4.4 Proses Skoring Alternatif Berdasarkan Variabel
Langkah selanjutnya setelah bobot kriteria dan bobot variabel diperoleh adalah melaksanakan proses skoring terhadap alternatif ruas jalan berdasarkan
variabel yang telah ditentukan. Dalam proses skoring meliputi delapan variabel yaitu tingkat aksesibilitas wilayah, tingkat mobilitas wilayah, tingkat pengembangan
wilayah, kapasitas ruas jalan, volume lalu lintas rata-rata, kondisi perkerasan, kondisi bangunan pelengkap dan biaya pemeliharaan ruas jalan yang proses skoringnya
dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 1. Skoring Variable Tingkat Aksesibilitas Wilayah
Skoring variabel tingkat aksesibilitas wilayah dari masing-masing ruas jalan diperoleh setelah menghitung nilai aksesibilitas masing-masing alternatif ruas jalan
dengan cara membagi panjang segmen ruas jalan yang bersangkutan dengan total luas wilayah pelayanannya. Selanjutnya nilai kinerja yang lebih rendah dibandingkan
dengan kinerja yang terbaik. Contoh Tanjung Pura-Simpang Pangkalan Susu adalah 0,580,7510 = 7,7. Skor atau nilai tertinggi yakni 10 diberikan untuk alternatif atau
ruas jalan yang memiliki nilai tingkat aksesibilitas paling tinggi. Rekapitulasi skoring variabel tingkat aksesibilitas wilayah dari masing-masing alternatif ruas jalan
ditampilkan dalam Tabel 4.5 sebagai berikut.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Sumber: Hasil Analisa
Tabel 4.5 Hasil Skoring Tingkat Aksesibilitas Wilayah No
Ruas Jalan Panjang
Jalan Km Tingkat
Aksesibilitas Skoring
1
Simpang Pangkalan Susu - Bts. Aceh
26,8 0,55
7,3
2
Tanjung Pura - Simpang Pangkalan Susu
30 0,58
7,7
3
Bts. Kota Binjai - Tanjung Pura
30,85 0,47
6,3
4
Bts. Kota Medan - Bts. Kota Binjai
7,6 0,48
6,4
5
Bts. Kota Medan - Bts. Kota Lubuk Pakam
13,8 0,49
6,5
6
Bts. Kota Lubuk Pakam - Perbaungan
6,55 0,62
8,3
7
Perbaungan - Bts. Deli Serdang
12,5 0,7
9,3
8
Bts. Deli Serdang - Sei Rampah
12,5 0,65
8,7
9
Sei Rampah - Bts. Kota Tebing Tinggi
12,5 0,72
9,6
10
Bts. Kota Tebing Tinggi - Kp. Binjai
3,3 0,58
7,7
11
Kp. Binjai - Bts. Asahan
5,95 0,53
7,1
12
Bts. Deli Serdang - Tanjung Kasau
3,65 0,42
5,6
13
Tanjung Kasau - Indrapura
10,25 0,75
10,0
14
Indrapura - Lima Puluh
15,75 0,53
7,1
15
Lima Puluh - Sei Bejangkar
18 0,71
9,5
16
Sei Bejangkar - Bts. Kota Kisaran
14,6 0,48
6,4
17
Bts. Kota Kisaran - Sp. Kawat
8,7 0,49
6,5
18
Sp. Kawat - Bts. Labuhan Batu
45,6 0,51
6,8
19
Bts. Asahan - Bts. Kota Rantau Prapat
68 0,63
8,4
20
Bts. Kota Rantau Prapat - Aek Nabara
21,5 0,7
9,3
21
Aek Nabara - Sp. Kota Pinang
33 0,55
7,3
22
Sp. Kota Pinang - Bts. Riau
45,3 0,52
6,9
Sub Total 446,7
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Dari Tabel 4.5 terlihat bahwa ruas jalan Tanjung Kasau-Indrapura memiliki nilai tingkat aksesibilitas tertinggi. Diikuti oleh Sei Rampah-Batas Kota Tebing Tinggi dan
Lima Puluh-Sei Bejangkar. Sementara nilai skoring yang paling rendah adalah ruas jalan Batas Deli Serdang-Tanjung Kasau sebesar 5.6.
