juga mengandung asam-asam lemak tidak jenuh essensial dan mineral yang diperlukan oleh tubuh manusia. Bivalvia juga memliki nilai ekologis yang luar
biasa dengan cara memakan polutan termasuk logam berat yang tersuspensi dalam
perairan. Di samping itu, kemampuan hidupnya yang relatif lebih tahan terhadap polutan dibanding ikan-mampu hidup dalam lumpur yang kering saat musim
kemarau membuat Bivalvia amat tepat dimanfaatkan sebagai pembersih lingkungan. Apalagi, kerang bisa membersihkan polutan logam berat relatif cepat
Anonim, 2009. Saat ini Bivalvia dieksploitasi sebagai bahan makanan bagi masyarakat,
maupun untuk meningkatkan pendapatan dengan pemanfaatannya untuk hiasan. Dikhawatirkan hal ini lambat laun akan menyebabkan penurunan populasi
sumberdaya Bivalvia tersebut. Sampai saat ini informasi mengenai keanekaragaman Bivalvia di estuaria mangrove Belawan belum pernah
didapatkan, oleh itu karena perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui secara ilmiah tentang keanekaragaman dan distribusi Bivalvia di habitatnya serta
kaitannya dengan faktor fisik kimia. Data yang diperoleh selanjutnya dapat digunakan dalam pengelolaannya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
manusia secara berkelanjutan. Dengan mengetahui kehidupan biota di habitat alaminya berarti akan memudahkan dalam menentukan lokasi budidayanya Safar
et al . 2000.
1.2 Permasalahan
Bivalvia mempunyai peranan penting baik secara ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis Bivalvia menjaga kestabilan organisme perairan dan sebagai
sumber pakan alami bagi organisme perairan. Eksploitasi Bivalvia di estuari mangrove Belawan tersebut dilakukan terus-menerus tanpa didukung dengan
upaya pengelolaan untuk meningkatkan atau setidaknya mempertahankan keberadaan komunitas Bivalvia tersebut di alam.
Universitas Sumatera Utara
Karena kegiatan eksploitasi yang dilakukan masyarakat di estuari mangrove Belawan, dapat menjadi ancaman yang serius bagi keberadaan
Bivalvia,maka dari itu perlu adanya kajian mengenai keanekaragaman dan distribusi Bivalvia di estuari mangrove Belawan Sumatera Utara khususnya di ke
empat stasiun tersebut.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui keanekaragaman dan distribusi Bivalvia di estuaria mangrove
Belawan, Sumatera Utara. b.
Untuk mengetahui hubungan antara faktor fisik-kimia perairan dengan keanekaragaman dan distribusi Bivalvia di estuaria mangrove Belawan, Sumatera
Utara.
1.4 Hipotesis
a. Terdapat perbedaan Keanekaragaman dan Distribusi Bivalvia antar stasiun di estuaria mangrove Belawan.
b. Ada hubungan faktor fisik kimia perairan muara estuaria mangrove Belawan terhadap Keanekaragaman dan Distribusi Bivalvia.
1.5. Manfaat
Sebagai langkah awal dalam upaya pengelolaan biota Bivalvia, baik sebagai sumber plasma nutfah maupun untuk kesejahteraan masyarakat dengan
tetap memperhatikan aspek pelestariannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Organisme Bivalvia
Bivalvia atau lebih umum dikenal dengan nama kerang-kerangan, mempunyai dua keping atau belahan kanan dan kiri yang disatukan oleh satu engsel yang bersifat
elastis disebut ligamen dan mempunyai dua otot yaitu abductor dan adductor dalam cangkangnya, yang berfungsi untuk membuka dan menutup kedua belahan
cangkang tersebut Barnes, 1982.
