menjalin Loyalitas

Customer”, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 206051003910, Universitas Islam Negeri Jakarta, 201115. Adapun persamaannya adalah pada kajian ilmunya yaitu public relations. Perbedaannya, jika pada skripsi sebelumnya menjelaskan mengenai bagaimana public relations menumbuhkan rasa loyalitas yang tinggi pada costumer agar tetap menggunakan produk perusahaan dengan mengarah pada citra perusahaan, sedangkan pada skripsi ini penulis membahas tentang strategi public relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Jakarta Barat.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dan bab-bab tersebut memiliki beberapa sub-bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan .

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori membahas mengenai Public Relations dan ruang lingkupnya yang meliputi pengertian, sejarah dan perkembangan, serta peran,

15

Johan Alkautsar, Strategi Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtera dalam Menjalin Loyalitas Customer, Jakarta: 2011, h.5.


(24)

fungsi dan tujuan public relations. Selanjutnya membahas mengenai Strategi

Public Relations dan ruang lingkupnya yang meliputi definisi, strategi public

relations, berikutnya adalah pembahasan mengenai citra dan ruang lingkupnya

yang berisikan tentang pengertian, jenis, serta membangun citra positif. BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ini membahas tentanggambaran umum sejarah Excellent

Islamic School (Exiss) A Ba Ta, Gambaran umum humas Excellent Islamic

School (Exiss) A Ba Ta, Visi dan misi Exiss A Ba Ta, Tujuan Pendidikan Exiss

A Ba Ta, Sistem Sekolah Exiss A Ba Ta, Program unggulan Exiss A Ba Ta, Kurikulum Exiss A Ba Ta, struktur organisasi pada Exiss A Ba Ta, sarana dan prasarana ExissA Ba Ta.

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN PENELITIAN

Menjelaskan bagaimana strategi public relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat, hasil public relations membangun citra perusahaan pada

Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.

Bab V PENUTUP

Pada bab akhir ini berisi mengenai kesimpulan terhadap apa yang diteliti oleh penulis dari seluruh pembahasan serta saran untuk masalah yang terjadi dalam ruang lingkup permasalahannya.


(25)

14 BAB II

LANDASAN TEORI

A.Public Relations dan Ruang Lingkupnya 1. Pengertian Public Relations

Public relations jika diterjemahkan dari asal katanya adalah

“hubungan-hubungan” antar Publik atau singkatnya “Hubungan-hubungan Publik”. Dengan adanya kata antar disini, menunjukkan banyak publik yang harus melakukan hubungan tersebut, dan karena publiknya banyak, maka menandakan banyaknya hubungan1.

Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang diterbitkan oleh International

Public Relations Association (IPRA)2 menyatakan bahwa definisi dari

public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung

pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama, melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.

Cutlip, Center & Brown3 menyebutkan public relations adalah fungsi

1

Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung: Pusat Penerbitan Universitas, 2007), h. 21-23

2

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 16.

3


(26)

manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan berbagai publiknya.

Sedangkan menurut The British Institute of Public Relations4

mendefinisikan sebagai keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik

(good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap

khalayaknya.

Pada pertemuan asosiasi-asosiasi public relations seluruh dunia di Mexico City, agustus 1978 ditetapkan definisi public relations adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.

Definisi umum tentang Public Relations disimpulkan lebih spesifik lagi, yaitu public relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan, atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya5.

4

Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Penerbitan Erlangga, 2003), h. 9.

5

Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), h. 6.


(27)

16 2. Ruang Lingkup Public Relations

Ruang lingkup atau tugas public relations dalam sebuah organisasi atau lembaga antara lain meliputi aktifitas sebagai berikut:

a. Membina hubungan ke dalam (publik internal)

Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit, badan, perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang

public relations harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal

yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi6.

b. Membina hubungan keluar (publik eksternal)

Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Tugas penting eksternal public

relations adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya

informative dan persuasive, yang ditujukan kepada publik di luar badan itu. Informasi harus diberikan dengan jujur, berdasarkan fakta dan harus teliti. Sebab publik mempunyai hak untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang sesuatu yang menyangkut kepentingannya7.

3. Sejarah dan Perkembangan Public Relations

Public Relations baru dikenal sejak awal abad 20 yang diperkenalkan

oleh pelopor public relations, Ivy Ledbetter Lee8 yang pada 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat. Industri

6

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, h. 22-23.

7

Oemi Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001), h. 38.

8


(28)

tersebut mengalami kesulitan dalam melanjutkan proses produksi dan menjadi lumpuh akibat terjadinya pemogokan total yang dilancarkan oleh para buruh yang menuntut hak-hak kesejahteraan dan kenaikan upah yang layak terhadap pemilik industri. Krisis yang terjadi saat itu mampu diatasi dengan baik dan sukses. Dan atas upayanya, ia di angkat menjadi the father

of public relations. Tetapi gejalanya sendiri sudah ada jauh sebelumnya.

Bahkan para ahli public relations mengatakan bahwa gejala public relations

sudah ada sejak manusia-manusia pertama (Adam dan Hawa). Gejala tersebut antara lain, hubungan antar manusia, pemberitahuan seseorang, mempengaruhi orang lain dan sebagainya.

Pada perkembangannya muncul profesi yang dikenal dengan istilah

publicity atau publisitas, pada prinsipnya publisitas ini teknik bercerita

mengenai organisasi seseorang atau suatu hal. Selain itu publisitas juga dapat diartikan pula dengan “berita mengenai peristiwa yang direncanakan”, dalam hal lain, publisitas memberikan pengertian pada upaya perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan penciptaan, good will dan untuk menarik minat publik terhadap organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya.