2. Skoring Variable Tingkat Mobilitas Wilayah Skoring variabel tingkat mobilitas dari masing-masing ruas jalan diperoleh
setelah menghitung nilai tingkat mobilitas masing-masing ruas jalan dengan cara membagi panjang segmen ruas jalan yang bersangkutan dengan 1000 penduduk. Skor
atau nilai tertinggi yakni 10 diberikan untuk alternatif atau ruas jalan yanng memiliki nilai tingkat mobilitas paling tinggi. Nilai kinerja alternatif lain yang lebih rendah
dihitung sebagai proporsi terhadap variabel pada alternatif terbaik. Sebagai contoh skoring tingkat mobilitas untuk ruas jalan Simpang Pangkalan Susu-Batas Aceh
adalah 2,686,8x10 = 3,9412. Demikian selanjutnya skoring untuk ruas jalan yang lain. Rekapitulasi skoring variabel tingkat mobilitas wilayah dari masing-masing
alternatif ruas jalan dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dari tabel terlihat bahwa ruas jalan Bts. Asahan-Bts. Kota Rantau Prapat memiliki tingkat mobilitas wilayah tertinggi,
dilanjutkan ruas jalan Simpang Kawat-Batas Labuhan Batu dan Simpang Kota Pinang-Batas Riau. Sedangkan yang terendah ditunjukkan oleh ruas Batas Tebing
Tinggi - Kp. Binjai.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.6 Hasil Skoring Tingkat Mobilitas Wilayah
No Ruas Jalan
Panjang Jalan Km
Penduduk Jiwa
Tingkat Mobilitas
Skoring a
b c
d e = cd
100 f
1 Simpang Pangkalan Susu - Bts. Aceh 26,80
1000 2,68
3,90 2 Tanjung Pura - Simp Pangkalan Susu
30,00 1000
3,00 4,40
3 Bts. Kota Binjai - Tanjung Pura 30,85
1000 3,09
4,50 4 Bts. Kota Medan - Bts. Kota Binjai
7,60 1000
0,76 1,10
5 Bts. Kota Medan - Bts. Kota Lubuk
Pakam 13,80
1000 1,38
2,00 6 Bts. Kota Lubuk Pakam - Perbaungan
6,55 1000
0,66 1,00
7 Perbaungan - Bts. Deli Serdang 12,50
1000 1,25
1,80 8 Bts. Deli Serdang - Sei Rampah
12,50 1000
1,25 1,80
9 Sei Rampah - Bts. Kota Tebing inggi 12,50
1000 1,25
1,80 10 Bts. Kota Tebing Tinggi - Kp. Binjai
3,30 1000
0,33 0,50
11 Kp. Binjai - Bts. Asahan 5,95
1000 0,60
0,90 12 Bts. Deli Serdang - Tanjung Kasau
3,65 1000
0,37 0,50
13 Tanjung Kasau - Indrapura 10,25
1000 1,03
1,50 14 Indrapura - Lima Puluh
15,75 1000
1,58 2,30
15 Lima Puluh - Sei Bejangkar 18,00
1000 1,80
2,60 16 Sei Bejangkar - Bts. Kota Kisaran
14,60 1000
1,46 2,10
17 Bts. Kota Kisaran - Sp. Kawat 8,70
1000 0,87
1,30 18 Simpang Kawat - Bts. Labuhan Batu
45,60 1000
4,56 6,70
19 Bts. Asahan - Bts. Kota Rantau Prapat 68,00
1000 6,80
10,00 20 Bts. Kota Rantau Prapat - Aek Nabara
21,50 1000
2,15 3,20
21 Aek Nabara - Sp. Kota Pinang 33,00
1000 3,30 4,90
22 Simpang Kota Pinang - Bts. Riau 26,80
1000 2,68
3,90 Sumber: Hasil Analisa
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3. Skoring Variabel Kapasitas Ruas Jalan
Skoring variabel kapasitas dari masing-masing ruas jalan diperoleh setelah menghitung kapasitas masing-masing ruas jalan dengan rumus yang digunakan dalam
Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI yakni: C = C
O
x FC
W
x FC
SP
x FC
SF
. C
o
untuk jalan dua lajur dua arah tak terbagi adalah 2900 smp jam total dua arah.
