Pengertian Prestasi Belajar Bentuk Tipe Prestasi Belajar

20 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas V SD termasuk dalam stadium operasional konkret. Cara berpikir anak yang operasional konkret kurang egosentris. Ditandai dengan disentri besar, artinya anak sudah mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan juga menghubungkan dimensi-dimensi ini satu sama lain. Selain itu anak mampu untuk melakukan aktivitas logis tertentu tapi hanya dalam situasi yang konkret. Bila anak dihadapkan pada masalah verbal, tanpa ada bahan konkret, maka ia belum mampu menyelesaikan masalah dengan baik.

D. Kajian tentang Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Oemar Hamalik 2011: 30 bahwa “seseorang telah belajar ialah bila terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti”. Lebih lanjut menurut Oemar Hamalik bahwa secara umum “belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan”. Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar itu merupakan perubahan tingkah laku dan nilai-nilai. Menurut Bloom Deni Kurniawan, 2011: 19 prestasi belajar adalah “kemampuan berupa ingatan terhadap sesuatu yang dipelajari. Sesuatu yang diingat bisa berupa fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip”. Menurut Rusman 2011: 13 “penilaian hasil belajar 21 dilakukan secara konsisten, sistematis dan terprogram dengan menggunakan hasil tes dan non tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya atau produk”. Menurut Winkel WS. 2012: 226 bahwa “prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang, maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar”. Menurut Muhibbin Syah 2005: 213 prestasi belajar sebagai “perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa”. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Penilaian hasil belajar dilakukan secara konsisten, sistematis dan terprogram dengan menggunakan hasil tes dan non tes.

2. Bentuk Tipe Prestasi Belajar

Menurut Moore 2009: 248 “assessment is the gathering of information about students, the curiculum, and the school environment”, yaitu penilaian adalah pengumpulan informasi tentang siswa, kurikulum, dan lingkungan sekolah. Pada dasarnya penilaian atau pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan menjelaskan 22 hasil penilaian seorang guru terhadap perkembangan siswa. Kemudian informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator yang telah ditetapkan, oleh peserta didik informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik dalam pencapaian pembelajaran, agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Bentuk laporan hasil penilaian proses dalam pembelajaran dan hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam pembelajaran, tipe prestasi belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa harus diketahui oleh guru, agar guru dapat merancang atau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap pembelajaran, keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, di samping diukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe prestasi belajar yang dimiliki siswa. Tipe hasil belajar harus nampak dalam tujuan itulah yang akan dicapai oleh proses pembelajaran. Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar yang secara garis besar membaginya menjadi ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, 23 penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD NEGERI 102036 HAPOLTAHAN NAULI T.A 2015/2016.

0 4 24

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO. 101771 TEMBUNG.

0 2 27

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 101896 KIRI HULU TANJUNG MORAWA.

0 1 20

Penerapan Model Snowball Throwing untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SD Negeri Tedunan Batang.

0 0 1

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DI KELAS V SD NEGERI WINONGO TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL.

0 0 403

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 YEHKUNING

0 0 5

UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYAMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD NEGERI 1 KALITENGAH

1 1 16

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PEKALONGAN - repository perpustakaan

1 1 15