Pada periode berikutnya muncul istilah public relations yang merupakan perkembangan dari publicity, dimana publicity dalam konsep

public relations merupakan kemampuan utama dari kegiatannya, namun

dalam hal ini public relations lebih terorganisasi yang memfokuskan diri pada kegiatan yang sifatnya lebih terlembaga, sehingga hal tersebut dapat membedakan antara kegiatan yang dimulai dari proses agency-publicity


(29)

18 Pada prinsipnya dengan adanya public relations tidaklah berarti

publicity menjadi hilang, tetapi melengkapi kegiatan publik relations.

Demikian juga dengan adanya publicity dan public relations tidak memberikan konsekuensi pada kehancuran proses agensi, tetapi bahkan

press agency ini diperlukan bagi kegiatan yang dilakukan apakah ini untuk

profesi yang bergelut dibidang publicity atau public relations.

Di Indonesia public relations sudah ada sejak dekade 1950-an, setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh kerajaan belanda pada 27 desember 1949 dengan istilah hubungan masyarakat. Perkembangan hubungan masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat itu. Waktu itu pemerintah menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh kerajaan belanda. Berawal dari perkembangan tersebut, kegiatan kehumasan mulai dikembangkan dengan menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk keluar organisasi.

Public relations di Indonesia mulai berkembang seiring dengan

perkembangan public relations di dunia atau asia menurut Rhenald Kasali dalam bukunya, manajemen public relations disebutkan bahwa public

relations digunakan untuk kepentingan usaha dalam bentuk seperti

olimpiade korea selatan, saat itu sebagai tuan rumah, korea selatan ingin menunjukkan eksistensinya dengan tujuan memperkenalkan diri di dunia internasional untuk memasarkan produknya. Sementara di Indonesia sendiri perusahaan swasta yang menggunakan public relations adalah pertamina.


(30)

Berawal dari gejala, kemudian public relations menjadi konsep dan selanjutnya menjadi profesi. Ini berkat kegiatan yang dilakukan para pelopor public relations antara lain Ivy L. Lee, Paul Garret, TJ. Ross, Eric Jhonston, Arthur W. Page, Carl Byoir dan Verne Burnett.

Jika Lee memberikan pengaruh besar pada perkembangan cara baru praktik public relations, maka Edward Bernays lebih dikenal sebagai „Bapak PR’ dalam usahanya mengenalkan sistem dan ilmu pengetahuan tentang public relations9.

a. Periode 1913-1917

Dalam periode ini Bernays memulai karier public relationsnya dengan bekerja sebagai seorang agen pers untuk beberapa pertunjukkan teater, konser dan balet.

b. Periode 1917

Periode ini adalah periode Perang Dunia I. Bernays bekerja untuk Komite Informasi. Komite ini adalah mesin propaganda Amerika yang dirancang untuk mengemas, mengiklankan, dan menjual perang sebagai satu cara “membuat dunia menjadi aman dan demokratis”. Tujuannya adalah agar rakyat Amerika memberikan dukungannya pada perang. Hal ini berkaitan dengan banyaknya dana dari anggaran keuangan negara yang diperuntukkan bagi keperluan uang tersebut. Pada masa itulah dibentuk The Committee On Public Information

c. Periode 1919-1929

Dalam periode ini perang berakhir, Bernays membuka praktik public

relationsnya di New York dengan mendeskripsikan dirinya sebagai

9

Keith Butterick, Public Relations Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2012), h. 14-15.


(31)

20 „bukan’ praktisi public relations, tapi lebih sebagai konselor public

relations. Pada 1923 Bernays menulis buku public relations pertama

berjudul Crystallizing Public Opinion, dan merancang mata kuliah public

relations untuk yang pertama kalinya dan diajarkan di Universitas New

York.

d. Periode 1929

Bernays untuk pertama kalinya mengorganisasi acara media berskala global, yaitu saat dia memimpikan “Light’s Golden Jubillee” untuk perusahaan General Electric, sebuah perayaan di seluruh dunia untuk memperingati ulang tahun ke-50 bola lampu listrik. Masa inilah kegiatan

public relations dilancarkan untuk menyesuaikan kepentingan

perseorangan atau perusahaan swasta dengan kepentingan masyarakat termasuk rasa tanggung jawabnya.

4. Peran, Fungsi dan Tujuan Public Relations a. Peran Public Relations

Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan pengembangan pesan public relations, baik sebagai praktisi maupun profesi dalam suatu organisasi atau perusahaan, menurut Dozier D.M merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public

relations dan komunikasi organisasi. Selain itu hal tersebut juga

merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi public relations

dan pencapaian profesionalisme dalam public relations.

Dari beberapa literature yang ada, dikatakan bahwa pada dasarnya peranan public relations hampir sama. Namun, secara garis besar aktivitas utamanya public relations berperan sebagai berikut10:

10


(32)

1) Communicator

Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak atau elektronik dan lisan atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuader.

2) Relationship

Kemampuan peran public relations membangun hubungan yang positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama, dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut.

3) Back up Management

Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi.

4) Good Image Maker

Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public

relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan mambangun

citra atau nama baik lembaga atau organisasi dan produk yang diwakilinya.

b. Fungsi Public Relations

Secara turun temurun, fungsi public relations dapat digambarkan sebagai pengontrol publik, mengarahkan apa yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang lain dalam rangka memuaskan kebutuhan


(33)

22 organisasi, merespon publik, mereaksi pengembangan, masalah, mencapai hubungan yang saling menguntungkan antara publiknya melalui hubungan yang harmonis.