Gambar 2.1. Bagian cangkang luar Bivalvia
Yang termasuk kedalam Bivalvia pelecypoda adalah jenis kerang, remis dan kijing yang didup di laut dan di air tawar. Beberapa hidup di daerah pasang
surut, kebanyakan di daerah litoral, meskipun ada yang terdapat pada kedalaman 5000 m. Lingkungan hidupnya ialah dasar yang berlumpur atau berpasir, beberapa
pada substrat yang lebih keras seperti lempung, batu atau kayu Suwignyo, 1989. Tubuh dan kaki Bivalvia umumnya pipih secara lateral, seluruh tubuh
tertutup mantel dan dua keping cangkang yang berhubungan di bagian dorsal dengan adanya hinge ligament Suwignyo 1989. Bivalvia memiliki rongga
posterior anterior
siphon
kaki
kaki Bagian samping
cangkang kiri
Universitas Sumatera Utara
mantel luas dan insang biasanya besar karena berfungsi sebagai alat pernafasan
pada umumnya dan sebagai pengumpul makanan pada khususnya. Puncak cangkang disebut umbo dan merupakan bagian paling tua. Garis-garis melingkar
sekitar umbo menunjukkan pertumbuhan cangkang. Bentuk, ukuran, hiasan serta warna cangkang bervariasi.
Pada umumnya moluska Bivalvia adalah pemakan deposit. Secara khusus moluska Bivalvia dapat beradaptasi sebagai pemakan suspensi namun tidak dapat
menyaring air dengan baik pada tingkat padatan tersuspensi yang tinggi. Akibatnya walaupun Bivalvia bersifat pemakan deposit tetapi cenderung untuk
menghindari wilayah yang bersubstrat halus karena di wilayah ini terjadi proses pelarutan pada partikel. Namun anggota sub famili Anadarinae umumnya mampu
beradaptasi dengan memanfaatkan relung hidup niche sebagai pemakan suspensi di wilayah perairan dengan kandungan padatan tersuspensi yang tinggi. Anadara
granosa sebagai sub famili Anadarinae diklasifikasikan sebagai pemakan deposit
permukaan dasar perairan Broom, 1988 dalam Hery, 1998.
Menurut Weisz 1973 ciri-ciri umum Bivalvia yaitu : hewan lunak; sedentary menetap pada sedimen; umumnya di laut meskipun ada yang hidup di
perairan tawar; pipih di bagian yang lateral dan mempunyai tonjolan di bagian dorsal; tidak memiliki tentakel; kaki otot berbentuk seperti lidah; mulut dengan
palps lembaran berbentuk seperti bibir; tidak memiliki radula gigi; insang dilengkapi dengan silis untuk filter feeding makan dengan menyring larutan;
kelamin terpisah atau ada yang hermaprodit; perkembangan lewat trocophora dan veliger pada perairan laut dan tawar glochidia pada Bivalvia perairan tawar.
Secara umum cangkang kerang tersusun atas zat kapur dan terdiri dari 3 tiga lapisan yaitu:
a. Periostrakum, merupakan lapisan terluar, tipis, gelap dan tersusun atas zat tanduk.
Universitas Sumatera Utara
b. Prismatik, merupakan lapisan tengah yang tebal, tersusun atas kristal-kristal CaCO
3
c. Nakreas, merupakan lapisan terdalam disebut juga lapisan mutiara, tersusun atas kristal CaCOз yang halus dan berbeda dengan kristal-kristal pada lapisan
prismatik. berbentuk prisma.
Selain oleh cangkang, tubuh dan organ dalam Bivalvia diselubungi oleh mantel. Mantel berbentuk jaringan tipis dalam cangkang. Selain itu pada mantel
terdapat lubang tempat masuknya air yang disebut Inhalent Siphon dan Incurrent Siphon yang terletak kearah posterior dan bentuknya panjang. Insang tersusun dari
lembaran berupa lamella yang berbentuk seperti sisir Hickman, 1996.
Pergerakan Bivalvia dibantu oleh kaki di antara valves yang melebar atau mengait pada dasar material dengan mekanisme tarik ulur dan kontraksi otot.
Aktivitas ini diaktivasi dari keluar masuknya darah ke dalam sinus otot-otot kaki Nybakken et al., 1982. Bivalvia tidak memiliki kepala dan mata di dalam
tubuhnya. Bivalvia terdiri dari tiga bagian utama yaitu kaki, mantel dan organ dalam. Kaki dapat ditonjolkan di antara dua cangkang tertutup, bergerak
memanjang dan memendek berfungsi untuk bergerak Robet et al, 1982 dalam Syafikri, 2008 .
2.2 Habitat dan Penyebaran Bivalvia