2.4 Kegiatan Penanganan Jalan
Tujuan penanganan jalan adalah untuk menjaga jalan agar fungsinya dalam sistem infrastruktur jalan atau lebih dikenal sebagai jaringan jalan dapat berjalan
sebagaimana mestinya sesuai tujuan penyelenggaraan jalan itu sendiri. Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa tujuan penanganan jalan adalah untuk menjaga
kondisi fisik dan operasional dari jaringan jalan agar tetap dalam kondisi baik sehingga dapat dioperasikan atau memberikan pelayanan sebagaimana mestinya.
Dalam kondisi penyediaan dana yang terbatas constrained budget available ini maka prioritas untuk kegiatan penanganan jalan yang sifatnya untuk
mempertahankan aset yang ada assets preservation merupakan suatu langkah yang wajar untuk dilakukan, dan jika kondisi keuangan memungkinkan maka dapat
dilakukan penyempurnaan terhadap kondisi yang ada assets enchancement dan jika benar
– benar dana yang tersedia sangat besar maka perlu adanya penambahan aset baru assets expansion.
Penanganan infrastruktur jaringan jalan nasional berdasarkan konsep wilayah kerja diusulkan dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu preservasi dan pembangunan.
Penanganan preservasi bersifat menjamin jaringan jalan tetap dalam kondisi optimal. Jenis pekerjaannya dibagi dalam 2 jenis pekerjaan, yaitu pekerjaan
pemeliharaan dan
pekerjaan rehabilitasi
jalan. Sedangkan
penanganan pembangunan bersifat menambah kuantitas sistem jaringan jalan baik dalam arah
memanjang maupun dalam arah tranversal.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Departemen Kimpraswil memiliki definisi mengenai tujuan penanganan jalan yakni 100 jalan mantap. Tingkat kemantapan jalan ditentukan oleh dua kriteria
yakni mantap secara konstruksi dan mantap dalam pelayanan lalu lintas.
2.5 Definisi Kemantapan Jalan
Adapun definisi dari masing-masing istilah kemantapan jalan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Jalan Mantap Konstruksi adalah jalan dengan kondisi konstruksi di dalam koridor mantap yang mana untuk penanganannya hanya membutuhkan
kegiatan pemeliharaan. Jalan mantap konstruksi ditetapkan menurut Standar Pelayanan Minimal adalah jalan dalam kondisi sedang, dimana
dalam studi ini digunakan batasan dengan besar IRI 6 mkm. b. Jalan Tak Mantap Konstruksi adalah jalan dengan kondisi di luar koridor
mantap yang mana untuk penanganan minimumnya adalah pemeliharaan berkala dan maksimum peningkatan jalan dengan tujuan untuk menambah
nilai struktur konstruksi. Konsep tingkat kemantapan jalan yang digunakan oleh Ditjen Bina Marga
berdasarkan ketersediaan data dari sistem pendataan yang dimiliki maka parameter yang digunakan adalah:
1. Parameter kerataan jalan atau International Roughness Index IRI.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2. Parameter lebar jalan dan Rasio VolumeKapasitas VCR. 3. Parameter lebar jalan dan Volume Lalulintas Harian LHR.
2.6 Jenis Kegiatan Penanganan Jalan