Menurut buku yang ditulis Djanalis Djanaid11 yang berjudul Public

Relations: Teori dan Praktek disebutkan dua fungsi public relations,

yakni:

1) Fungsi Konstruktif

Fungsi ini mendorong humas membuat aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif. Termasuk di sini humas bertindak secara preventif (mencegah).

2) Fungsi Korektif

Fungsi ini lebih kepada memperbaiki suatu perusahaan atau organisasi yang sedang krisis kepercayaan. Fungsi korektif ini memang menjadi berat. Apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah dengan publik, maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.

Dalam konsepnya, fungsi public relations officer ketika manjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator, maupun organisator, menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis12 adalah sebagai berikut: 1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi 2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal

dan publik eksternal

11

Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Bogor: PT. Ghalia Indonesia, 2004), h.22-23.

12


(34)

3) Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi

4) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum

5) Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya. c. Tujuan Public Relations

Humas pada hakikatnya adalah aktivitas, kata “relations” menunjukkan kata kerja aktif, maka harus dilihat tujuan ini berdasarkan kepentingan kedua belah pihak (organisasi dan publik). Tujuan humas hendaknya dipandang sebagai tujuan yang netral atau bersifat katalisator antara tujuan organisasi atau lembaga dengan tujuan publik. Adapun tujuan humas menurut Frida Kusumastuti13 sebagai berikut:

1) Terpelihara dan Terbentuknya Saling Pengertian (Aspek Kognisi) Tujuan ini membuat publik dan organisasi saling mengenal. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti.

13


(35)

24 2) Menjaga dan Membentuk Saling Percaya (Aspek Afeksi)

Sikap saling percaya keberadaannya masih bersifat tersembunyi, yakni ada pada keyakinan publik akan kebaikan atau ketulusan organisasi dan juga pada keyakinan organisasi akan kebaikan publiknya. Kebaikan masing-masing dapat diukur dengan etika moral maupun materiil yang ditanamkan dan ditunjukkan masing-masing.

3) Memelihara dan Menciptakan Kerja Sama (Aspek Psikomotoris) Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuk bantuan dan kerja sama nyata. Artinya bantuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk prilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu.

Pada dasarnya ruang lingkup tujuan public relations itu sangat luas, sehubungan dengan keterbatasan sumber daya, harus dibuat skala prioritas dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan kegiatan

public relations sebuah perusahaan, diantaranya sebagai berikut14:

1) Untuk mengubah citra umum dimata khalayak, sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan perusahaan.

2) Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai

3) Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan 4) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas serta

membuka pasar-pasar ekspor baru

14


(36)

5) Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang go public

6) Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan khalayaknya, sehubungan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, persaingan atau kesalahpahaman dikalangan khalayak terhadap nilai baik perusahaan

7) Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan 8) Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau

bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis

9) Untuk meningkatkan kemampuan dan tekanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilan alihan

10) Untuk menciptakan identitas perusahaan baru

11) Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan dalam kehidupan sosial

12) Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelenggara suatu acara

13) Untuk memastikan bahwa politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan undang-undang dan kebijakan pemerintah yang merugikan

14) Untuk menyebarluaskan kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan


(37)

26 B.Strategi Public Relations dan Ruang Lingkupnya

1. Definisi Strategi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi strategi berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus15. Adapun menurut Ahmad S. Adnanputra pakar humas dalam naskahnya yang berjudul Public Relations Strategi mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana, sedangkan suatu rencana (plan) adalah produk dari perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen16.

Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Kiat dan Strategi

Kampanye Public Relations menjelaskan bahwa hakikat Public Relations

adalah suatu perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya17.

Onong Uchjana Effendi, pakar ilmu komunikasi mengatakan strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu perencanaan tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan peta arah saja melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya18.

JL Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: “hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional

15

Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1092.

16

Rosady Ruslan, Manajemen Pubic Relations dan Media Komunikasi, h. 133.

17

Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, h. 37.

18


(38)

mendorong secara langsung strategi kompetitif”. Bennett menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya19.

Strategi ditentukan oleh masalah yang muncul dari analisis terhadap informasi yang tersedia, strategi tidak sama dengan tujuan dan muncul sebelum taktik. Strategi merupakan fondasi program taktis. Strategi adalah prinsip yang menggerakkan anda dari titik anda berada saat ini kearah yang anda inginkan. Strategi kadang kala disebut juga sebagai ide besar20.

2. Strategi Public Relations

Sebagaimana yang diketahui sebelumnya bahwa tujuan public

relations yakni membangun dan mengembangkan citra yang positif bagi

suatu perusahaan atau organisasi terhadap publik internal ataupun publik eksternal. Maka strategi public relations adalah bagian dari suatu rencana

public relations yang diarahkan untuk membentuk persepsi yang

menguntungkan sehingga menghasilkan citra yang positif. Ada dua komponen yang berperan penting dalam menjalankan strategi public relations antara lain21:

a. Komponen Sasaran

Umumnya adalah konsumen atau publik yang mempunyai persamaan persepsi sehingga menguntungkan bagi organisasi dan publik. Seperti contoh, orang tua siswa menginginkan anak mereka mendapatkan pelajaran atau pengajaran yang maksimal, demikian juga para guru menginginkan apa yang diajarkan mereka diterapkan dirumah dan orang

19

Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 2.

20

Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 99.

