Tahap Observasi Hasil Penelitian Siklus I
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
indikator kompetensi. Dalam pertanyaan guru melakukan dengan baik sehingga memberikan waktu berfikir untuk siswa dalam
menjawab pertanyaan sehingga dalam poin ini guru mendapat nilai 3 kategori baik.Tetapi pertanyaan yang diberikan guru cukup merata
kepada siswa sehingga guru mendapat nilai 2 kategori cukup baik.Selanjutnya tahap reinforment memberi penguatan guru
kurang memberikannya dengan baik sehingga mendapat nilai 1 kategori kurang karena tidak memberikan penguatan baik verbal
maupun non verbal serta tidak memberikan feedback. Tahap kegiatan penutup, dalam menyimpulkan materi guru
mendapat nilai 2 kategori cukup karena dalam hal ini guru tidak memberi kesempatan siswa untuk bersama-sama menyimpulkan
materi, dalam memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap keberhasilan siswa guru mendapat nilai 3 karena guru
memberikannya dengan baik. Guru tidak melakukan refleksi sehingga mendapat nilai kurang, tetapi dalam melakukan evaluasi
guru melakukannya dengan sangat baik, mendapat nilai 4.Akan tetapi guru tidak memberi dorongan psikologis untuk siswa agar
semangat balajar sehingga guru mendapat nilai 1 kategori kurang. Guru mengajak siswa berdoa bersama dengan baik dan mendapat
nilai 3 kategori baik. Terakhir guru mengucapkan salam penutup mendapat nilai 4 kategori sangat baik hal ini terbukti guru
melakukannyadengan sangat baik.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran pada tabel di atas, jumlah persen yang
diperoleh adalah 63 dan skor maksimum adalah 176. Dengan
demikian prosentase skor menunjukkanCUKUP.
Adapun data observasi aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran Artikulasi bisa dilihat pada lampiran 8.
9
Hasil analisis pada tabel dan perhitungan secara keseluruhan, aktivitas belajar
siswa masih tergolong cukup dengan perolehan skor 41, padahal idealnya pada kegiatan belajar siswa bisa mendapatkan skor 60.
Perolehan skor dalam kategori cukup karena siswa masih belum mengenal dengan model pembelajaran Artikulasi.Siswa-siswi
terbiasa dengan metode ceramah, belum terbiasa dengan pembelajaran Artikulasi.Dari hasil pengamatan yang sesuai format
observasi kegiatan belajar siswa.Peneliti dapat menguraikan stastik deskriptif dari setiap tahapan- tahapan sebagai berikut.
Pada tahap persiapan siswa-siswi mendapatkan skor 3 yang termasuk kategori baik. Dikeategorikan seperti itu karena pada tahap
persiapan siswa-siswi mempunyai alat-alat tulis seperti pensil, buku paket, LKS, buku tulis akan tetapi sebagian masih belum ada
penghapus. Kemudian sikap dan mental siswa serta semangat dalam menghadapi pembelajaran yaitu mendapat skor 2 kategori
cukup.Dikatakan demikian karena keadaan kelas belum kondisional
9
Lampiran 8, Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, hlm. 55
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dan belum rapi.Pada kegiatan awal atau pendahuluan siswa terlihat antusias pada saat menjawab salam, membaca doa bersama
mendapat nilai 4 dapat dikategorikan sangat baik, pada saat guru mengabsen kehadiran siswa dan memberikan motivasi siswa terlihat
antusias dan bersemangat sehingga dapat skor 3 dikategorikan baik. Pada saat penyampaian tujuan mendapat nilai 3 kategori baik.
Pada tahap kegiatan inti, saat guru menjelaskan materi kepengurusan jamiyah NU, siswa memperhatikan guru dengan baik,
mendapat skor 3. Dan dalam membentuk kelompok, mendapat skor 4 kategori sangat baik karena siswa bergerak dengan cepat mencari
kelompoknya dan siswa dikelompokkan dengan heterogen dan siswa mendengarkan instruksi guru pada waktu pembagian
kelompok.Kemudian siswa bergantian menceritakan materi yang diterima sambil membuat catatan kecil secara berkelompok siswa
mendapat skor 3 kategori baik. Sedangkansaat siswa berpasangan untuk bergantian menjawab pertanyaan yang diberikan guru, siswa
kurang merespon, sehingga nilai dalam aspek ini mendapat 2 kategori cukup.Kemudian dalam mempresentasikan hasil diskusi
siswa mendapat skor 3 kategori baik karena beberapa siswa mewakili kelompoknya, membacakan hasil diskusi, dan mejelaskan
dengan bahasa sederhana, namunyang maju menjelaskan hanya satu siswa dan tidak bergantian. Setelah itu, siswa mengerjakan soal tes
tulis mendapat skor 3 kategori baik, karena siswamengerjakannya
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sesuai dengan lembar kegiatan dan mencari jawaban sesuai lembar kegiatan.
Selanjutnya tahap penutup, pada saatsiswa memberi tanggapan saat guru mengecek pemahaman siswa cukup merespon tanggapan
guru sehingga mendapat nilai 2.Kemudian saat guru memberi dorongan psikologis, siswa kurang aktif menambah keingin
tahuannya dan kurang berani bertanya sehingga mendapat skor 2 kategori kurang. Dan terakhir siswa kurang mengetahui materi
pembelajaran dipertemuan yang akan datang sehingga mendapat skor 2 kategori kurang.
Pada perolehan hasil observasi secara keseluruhan aktivitas siswa sudah cukup baik dalam pembelajaran.Hal itu dapat dilihat
dari kegiatan siswa di kelas dan skor akhir siswa mencapai 41 dengan skor maksimal 60. Dengan demikian prosentase skor
mencapai68,3 , kategoriCUKUP. d.
Refleksi
Pada tahap refleksi ini dilakukan setelah analisis pada siklus I berdasarkan hasil analisis data hasil tes belajar dan hasil observasi
guru dan siswa ditemukan beberapa kekurangan dan kendala. Kekurngan dan kendala pada siklus I sebagai berikut :
1. Siswa belum terbiasa dengan modelpembelajaranArtikulasi. Akan tetapi siswa terbiasa dengan metode ceramah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Siswa kurang mampu menjelaskan materi kepada temannya terbukti dalam observasi aktivitas peserta didik masih terdapat
peserta didik yang tidak dapat menjelaskan mengeluarkan pendapat karena kurang faham konsep yang akan dijelaskan.
Setiap peserta didik harus mampu membuat teman temannya faham dengan penjelasannya.
3. Siswa belum terampil berkomunikasi dan belum memahami konsep yang hendak dijelaskan sebagai bahan diskus serta kurang
mencermati materi yang telah diberikan. 4. Siswa masih merasa kesulitan dalam menjawab soal dari lembar
kegiatan dan belum mampu menguraikan dari tes yang diberikan. Hal ini akan berpengaruh terhadap perolehan nilai hasil
kemampuan memahami siswa. 5. Hasil tes evaluasi siswa diperoleh nilai rata-rata 69,1dan ketuntasan
belajar 62 . Dari 29 siswa, hanya 18 siswa yang dapat mencapai KKM dan 11 siswa lainnya belum mencapai KKM.
6. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa belum mencapai hasil yang maksimal dalm mencapai target yang diharapkan yakni
sebesar 85, adapun perolehan prosentase keberhasilan aktivitas guru yang didapat sebesar 63 dan aktivitas siswa 68.
Setelah mengetahui kendala pada siklus I. Peneliti dapat menyimpulkan hasil kemampuan memahami materi yang diperoleh
dari siklus I secara klasikal belum mencapai ketuntasan. Sehingga hal
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ini perlu adanya perbaikan dan pengulanagan pada siklus berikutnya yaitu siklus II. Untuk memperbaiki pembelajaran siklus I, peneliti dan
guru kolaborator memperbaiki sistem kerja siklus I dengan melakukan beberapa perbaikan pada tahap pelaksanaan pembelajaran.pada siklus
I. Diharapkan pada siklus II ini akan mencapai hasil yang lebih baik lagi.