c. Stasiun 3
Stasiun ini merupakan muara Sungai Terjun Simpang Tiga yang secara geografis terletak pada 03
˚44’26,0” LU dan 098˚39’09,6” BT. Stasiun ini didominasi oleh tumbuhan Nypah. Substrat pada stasiun ini berupa lumpur.
d. Stasiun 4
Stasiun ini merupakan daerah demonstrasi provinsiDempon yang secara geografis terletak pada 03
˚45’22,9” LU dan 098 ˚3 8’29,8” BT. Daerah ini
didominasi oleh tumbuhan rhizopora. Substrat pada stasiun ini berupa lumpur.
3.3 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel Bivalvia dilakukan pada saat surut dengan menggunakan alat penangkap kerang serok dengan panjang 47 cm dan lebar 35
cm. Pada setiap stasiun pengambilan sampel dilakukan sebanyak 10 kali ulangan. Alat tersebut dimasukkan ke dasar perairan, kemudian diseret sejauh 5 m,
selanjutnya ditarik ke atas permukaan lalu disaring. Sampel bivalvia yang didapatkan dibersihkan dan disortir, kemudian dimasukkan ke plastik yang berisi
formalin 10 dan diberi label. Sampel tersebut dibawa ke laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Fakultas MIPA Universitas
Sumatera Utara untuk diidentifikasi dengan menggunakan buku acuan Pennak 1978, Sterer 1986, Dharma 1988, Wye 1992.
3.4 Pengukuran Faktor Fisika Kimia Perairan
Faktor fisik dan kimia perairan yang diukur mencakup :
a. Suhu Air
Sampel air diambil dari perairan dengan menggunakan ember, kemudian dituang ke dalam erlenmeyer dan diukur suhu dengan menggunakan termometer
air raksa yang dimasukkan ke dalam air ± 2 menit kemudian dibaca skalanya.
Universitas Sumatera Utara
b. Suhu Substrat
Sampel substrat diambil dan dimasukkan kedalam ember, kemudian diukur suhu dengan menggunakan soiltermo yang dimasukkan ke dalam substrat
± 3 menit kemudian dibaca skalanya.
c. Derajat Keasaman Air pH
pH air diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai pembacaan
pada alat konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.
d. Derajat Keasaman Substrat pH