21


(39)

28 tua membantu dalam pekerjaan rumah para siswanya. Apabila dapat diwujudkan maka akan menguntungkan keduanya.

b. Komponen Sarana

Pada komponen ini berfungsi untuk mengarahkan apabila terjadi konflik antara organisasi dengan publik internal maupun eksternal, dengan memberikan tiga pilihan alternatif yakni:

1) Pencegahan

Divisi public relations dalam suatu organisasi akan berupaya untuk mencegah terjadinya suatu konflik sebelum terjadi dengan mengarahkan publik, pihak manajemen organisasi atau perusahaan bahkan perwakilan pemerintah kearah yang diinginkan.

2) Negosiasi

Cara ini dipakai apabila konflik telah terjadi. Maka fungsi public

relations adalah bernegosiasi dengan publik agar permasalahan

diselesaikan dengan cara rasional. 3) Kristalisasi

Pada tahap ini peran public relations yaitu memisahkan publik yang tidak terlibat konflik.

Sedangkan landasan umum dalam proses penyusunan strategi public

relations adalah:

a. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul b. Identifikasi unit sasarannya

c. Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya


(40)

d. Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran e. Pemilihan opsi atau unsur taktik public relations

f. Mengidentifikasi dan mengevaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan yang diterapkan organisasi atau bahkan pemerintah

g. Menjabarkan strategi public relations dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan dan dilaksanakan.

C.Citra dan Ruang Lingkupnya 1. Pengertian Citra

Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi yang hendak dicapai bagi dunia Humas atau Public Relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya22.

Frank Jefkins mendefinisikan bahwa secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentangsuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya23. Sedangkan menurut Soemirat dan Ardianto mengatakan bahwa citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, banker, staf perusahaan, pesaing,

22

Elvinaro Ardianto, Public Relations Suatu Pendekatan Praktis, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), h. 118

23


(41)

30 distributor, pemsok, asosiasi dagang dan gerakan pelanggan disektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan.

Menunjukkan adanya citra secara langsung atau citra yang telah dipengaruhi, citra yang mendapat berbagai pengaruh. Kalau seseorang sudah bisa mendapat berbagai macam atau bentuk gambaran atau citra, apalagi citra organisasi.

Citra yang baik dari suatu organisasi merupakan aset yang sangat penting karena citra mempunyai suatu dampak persepsi publik dan operasi organisasi dalam berbagai hal. Setiap perusahaan harus mempunyai citra di masyarakat, dan citra itu sendiri dapat berperingkat baik, sedang, atau buruk. Citra buruk melahirkan dampak yang negatif bagi operasi bisnis perusahaan dan juga melemahkan kemampuan perusahaan untuk bersaing.

Citra perusahaan di mata publik dapat terlihat dari pendapat atau pola pikir pada saat mempersepsikan realitas yang terjadi. Citra perusahaan adalah adanya persepsi yang berkembang di benak publik terhadap realitas. Realitas dalam public relations adalah apa yang tertulis di media. Terbentuknya citra perusahaan karena adanya persepsi.

Citra organisasi bisa merupakan citra dari pimpinan, ada citra yang menjadi keinginan, harapan dan sebagainya. Citra yang bisa mendapat kepercayaan adalah citra dari kenyataan identitas organisasi24.

2. Jenis-jenis Citra

Menurut Frank Jefkins, dalam bukunya Hubungan Masyarakat ada beberapa jenis citra (image) yang dikenal di dunia public relations

diantaranya25:

24

Sr. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations, h. 42

25


(42)

a. Citra Cermin (Mirror Image)

Citra cermin diyakini oleh perusahaan bersangkutan terutama para pimpinannya yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra masyarakat ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyataan citra di lapangan, karena bisa terjadi citra sebaliknya yakni citra negatif.

b. Citra Kini (Current Image)

Citra merupakan kesan baik yang diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau hal lain yang berkaitan dengan produknya. Berdasarkan pengalaman dan informasi kurang baik penerimannya, sehingga dalam posisi tersebut pihak humas akan menghadapi resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk dan hingga muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif diperolehnya.

c. Citra keinginan(Wish Image)

Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga atau perusahaan, atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal, menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif, yang diberikan oleh publiknya atau masyarakat umum26.

d. Citra Perusahaan (Corporate Image)

Citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif,

26


(43)

32 lebih dikenal, serta diterima oleh publiknya. Dalam hal ini public

relations berupaya atau bahkan ikut bertanggung jawab untuk

mempertahankan citra perusahaan. e. Citra Majemuk (Multiple Image)

Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan, pihak public

relations menampilkan pengenalan terhadap identitas perusahaan, atribut,

logo, brands name, dll

f. Citra Penampilan (Performance Image)

Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri para professional pada perusahaan bersangkutan. Mungkin masalah citra penampilan ini kurang diperhatikan atau banyak disepelekan orang.

3. Membangun Citra Positif

Membicarakan citra sama halnya dengan pekerjaan bagaimana manusia membangun image atau persepsi organisasi atau perusahaan dibenak khalayak. Citra yaitu persepsi yang paling menonjol. Jika suatu perusahaan memiliki citra baik dimata konsumen maka relatif lebih bisa diterima konsumen dari pada perusahaan yang tidak memiliki citra.

Bukan saja hanya citra positif tetapi juga ada citra negatif, kedua macam citra bersumber dari adanya citra-citra yang berlaku yang bersifat positif atau negatif27. Citra humas yang ideal adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atau kenyataan yang sesungguhnya. Suatu citra yang sesungguhnya bisa

27


(44)

dimunculkan kapan saja, caranya adalah dengan menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau suatu perilaku yang keliru.

