10 4.
Kepala seksi kurang terlibat langsung dalam setiap pelaksanaan kegiatan seksi.
5. Atasan yang tidak memperhatikan kendala yang dihadapi oleh bawahan
ketika melaksanakan tupoksinya.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam penelitian ini, maka peneliti memberi
batasan masalah. Adapun permasalahan penelitian ini dibatasi pada manajemen konflik yang mencakup sumber konflik dan penanganan konflik oleh pemimpin
di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan, maka peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut. 1.
Bagaimana sumber terjadinya konflik di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo?
2. Bagaimana penanganan konflik oleh pemimpin di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Purworejo?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Sumber terjadinya konflik di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Purworejo.
11 2.
Penanganan konflik oleh pemimpin di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo.
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Penelitian dapat memberikan sumbangan ide dan pemikiran untuk mengembangkan atau memperkaya teori-teori khususnya pada kepemimpinan
dan perilaku organisasi. Penelitian ini dapat dijadikan bahan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang kepemimpinan dan
perilaku organisasi dan dapat dijadikan sebagai bahan belajar mengenai perilaku organisasi yang efektif di organisasi pendidikan.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini akan bermanfaat bagi para pemimpin dan staf di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo:
1 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo dapat
mengetahui bagaimana penanganan konflik yang ada di lembaga tersebut dan bila ada hambatan-hambatan yang terjadi didalam perilaku organisasi dapat
langsung diatasi. 2
Kepala Bidang yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo dapat mengetahui bagaimana penanganan konflik yang ada di
beberapa seksi yang dibawahinya tersebut dan bila ada hambatan-hambatan yang terjadi didalam perilaku organisasi dapat langsung diatasi.
3 Kepala Seksi dan Sub Bagian yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Purworejo dapat mengetahui bagaimana penanganan konflik oleh
12 para staf yang ada di seksinya tersebut dan bila ada hambatan-hambatan yang
terjadi didalam perilaku organisasi dapat langsung diatasi. 4
Para staf di Dinas dapat dijadikan sebagai masukan untuk dapat mengendalikan konflik antar staf yang terjadi di organisasi secara efektif di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA