semakin tinggi, maka semakin tinggi keanekaragamannya dan begitu juga sebaliknya.
Indeks Kemerataan E tertinggi pada stasiun 2 sebesar 0,833 dan terendah pada stasiun 3 sebesar 0,723. Dari hasil analisis Tabel 4.5 jika Indeks
Kemerataan tinggi maka nilai Indeks Keanekaragaman juga tinggi dan sebaliknya, artinya Indeks Keanekaragaman H’ mempengaruhi Indeks Kemerataan E .
Secara keseluruhan Indeks Kemerataan pada ketiga stasiun tergolong tinggi. Indeks Equitabilitas berkisar antara 0 – 1 nilai yang mendekati 0 kemerataan
rendah sedangkan nilai yang mendekati 1 maka kemerataan tinggi Krebs,1985. Indeks Kemerataan yang tinggi menunjukkan bahwa pembagian jumlah individu
pada masing-masing spesies merata dan sebaliknya jika Indeks Kemerataan semakin kecil maka kemerataan suatu populasi akan semakin kecil.
4.6 Indeks Similaritas indeks Kesamaan
Analisis data terhadap Indeks Similaritas Kesamaan Tabel 4.6 ;
Tabel 4.6 Nilai Indeks Similaritas IS atau Indeks Kesamaan Spesies antar Stasiun Penelitian
Stasiun 1
2 3
4 1
57,143 66,667
28,571
2
28,571 50,00
3
57,143 Nilai Indeks Similaritas IS yang didapat pada stasiun penelitian
bervariasi berkisar antara 28,571 – 66,667. Krebs 1985, mengkategorikan kriteria Indeks Similaritas sebagai berikut :
Bila : IS 75 : Kesamaan sangat tinggi
IS 50 – 75 : Kesamaan tinggi
IS 25 – 50 : Kesamaan rendah
IS 25 : Kesamaan sangat rendah
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai Indeks Similaritas antara stasiun 1 dan 2 sebesar 57,143 , stasiun 1 dan 3 sebesar 66,667 , stasiun 1 dan
4 sebesar 28,571, stasiun 2 dan 3 sebesar 28,571, stasiun 2 dan 4 sebesar 50,00 serta stasiun 3 dan 4 sebesar 57,143 Tabel 4.6 .
Dengan demikian berdasarkan Indeks Similaritas yang diperoleh dapat dikategorikan bahwa antara stasiun 1 dan 2, stasiun 1 dan 3, serta stasiun 3 dan 4
dikategorikan memiliki kesamaan tinggi sedangkan stasiun 1 dan 4, stasiun 2 dan 3 serta stasiun 2 dan 4 dikategorikan memiliki kesamaan rendah. Kesamaan ini
karena faktor ekologi dan faktor fisik kimia Tabel 4.1 yang hampir sama antara stasiun tersebut.
Kondisi yang hampir sama menyebabkan terdapat kesamaan nilai spesies Bivalvia pada setiap stasiun tersebut sangat mirip. Kesamaan komunitas yang
tinggi antara dua lingkungan yang dibandingkan sangat ditentukan oleh kondisi faktor-faktor lingkungan yang terdapat pada kedua lingkungan tersebut
Krebs,1985.
4.7 Indeks Distribusi Morista
Dari hasil analisis terhadap Indeks Morisita distribusi Bivalvia pada masing- masing stasiun penelitian diperoleh indeks morista Tabel 4.7 ;
Tabel 4.7 Nilai Indeks Morista pada Setiap stasiun Penelitian No
Spesies Indeks Morista
Keterangan
1 Anadara granosa
1,684 Berkelompok
2 Anadara gubernaculums
2,376 Berkelompok
3 Atrina pectinata
1,455 Berkelompok
4 Pilsbryoconcha exilis
1,986 Berkelompok
5 Polymesoda expansa
1,466 Berkelompok
6 Tellina exerythra
2,222 Berkelompok
Indeks Distribusi untuk setiap jenis diseluruh stasiun berkisar antara 1,455 - 2,376 Tabel 4.7. Bila didapatkan indeks distribusi I bernilai 0 maka
Universitas Sumatera Utara
distribusi spesies tersebut adalah acak, bila I 0 maka distribusi spesies tersebut berkelompok dan bila I 1 maka distribusi spesies tersebut adalah seragam
Krebs,1985. Dengan demikian dari hasil análisis terhadap Indeks Morisita maka dapat dikatakan distribusi jenis Bivalvia yang ditemukan di estuari Belawan
berdistribusi berkelompok.
Pola penyebaran suatu organisme bergantung pada sifat fitokimia lingkungan yang berupa nutrisi, substrat atau berupa faktor fisik kimia perairan
tersebut. Suatu struktur komunitas alami tergantung pada cara organisme tersebar atau terpencar Michael,1984.
4.8 Analisis Korelasi Keanekaragaman Bivalvia Dengan Faktor Fisik Kimia Perairan