Citra merupakan tujuan utama dan sekaligus reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia public relations, citra tidak dapat diukur secara metematis tetapi wujudnya bisa dirasakan dari penelitian baik dan buruk seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik atau masyarakat yang luas pada umumnya. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga atau organisasi atau produk barang dan jasa dan pelayanannya yang diwakili oleh public relations. Biasanya landasan citra itu berakar dari nilai-nilai kepercayaan yang konkretnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi.

Proses akumulasi dari kepercayaan yang telah diberikan oleh individual atau masyarakat tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas yang biasanya dinamakan citra (image). Citra lembaga tidak bisa direkayasa. Citra positif akan terbentuk jika performa lembaga benar-benar seperti apa yang diberitakan oleh lembaga tersebut. Citra akan terbentuk dengan sendirinya dari upaya yang kita tempuh sehingga komunikasi dan keterbukaan lembaga merupakan salah satu kunci penting untuk mendapat citra yang positif.


(45)

34

BAB III

GAMBARAN UMUM

EXCELLENT ISLAMIC SCHOOL

(EXISS)

ABATA SRENGSENG JAKARTA BARAT

A.Sejarah Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta

Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta merupakan komitmen dari

para pendiri Yayasan ABACU yang peduli tentang pendidikan. Khususnya kepada pendiri Yayasan ABACU yaitu Bapak H. Idham Cholid dan Ibu Hj. Meriyana Yawati. Dengan komitmen itulah maka para pengurus Yayasan ABACU kemudian melahirkan sekolah A Ba Ta.

Sekolah A Ba Ta berdiri sejak tahun 2002 bersamaan dengan berdirinya Yayasan ABACU pada tanggal 1 Juni 2002. Diawali dengan membuka kelas Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Setahun kemudian tepatnya tahun 2003 mulai membuka kelas Sekolah Dasar dengan konsep Sekolah Islam Terpadu. Untuk di wilayah Jakarta Barat, A Ba Ta merupakan SDIT yang pertama kali berdiri. Dengan memakai konsep Islam Terpadu, maka sedikit menjawab kebutuhan orang tua akan pendidikan yang berkualitas dengan memadukan antara kurikulum umum dan kurikulum yang Islami. Sampai saat ini, murid Exiss A Ba Ta pada segala jenjang (KB, TK, dan SD) mencapai 520 murid, dengan predikat Akreditasi A baik untuk jenjang TK maupun SD1.

Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta sebagai bentuk satuan

pendidikan dasar memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun,

1


(46)

membentuk, membina dan mengarahkan anak didik menjadi manusia yang seutuhnya. Manusia yang memiliki karakter dan kepribadian yang positif, manusia yang mampu memahami diri sendiri dan orang lain, manusia yang terampil hidupnya, manusia yang mandiri dan bertanggung jawab dan manusia yang mau dan mampu berperan serta dan bekerja sama dengan orang lain. Untuk itu Excellent Islamic School A Ba Ta mencoba menerapkan Sistem Pendidikan Terpadu dengan penerapan program Full Day School.

Yang dimaksud program terpadu adalah program pemaduan antara program pendidikan umum dan pendidikan agama, antara pengembangan potensi intelektual (fikriyah), emosional (athifiah) dan fisik (jasadiyah) serta antara sekolah, orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap dunia pendidikan.

Pemaduan program pendidikan umum dan agama dilakukan secara Kuantitatif dan Kualitatif. Secara kuantitatif artinya porsi program pendidikan umum dan program pendidikan agama diberikan secara seimbang. Sedang secara kualitatif berarti pendidikan umum diperkaya dengan nilai-nilai agama dan pendidikan agama diperkaya dengan muatan-muatan yang ada dalam pendidikan umum. Nilai-nilai agama memberikan makna dan semangat (ruh) terhadap program pendidikan umum.

Potensi dasar (fitrah) manusia yaitu potensi intelektual (fikriyah), emosional (athifiah), dan fisik (jasadiyah) merupakan anugerah dari Allah yang perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dibina, dan diarahkan dengan baik, benar dan seimbang. Program pendidikan terpadu diharapkan menjadi salah


(47)

36 satu sarana untuk menumbuhkan, mengembangkan, membina dan mengarahkan potensi-potensi dasar yang dimiliki anak didik2.

Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah dan masyarakat. Sekolah sebagai sebuah institusi adalah pelaksana langsung proses pendidikan. Sedang orang tua dan masyarakat sebagai pihak pengguna dan penikmat hasil pendidikan perlu diberdayakan. Pemberdayaan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan di titik beratkan pada peran serta mereka dalam penyamaan perlakuan terhadap anak didik serta dalam jalannya proses pendidikan. Mereka bisa menjadi fasilitator, evaluator, donatur bahkan menjadi sumber belajar. Program pendidikan terpadu menjadi salah satu wahana untuk mengoptimalkan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah dan masyarakat terhadap dunia pendidikan.

Melewati masa 10 tahun berdiri, semakin meguatkan peran dan posisi

Exiss ABaTa dalam ikut berkontribusi mencerdaskan bangsa. Tidak kalah

penting lagi adalah dalam rangka menyiapkan generasi-generasi Islam yangsegala perilakunya senantiasa bercirikan Islam dan Al Qur’an sebagai rujukan. Ketika kita meyakini bahwa Islam sebagai ideologi, maka seharusnya keyakinan Islam sebagai solusi juga harus terpatri dalam dada kita. Sesungguhnya ABaTa dibangun dengan semangat tersebut, dan akan tetap terus dijaga sampai akhir hayat.

