64 Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Observasi Guru Pelaksanaan Model
Pembelajaran Snowball Throwing
No Aspek Pengamatan
Jumlah
1 Penyampaian materi
1 2
Pembentukan kelompok 1
3 Penjelasan materi kepada ketua kelompok
1 4
Membimbing diskusi kelompok 1
5 Pemberian lembar kerja untuk penulisan pertanyaan
1 6
Membimbing ketika siswa saling melemparkan bola pertanyaan 1
3. Lembar Catatan Lapangan
Pembuatan catatan ini berlangsung dari awal sampai akhir penelitian. Catatan terdiri atas dua bagian, yakni 1 deskripsi tentang apa
sesungguhnya diamati dalam pembelajaran IPS, benar-benar terjadi menurut apa yang dilihat, didengar atau diamati, dan 2 komentar atau
pandangan tentang apa yang sudah diamati selama pembelajaran berlangsung.
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar
siswa, dokumentasi
pembelajaran berupa
foto yang
menggambarkan berlangsungnya proses pembelajaran.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat dipahami dan diinformasikan kepada orang lain Bogdan, dalam Sugiyono, 2007: 88. Dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis data secara kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui peningkatan kualitas hasil belajar dilakukan dengan cara
65 membandingkan skor individu dan kelompok dengan tes atau nilai
sebelumnya yang didapat siswa setelah mengikuti pembelajaran. Proses analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu mulai
dari awal pembelajaran, selama pembelajaran, sampai dengan setelah pelaksanaan pembelajaran selesai dilaksanakan. Analisis data diawali dengan
mengamati data, dimana peneliti mempelajari serta memeriksa kembali secara menyeluruh data-data yang sudah dikumpulkan, baik itu data perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Analisis data pada hasil belajar diperoleh melalui penyekoran hasil tes yang didasarkan atas kebenaran
konsep. Pada setiap siklus dilakukan 1 kali tes evaluasi. Skor maksimal yang diperoleh siswa setiap mengikuti tes adalah 100. Skor rata-rata tes klasikal
Suharsimi Arikunto, 2008: 264 dapat dihitung dengan rumus:
=
∑ Keterangan:
X = Nilai rata-rata ΣX= Jumlah skor keseluruhan
N = Jumlah siswa
Nilai yang diperoleh melalui perhitungan tersebut, kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan standar penilaian untuk menetapkan
kualitaskualifikasi kemampuan siswa dalam proses kegiatan belajar. Untuk memudahkan dalam melakukan interpretasi dimaksud, maka pencapaian nilai
setiap siswa dari hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relatif atau tabel persentasenya dengan skala 1-100. Selanjutnya
baru menetapkan kualitaskemampuan siswa dalam proses kegiatan belajar sesuai dengan standarkriteria yang ditetapkan.
66
H. Indikator Keberhasilan