Dari Tabel 4.7 terlihat bahwa ruas jalan
Batas Kota Medan - Batas Kota Binjai, Bts. Kota Medan - Batas Kota Lubuk Pakam hingga Batas
Kota Lubuk Pakam-Perbaungan mempunyai kapasitas paling besar, sedangkan beberapa ruas jalan memiliki kapasitas
terendah yang sama yaitu, Bts. Kota Tebing Tinggi-Kp. Binjai, Kp. Binjai-Bts. Asahan, Bts. Deli Serdang-Tanjung Kasau, Tanjung Kasau-Indrapura, Indrapura-
Lima Puluh, Lima Puluh-Sei Bejangkar, Sei Bejangkar-Bts. Kota Kisaran, Bts.Kota Kisaran-Sp.Kawat, Sp. Kawat-Bts. Labuhan Batu, Bts. Asahan-Bts. Kota Rantau
Prapat, Bts. Kota Rantau Prapat-Aek Nabara, Aek Nabara-Sp. Kota Pinang, Sp. Kota Pinang - Bts. Riau.
Tabel 4.7 Hasil Skoring Variabel Kapasitas Ruas Jalan
No Ruas Jalan
Lebar Jalan
m Lebar
Bahu m
Kapasitas smp jam
Skoring
a b
c d
e f
1 Simpang Pangkalan Susu - Bts. Aceh
6 3,5
8918,80 7,57
2 Tanjung Pura
– Simp. Pangkalan Susu 6
4 10192,92
8,66 3
Bts. Kota Binjai - Tanjung Pura 7
4 10192,92
8,66
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
4 Bts. Kota Medan - Bts. Kota Binjai
14 3
11774,58 10,00
Tabel 4.7 Hasil Skoring Variabel Kapasitas Ruas Jalan Lanjutan
No Ruas Jalan
Lebar Jalan
m Lebar
Bahu m
Kapasitas smp jam
Skoring
a b
c d
e f
6 Bts. Kota Lubuk Pakam
– Perbaungan 14
3 11774,58
10,00 7
Perbaungan – Bts. Deli Serdang
7 3
8,787.00 10,00
8 Bts. Deli Serdang - Sei Rampah
7 3
8,787.00 7,46
9 Sei Rampah - Bts. Kota Tebing Tinggi
7 3
8,787.00 7,46
10 Bts. Kota Tebing Tinggi - Kp. Binjai
6 3,5
7644,69 6,51
11 Kp. Binjai - Bts. Asahan
6 3
7644,69 6,51
12 Bts. Deli Serdang - Tanjung Kasau
6 3
7644,69 6,51
13 Tanjung Kasau
– Indrapura 6
3 7644,69
6,51 14
Indrapura - Lima Puluh 6
3 7644,69
6,51 15
Lima Puluh - Sei Bejangkar 6
3 7644,69
6,51 16
Sei Bejangkar - Bts. Kota Kisaran 6
3 7644,69
6,51 17
Bts. Kota Kisaran - Sp. Kawat 6
3 7644,69
6,51 18
Sp. Kawat - Bts. Labuhan Batu 6
3 7644,69
6,51 19
Bts. Asahan - Bts. Kota Rantau Prapat 6
3 11774,58
10,00 20
Bts. Kota Rantau Prapat - Aek Nabara 6
3 7644,69
6,51 21
Aek Nabara - Sp. Kota Pinang 6
3 7644,69
6,51 22
Sp. Kota Pinang - Bts. Riau 6
4 10192,92
8,66
Sumber: Hasil Analisa
4. Skoring Variabel Kondisi Perkerasan Skoring variabel kondisi perkerasan dari masing-masing ruas jalan diperoleh
dari persentase nilai kondisi ruas jalan dikalikan dengan nilai kondisinya. Persentase nilai kerusakan diperoleh dengan membagi panjang jalan rusak dengan total panjang
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
ruas jalan. Sebagai contoh diambil ruas jalan Simpang Pangkalan Susu-Batas Aceh, data panjang jalan tersebut dalam kondisi baik, sedang, berturut-turut adalah 10 km