Dengan dukungan yang kuat dari segenap stakeholder, Insya Allah

Exiss A Ba Ta akan terus melakukan perubahan baik dari sisi pengembangan

sarana prasarana, SDM, kurikulum dan lain sebagainya. Semuanya dilakukan

2


(48)

adalah dalam rangka melahirkan generasi-generasi muslim yang sholeh dan cerdas.

B. Gambaran Umum Humas Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta

Fungsi kehumasan di Exiss A Ba Ta merupakan instrument strategi yang diperlukan untuk membangun komunikasi yang sejajar dengan masyarakat, sekaligus kontruktif terkait dengan terbangunnya citra positif bagi eksistensi Exiss A Ba Ta itu sendiri. Sehingga memungkinkan terwujudnya kesepahaman pengertian serta dapat menumbuhkan kepercayaan melalui terbangunnya reputasi Exiss A Ba Ta sebagai sekolah berbasis islam terpadu pertama unggul yang berada di Jakarta Barat yang baik di mata masyarakat.

Humas secara tidak langsung melakukan kegiatan untuk menarik minat para calon murid baru untuk mendaftar di Exiss A Ba Ta ini dan juga memberikan ruang bagi orang tua murid yang sudah menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah ini mengetahui akan perkembangan anak-anak-anak-anak mereka, tidak hanya dari nilai raport tetapi dengan melihat langsung kegiatan yang sudah dikerjakan anak mereka melalui program-program humas. Humas yang diketuai oleh bapak Irwan, S.Pd memiliki program yang direncanakan agar memudahkan masyarakat tahu akan keberadaan Exiss A Ba Ta.


(49)

38 Struktur HUMAS Yayasan ABACU


(50)

Program kerja humas sendiri meliputi:

1. Humas melakukan perencanaan untuk melakukan promosi baik di media cetak maupun elektronik. Di media cetak humas memasang spanduk, humas juga mengadakan event kunjungan ke taman kanak-kanak (TK) untuk promosi sekolah Exiss A Ba Ta, humas mencetak brosur untuk di bagikan ke TK. Humas membuat website dan mailinglist perusahaan guna memberikan informasi kepada calon siswa baru ataupun para orang tua yang sudah menyekolahkan anak mereka di Exiss A Ba Ta ini.

2. Humas membuat program baru di Exiss A Ba Ta yaitu TalkFusion, program ini dibuat agar orang tua murid dengan mudah mengetahui perkembangan anak mereka dengan cara memvideokan parasiswanya dan mengirimkan lewat email.

3. Humas membangun hubungan positif dengan pihak internal maupun eksternal. Mengadakan evaluasi mingguan dan bulanan dengan pihak yayasan dan para pengajar.

4. Humas berlaku sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak atau elektronik dan lisan atau tatap muka, humas berperan sebagai back up management.

C.Visi dan Misi Exiss A Ba Ta 1. Visi

Terwujudnya pendidikan dasar Islam yang berkualitas yang berorientasi pada IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) berbasis nilai-nilai Qur’ani dalam prinsip-prinsip Tauhid


(51)

40 2. Misi

a. Mewujudkan sekolah Islam terpadu yang unggul berbasis nilai-nilai Qur’ani.

b. Membentuk dan melahirkan anak didik yang mencintai dan menjunjung tinggi Islam dan Al-Qur’an untuk masa depannya.

c. Mewujudkan anak didik yang Sholeh, Cerdas, Terampil dan Sehat dengan memiliki sifat-sifat Cendikiawan-Muslim dan Muslim-Cendikiawan.

d. Membentuk anak didik sebagai manusia seutuhnya yang memperhatikan keseimbangan Fikriyah, Ruhiyah dan Jasadiyah.

D.Tujuan Pendidikan Exiss A Ba Ta 1. Tujuan Umum

a. Menumbuhkan, membentuk, mengembangkan dan mengarahkan anak didik menjadi hamba Allah yang shaleh secara individual dan sosial. b. Memberikan kemampuan dasar kepada anak didik berupa pengetahuan,

keterampilan dan sikap terpuji sesuai usia perkembangannya sebagai bekal hidup dan kehidupannya.

2. Tujuan Khusus

a. Mendidik murid agar memiliki kemampuan dasar pengetahuan umum. b. Mendidik murid agar memiliki kemampuan dasar Islam.

c. Mendidik murid agar memiliki kemampuan apresiasi terhadap nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

d. Mendidik murid agar memiliki kemampuan dasar keterampilan hidup, kemampuan dasar seni dan pengenalan lingkungan sosial.


(52)

e. Mendidik murid agar memiliki kemampuan berinteraksi dengan lingkungan secara positif, adaptatif, produktif, kreatif dan partisipasif. f. Mendidik murid agar mampu berbahasa Arab dan Inggris lisan dan

tulisan sesuai jenjangnya.

E.Sistem Sekolah Exiss A Ba Ta

Exiss A Ba Ta dirancang dengan sistem terpadu yang memungkinkan

siswa mengembangkan potensi dasarnya secara terpadu, terus menerus dan berkesinambungan. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar (mudarris), tetapi juga sebagai pendidik (murobbi) dan pembimbing (mursyid) setia yang memahami perkembangan siswa. Guru dituntut menjadi sumber keteladanan yang nyata bagi siswa.

