35
F. Kerangka Pikir
Gambar 3. Bagan Kerangka Pikir.
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori diketahui bahwa proses pembelajaran matematika di SDN Kembaran dapat dikatakan masih bersifat
konvensional. Hasil observasi menunjukkan, metode yang digunakan guru sebagian besar adalah metode ceramah dalam pembelajaran matematika.
Sedangkan siswa cenderung pasif, hanya mendengar penjelasan guru dan berlatih soal-soal, sehingga hasil belajarsiswa khususnya pada materi bilangan romawi
juga belum maksimal. Untuk mengajarkan matematika pada anak sekolah dasar yang memiliki
naluri bermain daripada belajar diperlukan metode yang mampu membuat siswa aktif, mandiri serta dapat berinteraksi dengan teman sebaya guna membangun
pengetahuannya sendiri. Guru harus mengenal, mempelajari dan menguasai teknik serta metode pembelajaran yang bervariasi agar mampu menimbulkan proses
Hasil belajar bilangan romawi
rendah
Proses pembelajaran
Metode permainan
Hasil belajar bilangan romawi
meningkat Guru
menggunakan metode
konvensional
36 pembelajaran yang berhasilguna dan berdayaguna. Ada bermacam-macam metode
pembelajaran yang dapat guru diterapkan dalam proses belajar mengajar namun harus disesuaikan dengan materi dan perkembangan siswa.
Metode permainan merupakan cara penyajian bahan atau materi pelajaran melalui berbagai bentuk permainan. Siswa melakukan kegiatan yang
menyenangkan untuk memahami suatu konsep baru baik secara individu maupun berkelompok. Siswa melakukan interaksi sosial dengan teman sebayanya
mempelajari materi dan menyimpulkan bersama dalam suasana santai. Jadi, siswa tanpa sadar sedang belajar tanpa terbebani atau karena paksaan.
Dalam metode permainan terdapat langkah-langkah dan aturan yang disepakati, hal ini merupakan sarana bagi siswa untuk saling berinteraksi satu
sama lain. Selain itu, terdapat penghargaan pada kelompok dimana setiap anggota bertanggungjawab untuk keberhasilan diri sendiri juga kelompoknya. Hal tersebut
akan memotivasi siswa untuk saling membantu dalam belajar yang kemudian berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar. Dengan demikian melalui
penerapan metode permainan dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar bilangan Romawi siswa.
G. Hipotesis