16,8 Km, sedangkan panjang total ruas jalan ini adalah 26,80 km. Maka persentase ruas jalan Simpang Pangkalan Susu
– Batas Aceh ádalah 1326,80 x 100 = 49. Diasumsikan nilai yang diberikan untuk kondisi baik, sedang, rusak ringan, dan rusak
berat adalah 1, 3, 6, 8 dengan alasan semakin tinggi tingkat kerusakan semakin tinggi nilai yang diberikan sehingga lebih diprioritaskan untuk ditangani. Sehingga skoring
kondisi ruas jalan Simpang Pangkalan Susu – Batas Aceh adalah 37 x 1 +63 x 3
= 2,26. Demikian selanjutnya skoring untuk ruas jalan yang lain. Rekapitulasi skoring variabel kondisi perkerasan dari masing masing ruas jalan untuk tahun 2010
dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut. Tabel 4.8 Rekapitulasi Kondisi Jalan Tahun 2010
No Ruas jalan
Panjang Jalan
km Kondisi
Skoring Baik
Sedang Rusak
Ringan Rusak
Berat 1
3 6
8 a
b c
d e
f g
1 Simpang
Pangkalan Susu - Bts. Aceh
26,80 82
18 1,36
22 4,8
2 Tanjung Pura -
Simpang Pangkalan Susu
30,00 40
60 2,2
12 18
3 Bts. Kota Binjai -
Tanjung Pura 30,85
94 6
1,12 28,85
2 4
Bts. Kota Medan -
Bts. Kota
Binjai 7,60
1005 1
7,60 5
Bts. Kota Medan - Bts. Kota Lubuk
Pakam 13,80
7 93
2,86 1
12,80 6
Lubuk Pakam –
Perbaungan 6,55
92 8
1,16 6
0,55
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
7 Perbaungan
– Bts Deli Serdang
12,50 92
8 1,16
11,5 1
Tabel 4.8 Rekapitulasi Kondisi Jalan Tahun 2010 Lanjutan
No Ruas jalan
Panjang Jalan
km Kondisi
Skoring Baik
Sedang Rusak
Ringan Rusak
Berat 1
3 6
8 a
b c
d e
f g
8 Bts. Deli serdang
– Sei Rampah 12.50
96 4
1,08 12
0,5 9
Sei Rampah –
Bts Kota Tebing tinggi
12,50 28
72 2,44
3,5 9
10 kp Binjai
– Bts kota
Tebing tinggi
3,3 76
24 1,48
2,5 0,8
11 Bts Asahan KP.
Binjai –
5,95 16
84 2,68
0,95 5
12 Tanjung Kasau -
Bts Deli Serdang II
3,65 73
27 1,54
2,65 1
13 Indrapura - TJ.
Kasau 10,25
80 20
0,68 8,25
2 14
Lima Puluh
- Indrapura
15,75 63
24 13
2,13 10
3,75 2
15 Sei Bejangkar -
Lima Puluh 18
61 39
1,78 11
7 16
Bts Kisaran - Sei Bejangkar
14,6 86
7 7
1,49 12,6
1 1
17 Sp Kawat
– Bts Kisaran
8,7 89
11 1,22
7,7 1
18 Simp Kawat
– Bts Lb. batu
45,6 66
26 8
1,92 30
12 3,6
19 Bts.
Labuhan BatuAsahan - Rt.
Prapat 68
47 51
2 2,12
32 35
1 20
Rantau parapat - Aek nabara
21,50 72
28 1,56
15,5 6
21 Aek
Nabara -
SP.kota pinang 33,00
61 30
9 2,05
20 10
3 22
Simpang Kota
Pinang - Bts Riau 45,30
68 29
3 1,73
31 13
1,3 Sumber: Hasil Analisa
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Dari tabel 4.8 di atas skoring terbesar ditunjukkan oleh ruas jalan Batas Kota Medan- Batas Lubuk Pakam, sementara paling rendah adalah ruas Indra Pura-Tanjung
Kasau.