Lingkungan pendidikan dirancang sebagai masyarakat belajar (learning society) sehingga siswa berinteraksi secara simbiosis mutualistik, saling mengingatkan (tawâshau bi al-haqwa al-shabr), siap menjadi pelajar dan sekaligus menjadi pengajar. Proses pendidikan yang senantiasa diwarnai nuansa-nuansa relijius sehingga membentuk karakter keberagaman yang baik. Hal ini tidak terlepas dari optimalisasi fungsi tempat ibadah sebagai media dan sentra kegiatan siswa sedangkan orang tua di ikut sertakan secara aktif dalam membantu penyelenggaraan pendidikan. Mereka berperan sebagai partner dalam penyelenggaraan pendidikan3.

3


(53)

42 F. Program Unggulan Exiss A Ba Ta

Our Educational Concept :

1. Multiple Intelligent Approach 2. Quranic Intelligence

3. Active and Contextual Learning 4. Student-Centered

5. Billingual Education 6. Cinema Edutainment

G.Kurikulum Exiss A Ba Ta

Kurikulum Exiss A Ba Ta mengacu pada kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) Republik Indonesia dan diintegrasikan dengan muatan-muatan pendidikan Islam. Kurikulum Exiss A Ba Ta meliputi: kurikulum inti dan penunjang.

Kurikulum penunjang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan keterampilan hidup. Hal ini diberikan melalui pengalaman belajar lintas kurikulum yang diselenggarakan di dalam dan luar kelas.

1. KurikulumInti

a. Pendidikan Agama Islam/PAI b. Bahasa Indonesia

c. Matematika

d. Kewarganegaraan/PPKn e. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) f. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


(54)

g. Pendidikan Jasmani

h. Seni Budaya dan Keterampilan (SKB) i. Bahasa Arab

j. Bahasa Inggris

k. Tahsindan Tahfizh Al-Qur’an l. Pandu Pelajar

2. Kegiatan Lintas Kurikulum a. Ibadah Praktis

b. Pesantren Ramadhan c. Musabaqoh/Lomba d. Makan Bersana

e. Perkemahan (Student’s Camp) f. Outbound

g. Pameran dan Pentas Karya Murid h. Studi Banding/KaryaWisata i. Penelitian Latihan

j. Koperasi Murid k. Pelatihan Komputer l. Bakti Sosial

m.Kepanduan/Kepramukaan n. Pemeriksaan Kesehatan Berkala o. Kegiatan Pustaka


(55)

44 H. Struktur Organisasi Exiss A Ba Ta

I. Sarana dan Prasarana Exiss A Ba Ta

1. Gedung sekolah sebanyak dua buah dengan masing-masing berlantai 3, serta berstatus milik sendiri4.

2. Musholla. 3. Perpustakaan. 4. Lab Komputer. 5. Aula.

6. Pusat Sumber Belajar.

4


(56)

7. Jaringan Internet. 8. Sarana Bermain. 9. Lapangan Olahraga. 10.Kantin.


(57)

46 BAB IV

ANALISIS HASIL TEMUAN

A.Strategi Public Relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta Srengseng Jakarta Barat.

Pada bab ini peneliti akan menganalisis strategi public relations dalam membangun citra perusahaan pada Excellent Islamic School (Exiss) A Ba Ta.

Public relations merupakan fungsi manajemen suatu perusahaan atau

organisasi memberi masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan yang berhubungan dengan opini atau isu publik yang tengah berkembang. Public

relations mendukung pembinaan ataupun pemeliharaan antara organisasi

dengan publiknya, yang mana menyangkut aktivitas komunikasi keduanya, dapat menerima dan kerja sama antara kedua belah pihak, public relations

menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Sekolah Exiss A Ba Ta menggunakan public relations agar dapat lebih fokus dalam melakukan promosi sekolah yang bertujuan pada membentuk citra positif perusahaan di mata masyarakat, menyangkut unsur-unsur citra baik, itikad baik, saling pengertian, saling mempercayai, saling menghargai dan toleransi dengan melakukan pemeliharaan antara organisasi dengan pihak eksternal..

Peneliti menggunakan citra perusahaan (Corporate Image) untuk melihat apakah sekolah Exiss A Ba Ta dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya. Citra ini berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal, serta


(1)

 abata sudah dikenal masyarakat sekitar ini lebih pada dari mulut kemulut jadi misalkan ada masyarakat disekitar sini yang menyekolahkan anaknya di abata lalu mereka puas dengan pelayanan kami kemudian nanti biasanya mereka orang tua siswa cerita ke temannya atau ke saudara karena yang saya perhatikan kalau kita wawancara orang tua nanti kebanyakan bilang ya saya tahu dari kaka saya atau saya tahu dari teman saya anaknya bersekolah di sini katanya bagus pendidikan yang diberikan oleh abata karena ada penanaman nilai islamnya di sini. Promosi yang lain kita pasang spanduk juga, kita juga ada website dan juga promosi ke taman kanak-kanak (TK). Untuk hubungan baik dengan para orang tua kita juga ada mailing list dan program talkfusion merupakan program baru humas.

5. Menurut ibu kendala apa yang di hadapi dalam membangun citra positif Exiss A Ba Ta?

 Saya rasa mungkin di sistem informasinya ya yang ada disini artinya bagaimana memperbaiki pola informasi sekolah ke orang tua, pengumuman yang diberikan sekolah ke orang tua seperti apa supaya lebih efisien dan efektif jadi agar informasi itu tidak diberikan dadakan atau informasinya itu tidak simpang siur. Kadang orang tua menerima informasi dari sekolah agak lebih lambat kalau saya pribadi melihat bahwa orang tua sebagai konsumen harus diperlakukan dengan baik ya artinya informasi yang diberikan sekolah agar lebih di tingkatkan lagi kecepatan dan ketepatannya. Mungkin Yayasan dan kami sebagai divisi humas juga harus memperbaiki lagi kinerjanya kami dan membuat program yang seefektif mungkin agar lebih memberikan pelayanan yang lebih baik lagi sehingga citra kami di mata masyarakat akan lebih positif lagi.

