c. Siswa yang kooperatif dan interaktif sehingga menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses KBM.
F. Refleksi
Dari pelaksanaan PPL yang kegiatan-kegiatannya telah direncanakan maka hasilnya dapat dianalisis dan kemudian direfleksikan untuk kemajuan.
Berdasarkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan praktikan, dapatlah dianalisis dan diambil beberapa hal sebagai acuan
kegiatan di masa mendatang sebagai berikut.
Ada beberapa hambatan yang dihadapi praktikan dalam praktik mengajar,
antara lain:
a. Mahasiswa merasa kesulitan ketika menghadapi kelas yang sangat ramai dengan tingkat emosi dan kenakalan anak-anak yang cukup tinggi.
b. Masih rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan oleh mahasiswa. Hal ini terlihat dari
kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi hanya
sebagian siswa saja sedangkan yang lainnya tetap memperhatikan.
c. Suasana belajar yang kurang kondusif disebabkan karena ada beberapa siswa di kelas yang suka mengganggu temannya dalam kegiatan belajar
mengajar. Hal ini menyebabkan pengurangan waktu dalam kegiatan KBM di kelas karena harus menertibkan siswa tersebut. Dengan demikian,
suasana kelas sendiri kurang kondusif.
Ada beberapa usaha untuk mengatasi hambatan-hambatan di atas, antara
lain:
a. Jika suasana kelas ramai sebaiknya praktikan diam di depan kelas, kalau
siswa merasa bersalah biasanya siswa langsung diam sendiri.
b. Cara memunculkan motivasi dalam belajar, maka mahasiswa memberikan “reward” kepada siswa yang berprestasi, aktif serta yang memperhatikan
dan merespon pelajaran, dan tidak langsung menyalahkan siswa apabila dalam menjawab atau menanggapi suatu permasalahan tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan, atau dengan kata lain, praktikan harus lebih pintar dalam menggunakan bahasa yang tepat untuk menaggapi jawaban
atau pendapat dari siswa.
c. Diciptakan suasana belajar yang serius tetapi santai untuk mengatasi situasi yang kurang kondusif akibat keadaan lingkungan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan PPL di SMA Negeri 1 Minggir yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juli
– 15 Sepetember 2016 merupakan waktu yang singkat bagi mahasiswa PPL untuk memperoleh gambaran yang konkrit tentang tugas-tugas seorang
pendidik. Namun dalam waktu yang singkat ini praktikan mencoba untuk memanfaatkannya sehingga pelaksanaan PPL di sekolah bisa memberikan satu
masukan yang sangat penting sebagai modal awal untuk calon tenaga pendidik
yang profesional.
Secara umum pelaksanaan progam PPL ini dari observasi di kelas dan lingkungan sekolah, perencanaan pembelajaran, sampai tahap pelaksanaan PPL,
dapat diambil kesimpulan:
1. PPL merupakan bagian dari mata kuliah, di mana pelaksanaannya dilakukan secara langsung di sekolah, mahasiswa mendapat materi pembelajaran di
universitas yang kemudian diaplikasikan di lingkungan sekolah, tetapi tetap beradaptasi dengan semua aturan yang berlaku di sekolah tersebut yang
akhirnya penggabungan dari keduanya, dapat bermanfaat bagi mahasiswa, baik itu dalam mengenali sikap, sifat, dan tingkah laku siswa yang berbeda
antara satu dengan yang lain, menambah pengalaman mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi seorang guru yang berkompeten dibidangnya
karena mahasiswa yang melaksanakan PPL dituntut untuk memiliki kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
2. Mahasiswa PPL telah melaksanakan 31 kali pertemuan, dengan rincian kelas
X MIA 2 sebanyak 14 kali pertemuan 19 jam pelajaran, dan kelas XI IPA 2
sebanyak 17 kali pertemuan 33 jam pelajaran.Terdapat 12 RPP yang telah dibelajarkan kepada siswa, baik kelas X MIA 2 maupun XI IPA 2.
3. Pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa PPL berjalan cukup lancar dan baik, namun mahasiswa PPL belum optimal dalam mengelola
kelas secara efektif. 4. Manfaat yang diperoleh mahasiswa PPL yaitu:
a. Menambah pemahaman tentang pendidikan yang berlangsung di sekolah. b. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran di sekolah. c. Menambah rasa percaya diri untuk menjadi seorang guru sepenuhnya.