5. Skoring Variabel Efektifitas Biaya Pemeliharaan Ruas Jalan Skoring variabel efektifitas biaya pemeliharaan dari masing
–masing alternatif ruas jalan diperoleh setelah menghitung biaya pemeliharaan masing-masing ruas
jalan yang dibutuhkan. Asumsi yang digunakan dalam menghitung biaya pemeliharaan jalan adalah semua ruas jalan direncanakan overlay sepanjang 2000 m
x 5 m, ukuran desain sama, yang membedakannya adalah kondisi eksisting dan jarak tempuh ke lokasi. Untuk menghitung biaya pemeliharaan ruas jalan digunakan
program spread sheet excel, dengan proses perhitungan sebagai berikut: 1. Menghitung volume item pekerjaan yang dibutuhkan
2. Meng-input data volume pekerjaan tersebut ke dalam program excel yang hasilnya seperti dalam lampiran 3.
Tabel 4.9 Hasil Skoring Variabel Efektifitas Biaya Pemeliharaan
No. Ruas Jalan
Volume Biaya Total
Rp Skoring
a b
c d
e 1
Simpang Pangkalan Susu - Bts. Aceh 2000 m x5 m
3.778.204.284,70 9,39
2 Tanjung Pura - Simpang Pangkalan
Susu 2000 m x5 m
4.046.872.600,51 8,76
3 Bts. Kota Binjai - Tanjung Pura
2000 m x5 m
3.600.887.903,45 9,85
4 Bts. Kota Medan - Bts. Kota Binjai
2000 m x5 m
4.042.523.283,44 8,77
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.9 Hasil Skoring Variabel Efektifitas Biaya Pemeliharaan Lanjutan
No. Ruas Jalan
Volume Biaya Total
Rp Skoring
a b
c d
e 7
Perbaungan - Bts. Deli Serdang 2000 m x5 m
4,007,858,985.64 8.85
8 Bts. Deli Serdang - Sei Rampah
2000 m x5 m
4,030,616,125.50 8.80
9 Sei Rampah - Bts. Kota Tebing Tinggi
2000 m x5 m
4,096,818,325.17 8.66
10 Bts. Kota Tebing Tinggi - Kp. Binjai
2000 m x5 m
3,546,730,506.59 10.00
11 Kp. Binjai - Bts. Asahan
2000 m x5 m
4,179,363,670.76 8.49
12 Bts. Deli Serdang - Tanjung Kasau
2000 m x5 m
3,868,283,262.56 9.17
13 Tanjung Kasau
– Indrapura 2000 m x5 m
4,254,514,735.82 8.34
14 Indrapura - Lima Puluh
2000 m x5 m
3,906,578,141.94 9.08
15 Lima Puluh - Sei Bejangkar
2000 m x5 m
4,093,797,687.55 8.66
16 Sei Bejangkar - Bts. Kota Kisaran
2000 m x5 m
4,144,248,598.79 8.56
17 Bts. Kota Kisaran - Sp. Kawat
2000 m x5 m
3,880,297,484.27 9.14
18 Sp. Kawat - Bts. Labuhan Batu
2000 m x5 m
3,684,731,332.17 9.63
19 Bts. Asahan - Bts. Kota Rantau Prapat
2000 m x5 m
3,740,769,862.80 9.48
20 Bts. Kota Rantau Prapat - Aek Nabara
2000 m x5 m
3,974,412,399.05 8.92
21 Aek Nabara - Sp. Kota Pinang
2000 m x5 m
3,943,148,991.88 8.99
Sumber: Hasil Analisa
Nilai tertinggi diberikan untuk ruas jalan yang memiliki biaya pemeliharaan terendah. Dapat dilihat pada Tabel 4.9 skoring yang paling tinggi terdapat pada ruas jalan Bts
Kota Tebing Tinggi-Kp. Binjai dan yang paling rendah adalah ruas Tanjung Kasau- Indra Pura.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Selanjutnya untuk memperoleh matriks kinerja masing-masing ruas jalan, langkah berikutnya merekapitulasi hasil skoring semua ruas jalan terhadap semua
kriteria.
4.5 Skoring Ruas Jalan Terhadap Semua Kriteria