Jakarta, 3 oktober 2013 Responden


(2)

Hasil Wawancara Responden : Arbi Siti Rabiah

Hari, tanggal : kamis, 24 oktober 2013 Pewawancara : Wahyu Ridha

1. Ibu mendapatkan informasi dari mana tentang Exiss A Ba Ta?

 Dari adik saya, kan adik saya anaknya lebih duluan sekolah disini, saya tinggal serumah sama adik saya jadi sering cerita tentang abata ya okelah sekolah islamnya.

2. Alasan ibu menyekolahkan anak ibu di Exiss A Ba Ta ini apa?

 Ya pertama karena kan ini sekolah islam ya, jadi kita sebagai seorang muslim ya memasukkan sekolah anak-anak yang berbasis islam dong ya akhlaknya sesuai. Ya setelah itu memang fasilitasnya bagus ada lab komputer ya kemudian juga ini halamannya luas jadi anak-anak kan senang bergerak apa lagi kan anak saya aktif ya jadi cari yang lapangannya bisa buat bermain dan olahraga seperti itu. Terus ya pembelajarannya bagus kan karena memang itu materinya materi dari diknas itu kan pelajaran-pelajaran umum ditambah dengan materi-materi tentang agama itu kan ada hadist udah gitu ada tahsin tahfiz qur’an gitu.

3. Bagaimana tanggapan ibu tentang Exiss A Ba Ta ini? positifnya atau kelebihannya dimana?

 Yang pertama pembelajarannya, jadi selain materi-materi dari diknas kayak sekolah-sekolah umum udah itu kan dapat pelajaran-pelajaran materi agamanya tuh buat saya cukup, kan beban orang tua sebagian sudah di laksanakan sama sekolah, karena tiap hari kan anak-anak disini wajib sholat berjamaah dan tiap hari ada tahsin tahfiznya, jadi nanti kalau lulus dia wajib hafal juz 30 juz’amma minimal gitu, ada sertifikasi al-qur’an ya nanti mau ga mau dipacu kalau memang di rumah berarti kalau misalnya orang tua


(3)

ngajarin kan anak-anak ada target ya kan disekolah ada target jadi kita maksa jadi harus karena semua anak sama teman-temannya sama

4. Menurut ibu apa masyarakat mengetahui keberadaan Exiss A Ba Ta?  Menurut saya iya, karena kalau engga kan mereka mendaftar kesini selalu

lebih dari pada kapasitas kelasnya ya, mungkin karena nama baiknya juga ya terdengar mungkin dari siswa-siswi yang sekolah disini bagaimana sehingga mereka tertarik mendaftarkan anaknya disini, dari jumlah yang mendaftar sama yang diterima itu engga semuanya keterima karena ruangannya itu udah full kan misalnya satu kelas 30 anak kan jadi kurang, promosi sekolahnya biasanya dari mulut kemulut spanduk juga dipasang didepan sekolah

5. Apa sekolah ini sudah memberikan apa yang ibu harapkan untuk menunjang pembelajaran anak ibu di Exiss A Ba Ta?

 Ya mungkin kalau 100% belum kali ya, mungkin ya 80% ya alhamdulilah, apa ya sebenernya sih satu kelas 30 anak itu ya karena mungkin anak saya aktif mungkin harusnya lebih sedikit lagi sekelas, jadi biar lebih efektif lagi belajarnya kayak gitu. Kemudian kalau pembelajaran mungkin engga cuma pake komputer di lab aja tapi boleh bawa laptop dari rumah jadi anak-anak lebih semangat kan ada teknologinya gitu, sebenernya sih kelas 1 kelas 2 udah boleh ya cuma kaka kelasnya kan anak saya kelas 6 itu belum iya beda metodenya cuma dia bilang kok adik-adik kelas kok boleh saya kok ga boleh gitu kan jadi kasian juga dia seneng banget komputer.

6. Apakah ada perubahan yang terjadi pada anak ibu selama sekolah di Exiss A Ba Ta?

 Ya Alhamdulillah, jadi kalau misalnya untuk materi agama ya dia mau sholat gitu kan kalau orang tua contoh sholat tapi kalau teman-temannya engga nanti dia alasan engga, kalau disekolah negeri beda ya kalau disini beda teman-teman semua sholat jadi dia sholat kalau misalnya ramadhan puasa dia juga harus puasa kan semua teman-teman sama gitu jadi


(4)

anak-anak tuh lebih keteman-temannya tuh ikut-ikutan kayak gitu, disini ada acara berbukanya disini ada kayak pesantren ramadhannya dia tuh seneng semangat kayak gitu kegiatan-kegiatan ada kemah ukhuwah kalau kemah ukhuwah di luar ramadhan tapi kalau ramadhan disini ada pesantren ramadhannya semalam nginepnya ya cuma kan jadi full dari mulai buka sahur terus ini ya kegiatan-kegiatannya jadi anak-anak senang.

7. Apa harapan ibu untuk Exiss A Ba Ta?

 Harapannya lebih baik lagi ya semuanya, fasilitasnya.

Jakarta, 24 Oktober 2013 Responden


(5)

DOKUMENTASI

Penulis bersama bapak Irwan Manajer Yayasan merangkap Ketua Humas (Narasumber)

Penulis bersama ibu nurhaida divisi eksternal dan internal humas (Narasumber)


(6)

Sekolah Excellent Islamic School A Ba Ta